Ini benar-benar panjang, jadi kalian bisa sambil dengerin musik, hehe...
Btw, author berencana menamatkan work ini. Mungkin ini adalah judul cerita terakhir.
Mohon maaf apabila ada typo penulisan
_____🍺🥂🍻_____
“Ahn Yujiiin!”Dugaan Yujin benar terbukti. Di depannya berdiri sosok tinggi menjulang sambil memberi tatapan maut. Kedua tangan bersedekap dada seolah bos besar memergoki karyawannya yang terlambat masuk kerja.
Kedua jelagat hitamnya menyipit, alisnya saling menyatu, dan rahangnya mengeras bak batu karang. Terlihat betul betapa kesal dan marahnya pada Yujin. Langkah besar dibawa mendekati si gadis yang justru cengar-cengir memamerkan rentetan gigi, seperti tidak punya kesalahan.
Sadar kesalahannya semakin besar, Yujin menenggelamkan senyumannya yang katanya seperti matahari menyinari bumi. Cih! Melihat bagaimana lawan bicaranya hendak melayangkan tangan membuatnya menghindar, lalu entah ide dari mana malah menagkupkan telapak tangan.
“Iya, ampun. Janji nggak telat lagi, Pak Suho.” Yang menjadi gelak tawa seisi kelas. Ayolah, siapa yang mampu menahan tawa ketika melihat salah satu teman kelas tiba-tiba berlutut dan menangkupkan telapak tangan meminta ampun pada dosen. Dengan wajah dibuat-buat menangis, itu lucu sekali.
Sang dosen hanya menghela napas dan mengusap rahangnya, “Saya tidak butuh janji kamu. Sudah telat berapa kali kamu di kelas saya? Sana duduk di kursi!” Sambil menjewer telinga Yujin.
“Ahhh…” Desah Yujin ketika menahan rasa sakit di telinga. Dengan cepat gadis itu berlari ke tempat duduk di sebelah temannya.
Satu jam berjalan lancar tanpa ada gangguan dan kelas pun selesai usai Pak Suho memberi intruksi tugas pada para Mahasiswanya. Yujin menghela napas tertahannya, menyenderkan kepala pada meja.
“Suho sialan!” Umpat si gadis Ketika kelas sudah sepi.
“Napa sih?” Tanya Yuna yang bingung melihat temannya menjambak rambut sendiri. Terlihat sekali frustasi.
“Itu dosen ngeselin bangen, sumpah! Ngapain coba nyuruh gue yang harus kliping tugas sekelas terus nganter ke mejanya? Rese banget!” Menumpahkan rasa tidak sukanya. Ya, sebagai hukuman akibat keterlambatan, Yujin mendapat tugas tambahan untuk mengkliping tugas satu kelas, kemudian diantar ke meja sang dosen.
"Mentang-mentang si Suho kenal bokap gue, ya!!" Tak heran kalau mendengar Yujin memanggil nama satu dosennya itu tanpa embel-embel. Karena Suho teman kuliah Ayahnya, kebetulan sudah kenal sejak kecil, jadi Yujin berani kepada Suho meskipun nanti pasti dilaporkan.
Yuna ingin tertawa, hanya saja momen tidak mendukung. Bisa-bisa diseruduk banteng kalau kebablasan tertawa, jadi dia hanya menahan. Melihat betapa mengenasnya Yujin, Yuna berinisiatif mengajak temannya pergi makan terlebih dahulu sambil menunggu jam pelajaran bergulir. Awalnya Yujin malas, sebab dia masih kesal dengan dosen, tapi dengan paksaan Yuna, akhirnya nurut juga.
Mereka berjalan malas-malasan, oh atau hanya Yujin saja. Terlihat gadis itu mengerucutkan bibir sesekali memarahi orang yang berjalan hampir menabrak. Langkahnya terasa berat hanya untuk berjalan ke kantin fakultas.
Setelah perjalanan penuh drama itu, mereka sampai di kantin dengan selamat. Karena mood hati Yujin belum membaik, dia meminta Yuna memesankan makanan yang sama hanya saja dengan bumbu ekstra pedas. Sedikit informasi, gadis ini akan meluapkan amarahnya dengan makan sesuatu yang pedas sampai membuat buliran keringat menetes dari dahi. Lagi-lagi dia meletakkan kepala di atas meja menumpukkan dengan lengan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story ||•Finish
Historia Corta[book pertama] Bagi yang suka membaca work pendek dipersilahkan. Full Story A-Z?? ❌ Short Story?? ✅ Hanya cerita dengan tema, isi, dan masalah ringan. Terdiri dari beberapa bab atau cerita dengan tokoh berbeda. Setiap bab terdiri dari dua sampai e...