Bab 08

428 62 43
                                    

          Sohyun dan Jungkook berangkat bersama menuju kampus, seiring perjalanan keduanya terus mengobrol dan melempar canda tawa. Suasana kampus belum begitu ramai, di hari festival biasanya hari kuliah ditiadakan dan diganti dengan kerja sosial untuk ikut berpartisipasi dalam festival, hal itu dapat menjadi nilai tambahan untuk para mahasiswa yang ikut aktif dalam perayaan festival.

Dipertengahan jalan, Sohyun akhirnya berpisah dengan Jungkook karena pria itu harus pergi menuju ruang kreasi angkatan 01 untuk menyelesaikan pekerjaannya, sementara Sohyun memutuskan untuk langsung pergi menuju gedung galeri seni untuk memeriksa persiapan pameran disana.

cklek!

“Pagi, Sohyun-ah. Kau datang sendiri?” tanya Namjoon yang sedang memotong beberapa kayu untuk dijadikan pajangan, pandangannya beralih ketika Sohyun membuka pintu galeri. “Teman-temanmu belum datang, apa kau ingin mendesain sekarang?” lanjutnya.

Sohyun menggeleng, “Aku akan menunggu mereka disini, Sunbae. Ah, apa kau juga sendirian?”

“Yang lain sedang sibuk memasang beberapa keperluan dan memeriksa listrik, kami bekerja sejak semalam.” jawab Namjoon lalu kembali melanjutkan kegiatannya sementara Sohyun hanya menganggukan kepalanya mendengar jawaban Namjoon sembari mengedarkan pandangannya kearah seluruh sudut ruangan yang masih belum dihias. Namjoon kembali menoleh kearah Sohyun, “Kau, bagaimana persiapanmu untuk perlombaan?”

Sohyun kembali menoleh kearah Namjoon, “Yah, aku sudah selesai mengurus berkas pendaftarannya, belum ada informasi lebih lanjutnya, Sunbae.”

“Semangatlah, Sohyun. Kau pandai dalam melukis, aku yakin kau pasti bisa. Kalaupun kau tidak menang dalam perlombaan, karyamu bisa dipajang saja sudah menjadi prestasi lebih untukmu. Itu bagus untuk menambah point nilaimu.” Namjoon berusaha menyemangati Sohyun, dari yang Namjoon ketahui, Sohyun tidak percaya diri untuk mengikuti perlombaan, pun Dabin juga mengatakan hal yang sama padanya.

“Jangan mencari kemenangannya, tapi carilah pelajaran yang bisa kau ambil dari pengalamanmu.” imbuh Namjoon seraya menepuk bahu Sohyun pelan lalu kembali melanjutkan kegiatannya.

Sohyun mengangguk, benar yang dikatakan oleh Namjoon. Seharusnya ia melihat dari sudut pandang pembelajarannya, bukan dari sudut pandang kemenangannya.

“Sso, kau sudah datang?” Dabin menghampiri Sohyun yang berdiri didekat Namjoon. “Ayo, kita lakukan sekarang, atau nanti akan terlalu lama kita mengerjakannya.” ajak Dabin lalu menarik Sohyun untuk segera pergi menuju ruangan khusus untuk mendesain dekorasi. Beberapa mahasiswa dari angkatan Sohyun memang ditunjuk sebagai penanggung jawab desain dan dekorasi ruangan.

“Dimana Yokju dan Eunbi?” tanya Sohyun ketika keduanya kini telah berada didalam ruangan dan mempersiapkan beberapa barang.

“Mereka akan sedikit terlambat, Yokju harus membeli beberapa barang di toko alat.” jawab Dabin sembari menyiapkan pensil-pensil yang diperlukannya untuk menggambar sedangkan Sohyun hanya menganggukan kepala. Dabin terdiam sejenak, lalu menatap kearah Sohyun, “Semalam kau tidak pulang ya?”

Sohyun menoleh, sedikit terkejut dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Dabin padanya. “Ah, itu aku---”

“Kalian sudah melakukannya?”

“Yak!~ Tidak. Apa yang kau bicarakan itu,” Sohyun memukul pelan lengan Dabin.

Dabin mengernyit, “Ah, jadi belum. Baguslah. Aku tahu, mahasiswa seni memiliki gairah yang lebih dalam bercinta. Tapi, ku harap kau tidak melakukannya dengan orang yang tidak bertanggungjawab seperti Jungkook.” ucap Dabin lalu kembali fokus pada kertas gambarnya. Terang saja ucapan Dabin mengusik ketenangan hati Sohyun.

Endless [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang