Bab 15

355 62 42
                                    

           Sohyun menatap jadwal ujian akhir semester yang berada ditangannya. Sungguh, waktu begitu cepat berlalu, banyak peristiwa yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir yang sempat membuat kepala Sohyun pening hanya dengan mengingatnya saja.

Meski Sohyun kini tak lagi berhubungan dengan Jungkook seperti dulu, keduanya masih sering berpapasan kala Sohyun pergi ke atap untuk menyusul Dabin yang sedang merokok, atau ingin mencari udara segar. Beberapa kali Sohyun juga menemukan Jungkook yang sibuk dengan karyanya. Namun, hanya melihat saja. Kini Jungkook bagaikan seseorang yang tak pernah Sohyun kenal, keduanya begitu jauh bagaikan langit dan bumi.

Sementara itu, disamping hubungannya dengan Jungkook yang telah berubah, pun hubungan Sohyun dan Jimin juga sedikit mengalami perubahan. Sohyun telah bertekad untuk mulai melupakan perasaannya terhadap Jungkook dengan menerima kehadiran Jimin dalam kehidupannya sehari-hari, meski sejujurnya, Sohyun belum sepenuhnya bisa membuka hati.

Sohyun menganggap Jimin sebagai teman. Ya, tidak lebih untuk saat ini, namun untuk kedepannya, Sohyun sendiri juga tidak tahu. Perasaan seseorang tak dapat ditebak, pun Sohyun juga tidak tahu kapan perasaannya akan mulai berubah. Hanya menunggu waktu.

“Sohyun-ah!”

Sohyun mengerjap beberapa kali, lalu menoleh kearah Yokju yang memanggilnya sembari melambaikan tangan tepat didepan wajahnya. Sohyun menghela napas pelan, “Ada apa?” tanyanya.

Yokju menggeleng, “Kau banyak melamun akhir-akhir ini, apa kau dan Jimin memiliki masalah? Atau ada hal lain yang mengganggumu? Ah, atau kau stress menghadapi ujian? Tapi kau kan pandai.”

Eunbi tertawa mendengar penuturan Yokju, terkadang beberapa hal yang dikatakan Yokju memang sedikit tak masuk akal.

“Ah, aku hanya lelah.” jawab Sohyun seraya menyunggingkan senyum tipis kearah Yokju dan Eunbi yang duduk disebelahnya. Sohyun menoleh menatap sekitar, “Dimana Dabin?”

“Sedang bicara dengan Namjoon Sunbae. Sebentar lagi juga datang.” sahut Eunbi yang kebetulan melihat Dabin berbincang dengan Namjoon didepan gedung akademik.

“Apakah liburan tahun ini kau akan pulang kerumah orangtuamu?” tanya Yokju seraya menatap kearah Sohyun yang terdiam.

Sohyun menganggukan kepalanya, “Sebelum kembali kerumah, aku pergi ke Busan bersama Jimin.”

“Benarkah? Uuu, apa hubungan kalian seserius itu?” Yokju mulai menggoda Sohyun sembari mencolek dagu Sohyun pelan, sementara Eunbi hanya terkekeh pelan.

“Bukan begitu, ada tempat yang harus ku kunjungi bersama Jimin di Busan. Lagipula aku hanya sehari disana setelah itu langsung kembali kerumah. Kak Seokjin akan memarahiku jika aku tidak pulang.” jawab Sohyun seadanya sambil mengerucutkan bibirnya. Sudah lama Sohyun tidak pulang, liburan kali ini Seokjin memastikan Sohyun agar pulang kerumah, oleh karena itu mau tak mau Sohyun harus pulang.

“Itu Dabin,” tunjuk Eunbi kearah Dabin yang baru saja memasuki kelas bersama.beberapa teman lain, lalu langsung bergabung bersama Sohyun, Yokju dan Eunbi.

“Kau membicarakan apa dengan Namjoon Sunbae selama itu?” tanya Sohyun seraya menatap Eunbi dengan tatapan penasaran.

“Ah, masalah pekerjaan. Kau bilang menolak untuk bekerja dengannya, karena itu Namjoon Sunbae memintaku untuk menggantikanmu.” jawab Dabin seraya menatap Sohyun yang hanya tersenyum tipis.

“Kau menolaknya? Kenapa?” tanya Eunbi bingung. Pekerjaan yang diberikan oleh Namjoon selalu berbobot, dan biasanya sudah berasal dari para alumni yang sukses besar didunia seni.

Endless [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang