Menceritakan empat manusia gila dengan otak sebesar butiran debu, rajanya pembuat onar di sekolah, buronan guru Bk, senggol bacok, dan tidak mengenal apa itu rajin
🄰🅈🄾 🅃🄾🄻🄾🄻 🄽🄶🄰🄿🄰🄸🄽 🄿🄸🄽🅃🄴🅁
.
.MENGANDUNG CHIKARA√
.
.LIGHT CONFLI...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Drrttt... Drrttt
Getaran ponsel itu mengganggu konsentrasi Ara dalam mengendarai motornya, dengan terpaksa ia menepikan motornya untuk mengangkat panggilan telfon itu. Ara dan Chika kini sedang dalam perjalanan pulang setelah dari taman
Ara melepas helm nya kemudian mengambil benda pipih yang sedari tadi terus berbunyi. Sebelum mengangkat telfon nya ia sekilas melihat nama yang tertera di layar ponsel nya, dan ternyata Shani yang menelfon nya
"Halo mami?"
"...."
"Ini lagi di jalan pulang"
"...."
"Iya"
Hanya itu yang dapat Chika dengar dari pembicaraan Ara dengan seseorang di sebrang sana yaitu maminya Ara
"Ke rumah gue dulu ya?" Ujar Ara
"Mau ngapain?" Tanya Chika
"Ya, main bentar, lo kan gak pernah ke rumah gue" Jawab Chika
"Yaudah ayo"
Mesin motor Ara kembali di hidupkan dan kembali membelah jalan yang lumayan sepi itu. 15 menit kemudian motor Ara sudah memasuki pekarangan rumahnya
Chika turun dari motor dan melihat ke sekeliling nya, ini kedua kalinya Chika ke rumah Ara. Ara menggandeng tangan Chika dan mulai berjalan memasuki rumah
"Punten"
"Kenalin Mi, pacar aku" Ujar Ara pada Shani yang sedang duduk di teras rumah seraya menikmati secangkir Teh
"Udah kenal! Yuk Chika masuk" Shani bangkit kemudian menggandeng tangan Chika menuntun nya hingga ruang tamu
Ara mendengus kemudian mengekori kedua wanita itu
"Duduk sayang" Ujar Shani
"Iya tante"
Chika duduk di samping Shani, sedangkan Ara duduk di sofa lainnya
"Bi, tolong buatin minuman sama bawain snack ya" Titah Shani pada bi Ijah
"Iya bu"
Shani kembali menatap kearah Chika. "Chika cantik banget ya, kok mau sih sama Ara? Bandel gitu"
Mata Ara membulat mendengar ucapan Shani. "Inget ya mi, anak itu duplicate dari orang tua nya" Ujar Ara ketus
