°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
-Kakak kelas-
°°°
Terlihat empat orang gadis yang kini sedang berdiri di luar pagar gedung SMA Wismaraja, seperti nya mereka terlambat dan tanpa kehabisan akal mereka memanjat pohon yang ada didekat pagar sekolah. Satu persatu dari mereka turun diatas tumpukan kayu yang sengaja mereka taruh di sana untuk mereka kabur atau masuk ketika terlambat.
Mereka terlalu malas untuk lewat gerbang utama yang di jaga oleh anggota Osis yang bertugas menceramahi murid yang terlambat dan menghukum mereka, dari pada harus mendengar ocehan para babu sekolah, ralat anggota Osis, mereka memilih memanjat pagar bagian belakang sekolah yang jarang di lewati anggota Osis
"Hayu kantin" Ajak 'kan sesat itu keluar dari mulut gadis bername tag Flora Shafiqa
Baru saja mereka berjalan beberapa langkah, suara nyaring dari seseorang menghentikan langkah mereka, dengan perlahan mereka membalik badan untuk melihat sang pemilik suara. Disana terlihat dua orang gadis menggunakan almamater berwarna coklat yang merupakan almamater khusus untuk para anggota Osis, kini menatap mereka tajam.
"Kalian lagi kalian lagi" Ujar salah satu anggota Osis yang bernama jessi, ia merasa jengah melihat kelakuan seniornya ini
"Kenapa terlambat?" Tanyanya berusaha untuk sabar
"Kepo banget kaya dora" Cibir gadis bername tag Zahra Nur Khaula atau bisanya teman sekolahnya memanggilnya Ara
Jessi dibuat geram dengan jawaban dari adik kelasnya yang sekaligus adik sepupunya itu. "JAWAB!" Bentak nya
"Santai aja kali, kita kagak budeg" Semprot gadis di sebelah Ara, Olla. Febriola Sinambela sifatnya 11/12 dengan Ara, ngeselin
"Sans dong kak" Ujar Ara dengan muka santainya, membuat dua anggota osis itu ingin menampol nya
"Kenapa terlambat?" Tanya anggota Osis yang berada di sebelah jessi dengan dingin
Ara menyenggol bahu Olla, mengisyaratkan agar Olla yang menjawab pertanyaan dari kakak kelasnya yang bername tag Yessica Tamara itu
"E-eh anu tadi kejebak macet" Alibi Olla, padahal mereka tadi terlambat lantaran bangun kesiangan
"Halah-"
Ucapan Jessi terpotong oleh suara ponsel nya yang berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk, ia mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya lalu mengangkat telfon dari 'bu kinal guru bk'
"Halo bu"
"...."
"Oh iya bu, saya kesana"
"...."
Tuttt... Tuttt
Panggilan terputus, Jessi beralih menatap kearah temannya yang juga sedang menatapnya dengan muka bertanya
"Chik gue di suruh ke ruangan nya bu kinal-" Ucapan Jessi dengan cepat di potong oleh Ara
"Ke sana aja kak, sekali-kali gitu kita gak usah di hukum" Ujar Ara
"Diem lo!! Lo semua dia yang ngurus" Balas Jessi sembari menunjuk kearah temannya, setelah itu ia melenggang pergi dari sana
Setelah kepergian Jessi kini suasana menjadi hening dan sedikit canggung, anggota Osis yang di ketahui bernama Chika itu kini menatap mereka dari atas sampai bawah, menatap penampilan mereka yang sangat berantakan padahal hari masih pagi
"Ikut" Satu kalimat yang keluar dari mulut gadis itu lalu berjalan menuju arah lapangan dengan pasrah mereka mengikuti langkah kakak kelasnya itu.
"Kakk" Panggil Ara
"Kak" Hening tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Chika yang kini berjalan didepan mereka
"Dih cantik-cantik kupingnya buta" Cibir Ara
"Budeg btw" Ralat Olla
Setibanya di lapangan mereka kembali terdiam untuk beberapa saat
"Kaki angkat satu" Ujar Chika, dengan pasrah Ara dkk mengikuti perintah kakak kelasnya itu
"Tangan nyilang pegang telinga" Lagi-lagi mereka hanya menurut tanpa protes. "Tetep dalam posisi, sampai jam istirahat" Setelah itu Chika melenggang pergi meninggalkan lapangan
Ara menyunggingkan senyum tipis menatap punggung kakak kelasnya itu, Yessica Tamara. Orang yang akhir-akhir ini memenuhi kepalanya
"Gila anjir, sampe istirahat" Ujar Olla sembari berusaha menyeimbangkan badannya agar tidak terjatuh
"Duh baru berapa menit kaki gue udah pegel monyet" Timpal Flora
"Kabur aja yuk" Saut Zee
"Gas ngueng"
Baru saja mereka menurunkan sebelah kaki mereka dan hendak melangkah pergi, suara seseorang lagi-lagi menghentikan langkah mereka
"Mau kemana? Hmm" Tanya seseorang dengan nada lembut yang memanjakan telinga mereka
"Lah" Beo Olla
"Si beban pikiran kirain udah pergi" Gumam Ara pelan agar tidak di dengar oleh Chika
"Ngomongin gue?" Chika mendelik kearah Ara, ia mendengar samar gumaman Ara tadi
Ara menggeleng cepat. "Enggak"
"Balik ke posisi awal" Titah Chika
Chika tidak benar-benar pergi, ia memantau adik kelasnya itu dari koridor yang tidak jauh dari lapangan, tentu saja ia tidak bodoh, ia yakin pasti mereka akan kabur jika tidak diawasi
Dengan amat terpaksa mereka kembali melanjutkan hukuman mereka sembari di temani Chika yang terus memberi tatapan tajam pada mereka, membuat suasana disana sedikit horror
///
Pembaca yang baik yang baca sampai akhir bukan prolog nya aja cmiww><
Follow sebelum baca!
Btw makasih udah mampir hehe
Ini cerita pertama aku, maap kalo banyak kurangnya. Soalnya aku buat cerita ini buat pengalaman aja gabut juga ga ngapa-ngapain
Dh ah
Follow ig saia sekalian atuh (@fa_dillaanggun2)
Ok sekian
_Start: 28 Juni 2021_
KAMU SEDANG MEMBACA
Here's Bad Girl & Chikara
Teen FictionMenceritakan empat manusia gila dengan otak sebesar butiran debu, rajanya pembuat onar di sekolah, buronan guru Bk, senggol bacok, dan tidak mengenal apa itu rajin 🄰🅈🄾 🅃🄾🄻🄾🄻 🄽🄶🄰🄿🄰🄸🄽 🄿🄸🄽🅃🄴🅁 . .MENGANDUNG CHIKARA√ . .LIGHT CONFLI...