Secret Dating

237 33 8
                                    


Enjoy it, maaf kalau ada typo.

ʕ·ᴥ·ʔʕ º ᴥ ºʔʕ·ᴥ·ʔ

Yujin membaringkan tubuh ke kiri dan kanan seolah dalam keadaan tidak baik. Ya, setelah adanya hot news pagi ini hati gadis itu gundah dan tidak tenang. Seluruh warga negara sedang memperbincangkan sebuah kabar baru-baru ini. Sebuah artikel dirilis jam tujuh pagi itu sudah menyebar dan menjadi tranding topik. Yujin tahu, tidak hanya negara ini saja tapi seluruh negara di bagian benua.

Semenjak adanya perilisan artikel, dirinya mengurung diri di kamar seorang diri. Niatnya pagi tadi bermain handphone untuk mengupdate Instagram pribadi, tapi mendapat notif itu membuat moodnya sedikit hancur. Awalnya Yujin hanya merespon biasa, mungkin orang iseng tidak bertanggung jawab. Tapi setelah keluar apartemen ditemani Jang Wonyoung, teman satu apartemen mendapati iklan di atas gedung mengenai hot news pagi.

Benar-benar pagi yang buruk. Padahal hari ini ada jadwal pemotretan majalah. Tidak mau berlama-lama di perkumpulan manusia, Yujin mengajak pulang. Sesampainya di apartemen gadis itu langsung berlenggang masuk ke kamar.

"Eonni, ada paket untuk mu!" Teriak Wonyoung di depan pintu kamar Yujin.

Yuji menghiraukan teriakan itu dan lebih baik tidur kembali. Lagi pula jam pemotretan maaih satu jam lagi. Dia harus memiliki tenaga untuk adu mulut dengan Manajer. Harus menyiapkan telinga mendengar celotehan panjang Manajer juga para orang yang akan membicarakan rumor itu. Tentunya siap mental dan fisik untuk berpura-pura tidak tahu apapun. Yang terpenting adalah berpura-pura baik dan tidak termakan suasana.

"Eonniiii jadwal pemotretan mu di ajukan setengah jam. Apa kau tidak mengecek ponsel?" Kesal tidak mendapat feedback dari Yujin, Wonyoung masuk tanpa permisi ke kamar Yujin.

Yujin yang ternyata sedang menyiapkan baju memandang malas teman satu apartemen. "Udah tauuu." Balasnya dengan menyebalkan.

Setelah itu Yujin masuk ke kamar mandi sedangkan Wonyoung justru menelusuri kamar temannya ini. Tidak ada yang menarik. Masih sama kala mereka pertama kali datang ke apartemen ini hanya saja ada beberapa pajangan.

"Apa Yujin Eonni patah hati?" Monolognya.

"Eonni, aku buka paket mu, yaaa?" Tanya Wonyoung di pintu kamar mandi.

"Buka saja. Aku tidak merasa membeli online." Balas Yujin.

Dengan semangat Wonyoung membuka paket yang baru saja datang pagi ini. Tanpa ada nama pengirim. Mungkin dari salah satu fans Yujin, seperti hari biasanya. Dengan rasa penasaran dan tergesa tangan Wonyoung membuka satu persatu lakban yang mengitari kardus. Karena rasa keingintahuan besar, dia mengocok beberapa kali.

Baru kali ini ada kiriman paket yang terasa begitu aneh dan misterius. Sebab tidak ada nama pengirim, kurirnya juga tidak bertanya apapun, tidak membawa kertas tanda tangan atau semacamnya. Kertas yang membungkus kardus juga juga berwarna hitam dengan pita semerah darah.

Setelah lakban dan kertas pembungkus terlepas, helaan napas terdengar. Masih dibungkus lagi? Sangat menyebalkan! Si pengirim mungkin sedikit ingin bermain-main.

Tidak cukup dua lapis ternyata sampai delapan lapis baru kotak kardus benar-benar tidak terbungkus apapun. Wonyoung menghela napas lega. Seperti di kerjai saja!

Dan WOW!!

Wonyoung terpengarah melihat isi box itu. Mengambil dan membaca pesan.

Short Story ||•FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang