21 ||•H'sBG•

6.3K 693 13
                                    

-Ya begitu lah-

-Ya begitu lah-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Chika terduduk di balkon kamarnya, menikmati suasana malam yang membuat hatinya tenang. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, ia belum bisa memejamkan matanya untuk segera tidur

Ia terduduk sendiri, sambil termenung, ia memejamkan matanya kemudian menarik nafasnya dalam lalu menghembuskan nya secara perlahan. Entah kenapa ia merasa sangat beruntung menjadi pemilik hati seorang Zahra Nur Khaula

Tak lama kemudian terdengar suara seseorang yang tengah memutar knop pintu dan membukanya secara perlahan

Seseorang itu terheran, akan pintu balkon kamar tersebut yang sedikit terbuka. Kakinya melangkah lebih dalam, menuju arah balkon, maniak matanya melihat akan sosok seorang gadis yang sedang termenung seperti sedang memikirkan sesuatu

"Kenapa belum tidur?" Ujar wanita paruh baya yang tidak lain adalah Aya

Chika menolehkan kepalanya. "Eh, Chika gak bisa tidur, mi"

"Tapikan besok sekolah" Jawab Aya

"Iya iya, ini mau tidur" Chika bangkit dari duduknya, kemudian berjalan menuju Aya yang berdiri di ambang pintu balkon

"Langsung tidur, jangan main hp" Ujar Aya

"Hmm"

***

Seorang gadis cantik dengan rambut tergerai indah tengah duduk di depan rumahnya sedang menunggu kedatangan pacarnya, yang katanya akan menjemput dirinya pagi ini untuk berangkat sekolah bersama.

"Ara mau jemput kamu, Chik?" Tanya Aya

"Iya, Mi" Jawab Chika seraya memainkan ponselnya

Aya tertawa kecil, membuat Chika mengerutkan alisnya bingung

"Kenapa ketawa ih?" Tanya Chika

"Gak papa" Aya tersenyum. "Pacarannya yang positif-positif aja, kamu udah besar, bisa nentuin mana yang bener sama mana yang salah"

"Kalo lagi ada masalah, jangan sungkan buat cerita sama mami, jangan di pendem sendiri" Aya mengelus puncak kepala putrinya

"Iya ,mami"

"Yaudah, mami kedalem ya" Ujar Aya kemudian masuk kedalam rumah

Selang berapa saat, terdengar suara kenalpot motor perlahan memasuki pekarangan rumah Chika, dan ternyata itu Ara orang yang sedari tadi Chika tunggu. Ara menggunakan motor ninja hitamnya seperti biasa, baju yang di keluarkan, dasi yang seharusnya terlilit di leher malah tersimpan rapih di dalam tas ranselnya

Ara melepas helm full face nya. "Lama ya?"

"Banget!"

Ara terkekeh. "Maap tadi macet jalan nya"

Here's Bad Girl & ChikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang