Bab 20

385 63 21
                                    

Warning!🔞
Mature Content!

           Langit di malam hari kini dipenuhi oleh ribuan bintang yang bersinar begitu terang menerangi keadaan malam dibumi. Sohyun menatap kagum kearah bintang-bintang tersebut, terkadang ketika melihat bintang, Sohyun akan teringat mendiang sang Ayah. Ayah Sohyun suka sekali mengajak Sohyun untuk pergi melihat bintang di atap rumah mereka sembari bercerita banyak hal.

Namun malam ini, seseorang yang menemaninya mengamati bintang di langit bukanlah sang Ayah, melainkan Park Jimin. Pria yang tak pernah Sohyun duga akan duduk bersamanya malam ini, menemaninya melihat ribuan bintang di langit sembari menceritakan banyak hal.

Semakin dekat dengan Jimin, semakin tahu pula banyak hal mengenai Jimin. Menurut Sohyun, Jimin merupakan pria berhati lembut dan sangat perhatian. Selama mengenal Jimin, tak pernah sedikitpun Sohyun diperlakukan kasar atau tidak sopan oleh Jimin.

Jimin selalu meminta izinnya setiap ingin melakukan sesuatu padanya, misalnya seperti memeluk atau menggandeng tangannya.

“Jimin,”

Jimin menoleh saat mendengar Sohyun memanggilnya, namun ketika Jimin menatap kearah Sohyun, bukannya menatapnya Sohyun justru sedang menatap kearah langit-langit malam, lantas Jimin tersenyum mengagumi keindahan di wajah Sohyun. “Ya, Sohyun?”

“Setelah aku memikirkannya dengan matang, aku merasa jauh lebih nyaman ketika berada didekatmu.” Sohyun berujar dengan pandangan yang masih mengadah keatas, menatap bintang-bintang yang bersinar. Kemudian, Sohyun menarik sudut bibirnya tipis lalu menoleh kearah Jimin yang masih setia menatapnya, “Aku merasa hari berlalu sangat cepat ketika aku bersamamu.”

“Mungkin karena kau merasa senang?” tebak Jimin seraya tersenyum kearah Sohyun.

Sohyun pun mengangguk kecil, “Tentu saja. Aku merasa sangat senang karena aku bisa mengenalmu. Terimakasih karena kau sudah menungguku meski aku mengabaikan keberadaanmu.” kini Sohyun menatap lekat kedua mata hitam Jimin yang menatapnya. Mendengar ucapan Sohyun membuat Jimin hanya bisa tersenyum senang.

Sohyun menggeser duduknya lebih dekat dengan Jimin, kemudian kedua tangannya terulur menangkup wajah Jimin dan menatapnya dengan lekat sontak membuat Jimin sedikit terkejut dengan tindakan Sohyun yang begitu tiba-tiba.

“Ada apa, Sohyun?” tanya Jimin bingung. Kedua mata Jimin menelusuri wajah Sohyun yang tampak begitu serius menatapnya, lalu secepat kedipan mata Sohyun mengecup bibir Jimin sekilas. Terang saja Jimin membeku, mematung untuk beberapa saat lalu menatap Sohyun, “Apa yang kau lakukan, Sohyun?”

“Tentu saja menciummu.” jawab Sohyun enteng kemudian menyunggingkan senyum sedangkan Jimin masih terlihat linglung setelah apa yang baru saja Sohyun lakukan.

Melihat ekspresi di wajah Jimin membuat Sohyun tertawa kecil. Sungguh, saat ini Jimin terlihat sangat menggemaskan. Lalu Sohyun kembali memajukan wajahnya hingga hidungnya menyentuh hidung Jimin.

Jimin melebarkan matanya begitu merasakan hidung Sohyun menyentuh hidungnya, kepalanya seolah mengisyaratkan tanda bahaya, namun sayangnya Jimin tak bisa menggerakan tubuhnya.

Sohyun tersenyum, “Tutup matamu, Jimin.”

Meski kepalanya terus membunyikan peringatan bahaya, namun apa yang dilakukan Jimin justru tak sesuai dengan apa yang ada di kepalanya. Jimin menurut saja saat Sohyun menyuruhnya menutup mata, begitu ia memejamkan matanya, Jimin merasakan bibir Sohyun kembali menyentuh bibirnya. Kali ini, tak hanya sekedar menempel, namun Sohyun juga menghisapnya.

Endless [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang