My Posesif Jendra!

182 36 4
                                    

Hari bergulir menjadi minggu, minggu bergulir menjadi bulan. Dan sekarang sudah satu bulan pasca Selin datang mengunjungi rumah. Selin pulang dari rumahnya pukul setengah delapan setelah menyiapkan beberapa makan dan membersihkan rumah dengan bantuan tenaga Runa. Mengingat keadaan Selin tengah mengandung membuat tubuhnya mudah kelelahan. Bahkan setelah pulang dari rumahnya, Selin mengadu pada Runa kalau dia capek dan pusing.

Selama satu bulan ini juga Selin belum bertemu dengan Jendra. Kalau sebatas bersitatap di kampus pernah beberapa kali, tapi bertemu secara intensif dan individual belum pernah. Jendra setiap melihat Selin selalu menghindar dengan berbagai macam cara. Mulai dari berputar balik, bermain handphone, atau pura-pura tidak tahu. Bagi Selin itu menyakitkan, tapi cukup hanya melihat dari jarak jauh saja sudah membuat hati Selin lega. Setidaknya melihat Jendra dalam keadaan baik.

Kandungan Selin sudah memasuki bulan ke dua. Morning sick yang menimpanya perlahan mulai mereda hanya mual jika mencium sesuatu yang menyengat saja. Terutama bau parfum. Dia sadar karena setiap duduk atau tidur berdekatan dengan Runa selalu mual. Dan Runa terpaksa tidak pernah menyemprotkan parfum lagi ke baju, hanya pewangi pakaian. Selama itu pula kebetulan Selin tidak mengidam atau lebih tepatnya belum? Bahkan sangking semangatnya seorang Runa menanyakan apa yang diinginkan Selin dan si jabang bayi. Runa suka direpotkan Selin ketika mengidam, tapi sayangnya ibu hamil itu tidak ingin apapun.

Seperti minggu lalu, ketika Runa pulang dari tempat kerja dia memborong banyak makanan yang ditemukan sepanjang perjalanan pulang. Ada baso, mi ayam, sate ayam, cilok, martabak manis, martabak telur, es krim, lolipop, dia beli untuk Selin. Mengetahui Selin menyukai jenis makanan itu. Namun reaksi Selin berbanding terbalik dengan harapan Runa. Si ibu hamil justru memarahi, katanya membuang-buang uang. Lagi pula Selin memang lagi tidak ingin. Berakhir makanan itu tersimpan di dalam lemari es sampai seminggu.

Selama tinggal bersama Runa, Selin juga diantar sahabatnya itu untuk ke dokter kandungan guna memeriksakan si jabang bayi. Setiap dua atau tiga minggu sekali mereka akan ke dokter. Bersyukur walau keadaan Selin kurang baik, karena banyak pikiran dan beban, tapi bayi mungil itu tidak ikut berdampak. Melainkan berkembang dengan apik. Namun tetap saja terlalu berlama-lama terbawa sedih tidak baik dengan bayi suatu saat. Maka dari itu sebisa mungkin Selin menepikan ego untuk melupakan masalah dengan Jendra untuk kebaikan calon bayi mereka.

Mengenai masalah Selin dengan Yosia. Kebetulan hari ini mereka bisa bertemu sesuai yang telah disepakati mereka dua hari lalu. Saat makan di warung pinggir jalan tidak sengaja melihat Yosia yang keluar dari minimarket. Tidak sendiri Selin ditemani Runa. Dan sekarang mereka tengah menunggu Yosia datang.

"Gue nggak enak ngomong ke Kak Yosi, Run. Ngomongnya gimana?" Sepanjang perjalanan hanya itu yang ditanyakan Selin.

Dan Runa akan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sama pula, "jangan nggak enak. Minta bantuan ke Kak Yosia buat jelasin yang sebenarnya terjadi ke Jendra."

Tangan Selin mengetuk meja dengan pikiran melayang kemana-mana. Bagaimana kalau nanti Jendra tidak mau bertemu Yosia? Tidak mau mendengar dan percaya pada Yosia?

"Ngalamun mulu, kenapa lagi? Kalo lo nggak bisa biar gue aja deh."

Tidak! Kalau Runa yang berbicara yang ada bukannya membantu malah mengajak bertengkar Kak Yosia. Runa adalah pribadi yang tidak suka basa-basi dia suka to the point, mudah terpancing emosi dan suka berteriak. Juga suka memaksa. Yang ada Yosia justru malas membantu.

"Semoga Kak Yosia bisa bantu, ya? Gue pengen peluk Jendra, hueee...."

Ayolah, istri mana yang bisa menahan rindu suami selama sebulan lebih dalam keadaan mengandung pula? Tidak mendapat kabar, melihat secara diam-diam, stalking akun, mana ada yang tahan? Berbeda jika rindu karena ditinggal suami dinas kerja luar kota, masalahnya mereka dalam hubungan retak, saling menjaga jarak.

Short Story ||•FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang