SEQUEL = Sayonara

116 14 0
                                    

Hai semua....

Aku lagi semangat-semangatnya nulis nih padahal tugas kuliah lagi lumayan. Tapi Alhamdulillah bisa handle.


_______

_______] 🔚

Secret Dating

"Loh, kok cemberut?"

Bagai suara petir di hujan lebat. Mengagetkan.

"Astaga! Sejak kapan berdiri di sana?" Bukannya menjawab malah bertanya balik.

Bibirnya semakin maju ke depan. Wajah semakin ditekuk juga.

Membuat tamu kebingungan. Kemudian berdecak sebal sebab kedatangannya tidak disambut dengan hangat.

"Eii... Kau ini kenapa? Baru ditinggal satu bulan sudah seperti mayat hidup." Sambil mencubit kedua pipi tirus itu.

Sang empu mengaduh kesakitan akibat ulah sahabat. "Karen ituuu!! Kau kan jomblo mana tahu rasanya ditinggal pas sayang-sayangnya!" Sambil mengerutkan kening akibat terbawa emosi.

"Lee Jeno bekerja mencari nafkah untuk persiapan kalian menikah. Untuk apa bersedih, sih?" Balasnya mengambil tempat duduk di sebelah empu rumah.

"Karena ituuu!! Aku takut jika dia kepincut dengan perempuan lain di luar sana." Sambil menenggelamkan kepala diantara apitan tangan.

Suara benturan handphone dengan kepala menjadi balasan. "Bodoh! Bahkan Jeno menyia-nyiakan perempuan secantik Karina hanya untuk anak kecil seperti kamu!" Sebenarnya hanya sarkasme saja agar Yujin tidak terlalu banyak berpikir negatif.

Tapi rupanya ucapan Minju disalah artikan oleh Yujin. Gadis itu membengkokkan bibir ke bawah. Menangis?

"Huee... Aku memang tidak pantas untuk Jeno!"

"Haduh! Bukan begitu, bocah! Aku hanya bercanda. Buka matamu lebar-lebar, Ahn Yujin! Jeno sudah mabok kepayang oleh cintamu. Jangan pernah berpikir jika dia meninggalkanmu. Bukankah kau yang selama ini meninggalkan dia?"

"Huee, tapi... Hue..."

"Udah diem! Mending kita keluar cari udara seger di jalan daripada nangisin Jeno yang jelas-jelas juga misuh-misuh menahan rindu."

Menyeret Yujin agar segala masuk ke dalam kamar. Mengganti pakaian yang lebih hangat karena sekarang sedang musim dingin. Sejak kemarin salju turun menyelimuti kota.

"Jangan lupa pakai pakaian yang hangat, Yujin! Bisa-bisa Jeno pulang menyusulmu hanya karena kau demam." Peringat Minju saat melihat sahabatnya hampir melupakan jaket tebal juga syal.

Mengetahui betapa nekatnya seorang Lee Jeno cukup membuat Minju shock. Semenjak hubungan mereka diketahui publik, tidak jarang Jeno membawa Yujin ikut serta dalam bekerja atau mengundur jadwal pribadi karena mengkhawatirkan Yujin. Tidak professional!

Semua orang tahu jika hubungan mereka menyebabkan dua kubu, pro dan kontra. Tapi Jeno tidak ambil pusing karena prinsipnya yang kuat juga ego tinggi.

Mereka berjalan keluar apartemen dan sepakat mengunjungi restoran China di tengah kota. Tempat paling sering mereka kunjungi untuk mengisi perut sejak zaman mereka remaja.

Minju menjalankan mobil dengan hati-hati mengetahui jalan masih licin karena salju. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan orang-orang pergi keluar untuk menikmati udara malam, seperti mereka.

"Mengapa diam? Sudah kukatakan, Jeno tidak akan berbuat macam-macam di luar negeri." Minju sebal ketika tahu Yujin hanya diam dimakan pikiran negatifnya.

Short Story ||•FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang