[.]
Hari ini Keisha tau satu fakta baru, kalo ternyata Bimantara Putra itu gila shopping.
Udah tiga hari mereka stay di Seminyak dan udah tiga kali pula Bima pergi ke Kim Soo Home buat borong produk-produk home living.
Dari tadi muter mulu, ahh kesana, ahh kesini. Ambil barang ini. Ganti barang itu.
"Neon lamp-nya bagus yang bentuk bulan apa bintang?" tanya Bima menunjukan dua benda kearah Keisha.
Menimang sesaat, ditatapnya dua benda tersebut bergantian. Kenapa Keisha ikutan bimbang gini.
"Bulan."
Bimantara fokus dengan neon lamp ditangan kirinya.
"Iya kah? Kenapa gue lebih aware sama yang bentuk bintang, ya?" ujar Bima sukses membuat Keisha memutar bola mata jengah.
Kenapa pake minta pendapat orang lain kalo ending-nya ngeyel.
"Yaudah deh gue beli dua-duanya." putus Bimantara tersenyum merekah.
Dasar bocah. Seketika hempas sudah image cool husband dimata Keisha.
Karena dari awal Keisha cuma nurut kemanapun Bima ngajak dia pergi, ya udah deh. Diem aja. Liat Bima dari tadi keliling aja udah pusing, ogah banget harus ikutan kesana-kesini.
Perut Keisha emang belum besar banget, tapi mager nya tuh udah mengakar sampe ke nadi. Bawaannya pengen rebahan mulu.
"Yuk." ajak Bima mengulurkan telapak tangan. Keisha yang asik nonton sitkom Netflix noleh bingung.
"Kemana?" tanya dia kelabakan masukin barang-barang kedalam tas.
"Makan. Gak laper emang?" lanjut Bima beranjak membantu Keisha bangkit.
Keduanya berjalan beriringan.
"Terus barang belanjaan?"
Bima menoleh dengan senyum simpul.
"On the way ke Jakarta."
Keisha tercekat. Menatap wajah suaminya dari samping tidak percaya. Wah, orang berduit emang beda. Tinggal pilih ini itu, barangnya udah sampe rumah sendiri.
"Capek?" tanya Bima meremas jari tangan keduanya yang memang saling bertaut.
Keisha menggeleng. "Cuma mager sama laper."
Mendengar jawaban super polos dari istrinya, Bimantara merespon dengan tawa terbahak. Ibu hamil kayaknya enggak bisa jauh-jauh dari dua hal itu deh.
"Kenapa ketawa?!" bentak Keisha meninju lengan Bimantara. Perasaan dia enggak lagi nge-jokes deh, gak ada lelucon lucu juga. Kenapa ketawa?
"Mau gue gendong?" tanya Bima berhenti melangkah. Menatap Keisha seksama.
Seketika hening. Keduanya bungkam dalam tatapan. Keisha enggak tau harus jawab apa. Bima sendiri ngerasa keki sama apa yang barusan dia bilang.
Sampe tiba-tiba, ada satu suara mengintrupsi keduanya.
"Bima?!" pekik seorang wanita dengan rambut pendek berwarna hitam—yang tampil anggun dengan halter dress motif floral.
"Bimantara Putra, kan?!" ulang-nya memastikan.
Si pemilik nama menoleh, tercengang dengan gerangan siapa yang kini berdiri tepat dihadapanya.
"Qia!" teriak Bimantara tidak kalah histeris.
Dua detik berikutnya, mereka sibuk berpelukan. Keisha terlampau syok dengan apa yang dilihatnya. Ini serius. Bimantara pelukan sama cewek lain di depan Keisha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Laundry
Roman d'amour"Sorry, lo ngajak gue nikah bahkan ketika lo sendiri tahu, kita gak saling kenal. Are you fucking kidding me?" Cewek dalam balutan blouse tunik itu menatap enggan cowok yang belakangan ini selalu muncul di depan pintu Laundry dia. Setiap hari, nyari...