Menceritakan empat manusia gila dengan otak sebesar butiran debu, rajanya pembuat onar di sekolah, buronan guru Bk, senggol bacok, dan tidak mengenal apa itu rajin
🄰🅈🄾 🅃🄾🄻🄾🄻 🄽🄶🄰🄿🄰🄸🄽 🄿🄸🄽🅃🄴🅁
.
.MENGANDUNG CHIKARA√
.
.LIGHT CONFLI...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Semua pasti berpisah, ingin tidak ingin, siap tidak siap. 'Semua pasti berakhir"
-
°°°
"Chika, Eli, samuel, satria sama wahyu ikut saya. Dan beberapa lagi ikut dengan Pak Vino, kita mencar karena hari sudah hampir petang" Ujar pak Wira memberi arahan
Mereka semua memulai pencarian, kelompok pak Wira masuk ke bagian hutan yang menjadi awal masuk nya para murid ke dalam hutan sedangkan kelompok pak Vino masuk kedalam bagian hutan lainnya
"ARA!"
"ZEE!"
"OLLA!
"FLORA!"
"EVE!"
"ALDO!"
"ARIEL!"
"DEO!"
Mereka semua saling menyahut memanggil nama Ara dan lainnya. Namun belum ada tanda-tanda keberadaan mereka "Lo di mana, Ra?" Gumam Chika
"WOY!!"
"KALIAN DI MANA?!"
Mereka semua terus berjalan menyusuri hutan hingga magrib menjelang. Mereka memutuskan untuk istirahat sebentar
Laki-laki bernama Samuel bersandar di sebuah pohon yang terdapat panah pengarah yang di buat oleh pak Wira
"Gak ada tanda-tanda keberadaan mereka" Ujarnya
"Eh ini bukanya kearah kanan ya?" Tanya Wahyu memegang papan penunjuk arah itu
"Lah iya juga, bukanya kalo ke kiri itu jurang ya?" Jawab satria
Sontak mereka semua menjadi panik di tengah kepanikan itu, tiba-tiba terdengar suara perempuan dan laki-laki seperti sedang berdebat namun berteriak
"ANJING! LEPASIN BANGSAT!!"
"LO SIAPA WOY! TAII"
"DIAM!!"
"MAK TOLONG!
"AKHHHH"
"SETAN LO!! SAKIT BAMBANG!"
"BANG!! LO MAU APAIN GUE BANG?! JANGAN MENDEKAT"
"ANJER JANGAN PEGANG-PEGANG DONG! HEH!!!"
"LO MAU GUE SLEBEW?"
"TUTUP MULUT KALIAN!!!"
"KOK NGATUR!"
Mereka semua berlari menuju sumber suara, dengan hati-hati mereka menuruni jalan yang cukup curam sampai mereka melihat, Ara, Zee, Olla dan Flora yang kedua tangan mereka di pegangi oleh orang-orang berbaju hitam
