Suka nggak hari ini author update dua kali alias double?
Yujin : Selina
Jeno : Jendra
Jaemin : Narendra
Renjun : Juna
Haechan : Hesa
Juyeon : Yosia
Ryujin : Runa
(MELIHAT DARI NAMA SUDAH TENTU KALIAN TAHU KALAU PART INI BERUNSUR MELOKAL)
Tolong dibaca sampai bawah, karena ada informasi penting!! Menyesal kalau tidak baca infonya, karena ada sesuatu yang tersembunyi....
✴️
.
.
.
.
✴️
"Sialan!"
"Bacot!"
"Kampret!"
"Nyet, pada misuh mulu dari tadi mulutnya."
"Temen lo tuh bikin nangis temen gue."
"Runa yang cantik. Jangan marah ke kita, marahin aja ke Jendra."
Tiga orang itu tengah duduk di kantin universitas. Mereka adalah Runa, Hesa, dan Juna. Perkumpulan atas unsur ketidak sengajaan ini menjadi pusat perhatian orang di kantin. Berawal dari Runa yang tiba-tiba menggebrak meja daJunan langsung melontarkan kalimat kasar penuh cacian. Bahkan hampir hewan di kebun binatang diabsen satu persatu oleh gadis itu.
"Aneh, perasaan kita nggak ngapa-ngapain si Selin, tapi kita yang kena omel." Juna yang tumben sekali kesabarannya tipis tidak ikut emosi. Pasalnya diantar mereka bertiga ia lah yang paling emosian.
Hesa mendengus. Selera makan langsung anjlok begitu saja setelah dimaki habis-habisan Runa. Selalu begitu. Yang membuat masalah Jendra yang kena impasnya Hesa dan Juna.
"Ya lo sebagai temennya ngasih saran kek atau pukul sekalian biar melek sama perilakunya yang kayak setan."
"Lo aja sendiri. Gue sih ogah." Setelah itu Hesa pergi meninggalkan kantin. Muak dengan ocehan Runa.
Juna melihat kepergian Hesa langsung saja ikut ngebirit di belakang menyusul. Daripada tetap di sana dengan nenek lampir bentukkan Runa. Amit-amit!
Runa berdecak sebal. Tidak ada gunanya berbicara pada dua makhluk astral turunan Jendra. Berbicara pada yang lebih manusiawi saja tidak di gubris apalagi bicara dengan Jendra? Yang ada Runa ditonjok. Runa masih sayang dengan wajah cantik nan glwoing nya. Tidak mau mengorbankan wajahnya untuk yang ke sekian kali.
Tonjok dalam ranah yang dimaksud Runa bukan dipukul atau semacamnya, tapi dengan cara Jendra sendiri. Runa tidak masalah kalau mendapat itu dari lelaki biadab dan tidak berperasaan asal temannya tidak disakiti. Memang Runa suka mencampuri urusan yang menyangkut Selin, karena dia harus melakukan. Untuk melindungi dan mengamankan.
Langkah Runa berhenti di kelasnya yang ternyata masih sepi. Baru beberapa mahasiswa yang datang. Jam masih terlalu pagi untuk memulai kelas, tentu para mahasiswa lebih memilih datang kala mendekati jam pelajaran. Sang dosen juga kebetulan selalu datang telat meski hanya semenit.
Matanya menangkap sosok gadis yang meringkuk di atas meja, menangkupkan wajah dengan dua tangan. Runa tahu pasti dia menangis. Menghela napas yang bisa dilakukan. Sudah muak melihat penampakkan si gadis itu seperti itu.
"Sel." Panggil Runa halus tidak mau membuat kaget.
Tidak ada pergerakan dari si empu.
"Nanti malem jangan lupa dateng." Tak mau membahas masalah besar yang menimpa Selin, Runa mencari topik yang lebih baik dan tidak sensitif.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story ||•Finish
Short Story[book pertama] Bagi yang suka membaca work pendek dipersilahkan. Full Story A-Z?? ❌ Short Story?? ✅ Hanya cerita dengan tema, isi, dan masalah ringan. Terdiri dari beberapa bab atau cerita dengan tokoh berbeda. Setiap bab terdiri dari dua sampai e...