Chapter 43

1.4K 130 0
                                    

[.]

Edisi bulan madu berakhir sudah.

Baik Keisha mapun Bimantara kembali pulang ke Jakarta dua minggu yang lalu. Dan sudah selama itupula Keisha tinggal di apartemen Bimantara.

Apa kata tetangga kalo tau Keisha sama Bima tinggal beda rumah. Baru aja pulang bulan madu, masa udah di gibah-in orang satu kompleks sih.

Keisha masukin beberapa baju yang dibeliin Bimantara waktu ada di Bali—karena Keisha emang nolak buat pakai lingerie.

Setelah selesai, Keisha jalan keluar buat beresin box buku. Inget ya, Keisha kan emang masih kuliah.

Baru juga keluar kamar, kaki dia udah nendang guci aja. Untung enggak pecah.

Penampakan apartemen Bimantara, yang udah penuh sama barang-barang dari Kim Soo Home berubah mirip kapal pecah begitu ketabahan barang-barang yang Keisha bawa dari rumah.

Keisha udah nyicil beres-beres tapi tetep aja berantakan.

Suara pintu kebuka mengalihkan perhatian Keisha. Siapa? Bimantara?

"Masih belum selesai?" tanya satu suara.

Keisha menoleh, menatap tubuh tinggi tegap suaminya. Dengan senyum mengembang, Keisha mengangguk. Beranjak bangkit.

"Too much." komentar Keisha terbahak, merentangkan tangan menujuk seluruh sudut apartemen.

Bimantara mengedarkan pandangan. Tidak percaya jika ia hidup ditengah kekacauan  nyaris selama satu minggu lamanya. Bima ikutan terbahak.

"Kita mulai dari barang-barang yang kecil." usul Bima menggulung lengan kemeja sampai kesiku.

Keisha menyimak dalam diam. Membiarkan Bimantara memimpin.

Dan tidak butuh waktu lama, keduanya segera hanyut dalam euforia mendekor ulang.

[.]

Setengah jam berikutnya, agenda beres-beres selesai. Yeah walaupun beberapa box belum kesentuh juga, se-enggaknya ruang depan apartemen balik jadi rapi lagi.

Bimantara menyerahkan susu hamil kepada Keisha. Sementara ia sendiri memilih air mineral dingin.

Keduanya duduk bersebelahan di sofa depan televisi.

"Gapapa kan?" tanya Bima menyentuh permukaan perut Keisha.

Kaget dengan sentuhan, Keisha nyaris tersedak Untung bisa nahan diri, jadinya enggak muncrat itu susu.

Karena enggak tau harus jawab apa, Keisha cuma bisa ngangguk.

Disaat suasana tengah hening, mendadak ponsel Bimantara berdering. Keisha yang enggak mau keliatan kepo sama urusan orang lain milih buat sibuk sama gelas susu di tangannya.

Bimantara kembali memasukan ponsel kedalam saku celana, lantas mengulurkan tangan kepada Keisha.

"Kemana?"

"Mandi." jawab Bima enteng. Mengabaikan ekspresi kacau Keisha—yang udah mirip cocok kejepit pintu.

Melihat rona merah dikedua pipi istrinya, Bimantara merespon dengan tawa renyah. Berusaha mencairkan atmosfir yang seketika berubah jadi canggung.

"Hari ini ada jadwal USG, inget kan?"

Keisha segera memutar otak. Benar. Sore ini dia ada jadwal periksa kandungan. Tadi pagi Bima juga sudah mengingatkan kalo dia bakalan pulang dari kantor lebih awal.

Tak ingin semakin terlihat kacau dihadapan suaminya sendiri, Keisha bergegas bangkit. Lantas pamit untuk pergi mandi.

Bimantara menjawab dengan senyum merekah yang semakin mengaduk-aduk perasaan Keisha.

Ms. LaundryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang