12 ||•H'sBG•

6.5K 788 19
                                    

-Putus-

-Putus-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Chika.." Panggil Aya

Chika yang tadinya menundukkan kepalanya, kini mengangkat kepalanya menatap maminya yang berjalan menghampiri nya dengan wajah khawatir

Tadi Aya sedang berada di kantor nya, dan ia dapat kabar dari kepala sekolah Chika, bahwa anaknya tertabrak mobil, namun di selamatkan oleh temannya, dan siapa sangka orang yang menolong Chika adalah anak dari Gracio yaitu rekan bisnis nya

"Mami" Chika langsung memeluk tubuh Aya erat, air matanya kembali keluar

"Kamu gak-papa 'kan, sayang" Ujar Aya, seraya mengelus punggung anaknya yang bergetar

Chika tidak menjawab ia semakin mempererat pelukannya, tangis nya semakin kencang. Setelah di rasa sudah sedikit tenang, Chika melepaskan pelukannya ia menatap maminya sendu

Aya mengusap wajah Chika, menghapus air mata yang membanjiri pipi anak nya itu. Aya menoleh kebelakang menatap kedua orang tua Ara

"Gracio"

Gracio yang sedang menenangkan Shani menoleh ketika mendengar namanya di panggil

"Maaf, maaf karena anak aku! Anak kamu jadi masuk rumah sakit" Ujar Aya

Gracio tersenyum tipis mendengarnya. "Gak perlu minta maaf, semua nya udah terjadi"

Sudah berjam-jam lamanya mereka menunggu sang Dokter yang tak kunjung keluar untuk mendengar kabar baik atau entah kabar buruk yang menimpa Ara, Dokter yang di tunggu-tunggu akhirnya keluar juga Dokter dengan name tag 'Jinan safira' tersebut melepaskan maskernya

"Dok gimana dengan anak saya, Dok?!" Tanya Shani mendesak

"Saudara Zahra Nur Khaula. Mengalami pendarahan di sekitar kepalanya-"

"D-Dok apa Ara mengalami-" Dokter Jinan menggeleng membuat Olla menghentikan ucapannya. Dokter Jinan sangat tau kemana arah pembicaraan Olla

"Untuk pendarahan seperti ini, kemungkinannya sangat kecil untuk mengalami amnesia. Benturan di kepalanya juga tidak terlalu parah, hanya saja-" Dokter Jinan menggantung ucapan nya

"Hanya saja?" Tanya Zee penasaran

"Mohon maaf sekali, saya menyatakan saudara Zahra jatuh koma" Ujar Dokter Jinan mampu membuat mereka mengatupkan bibirnya rapat-rapat

Tangis Shani saat ini semakin pecah saat mendengar kabar menyakitkan ini

Zee tak kuasa menahan air matanya yang sedari tadi menumpuk di pelupuk matanya, ia menutup mukanya, gadis itu kembali mendudukkan dirinya dengan lemah

"Kenapa harus gini" Gumamnya

"Kalian semua boleh masuk, dengan ketentuan jangan terlalu berisik" Ujar Dokter Jinan memberi izin

Here's Bad Girl & ChikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang