✴️ My Big Boss ✴️

381 47 0
                                    


"Kak, apa lupa dengan ku? Ayolah, aku Kim Wonyoung dan ini kembaran ku. Kau lupa?" Tanya sosok gadis memakai seragam sekolah berambut panjang dan cantik. Entah sudah ke berapa kali gadis ini menanyakan hal serupa pada Yujin.

Yujin hanya menggaruk pelipisnya, merasa kikuk. Dia tidak mengenal gadis sekolah ini dan kembarannya. Apa yang harus dia katakan? Bingung.

Setelah Yujin turun dari mobil Haechan, dia masuk terlebih dahulu ke lobi sambil mengecek dokumen laporan yang Haechan buat semalaman sampai lembur, katanya. Dia dipaksa Haechan mengecek apakah ada kesalahan atau tidak.

Baru memeriksa dua lembar Yujin dikagetkan dengan kehadiran sosok anak sekolah SMA berseragam lengkap langsung memeluknya. Seolah si anak itu rindu dan temu kangen pada Yujin.

"Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Yujin memastikan. Wajah baru ini tidak pernah dia lihat.

Apa gadis sekolah itu salah orang? Atau lupa ingatan? Atau malah gila? Tapi tidak mungkin dia gila. Gadis itu berdiri di depannya memakai seragam sekolah yang sama persis dengan kembarannya.

Si gadis yang katanya mengaku bernama Kim Wonyoung itu mendesah ringan. "Ayolah, Kak. Sejak kapan kamu menjadi cheesy begini? Aku calon adik iparmu. Jangan pura-pura begini ini tidak lucu!"

Satu laki-laki yang memiliki wajah hampir sama dengan si gadis berdiri terpaku. Beberapa kali mengajak Wonyoung pergi, tapi di tepis.  "Wonyoung, kau salah orang." Katanya sambil menarik kembarannya itu.

"Haru, aku tidak salah orang. Kau Na Yujin adik Na Jaemin itu, kau tunangan ka---" Ucapan Wonyoung berhenti sebab disumpali Haru dengan bungkaman. Wonyoung memukul punggung tangan Haruto.

"Maaf, kembaran saya salah orang. Mohon dimaklumi." Katanya sambil pergi menyeret Wonyoung yang berontak ingin dilepaskan.

Yujin mengukur belakang rambutnya, Apa benar gadis itu salah orang seperti yang dikatakan kembarannya? Kalau iya, kenapa dia tahu nama Yujin dan kakaknya, si Jaemin? Dan apa katanya? Yujin tunangan seseorang? Oh, ayolah Yujin tidak punya tunangan siapapun. Dia masih jomblo. Lalu apa maksud dari perkataan gadis tadi?

Kepala Yujin tiba-tiba pusing, entahlah. Dia memijat pelipisnya. Baru sampai kantor sudah dikejutkan dengan gadis aneh itu. Padahal kenal saja tidak, tapi mengaku sebagai adik iparnya. Apa Yujin harus bertanya pada Bunda? Haechan? Jaemin? Ryujin? Renjun? Sepertinya perlu.

"Jin, ada apa?"

"Ya Tuhan." Kebiasaan Yujin yang kagetan.

"Hehe... Maaf, ada apa?"

"Kak Renjun ngapain ke sini?" Tanya Yujin balik, melihat Renjun datang ke tempat magangnya. Tentu Yujin bertanya sebab ini bukan tempat kerja Renjun.

"Lagi pengen aja, mumpung lewat sini sekalian mau ketemu sama temen." Jawab Renjun sambil merapikan penampilan.

Fyi, Renjun bekerja di laboratorium daerah yang letaknya tidak jauh dari tempat kerja Yujin ini.

"Kak Haechan?" Tanya Yujin.

"Ya, salah satunya, tapi bukan dia tujuan utamaku. Ngomong-ngomong kamu..."

"Kak, masak tadi ada anak sekolah bilang kalau aku calon kakak iparnya. Aneh kan?" Potong Yujin cepat mumpung ingat, siapa tahu Renjun bisa membantunya.

Renjun melotot dan membuka mulut, "yang bener? Salah orang paling, wajahmu kan pasaran." Jawab Renjun yang terdengar menyebalkan bagi Yujin.

Pasaran katanya? "Iya, tapi dia tahu namaku sama kak Jaem."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Short Story ||•FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang