PROLOG

892 81 14
                                    

Sabrina menapaki jalan setapak cafee Teritorial yang berada di pusat kota, semuanya terasa indah.. Sabrina akan kembali bertemu dengan teman-teman masa kuliahnya dulu.
Ricuh sudah ruangan berwarna coklat dengan berbagai hiasan aesthetic tempat sasaran teman-temannya berpoto-ria.
Saat Sabrina memasuki ruangan, Sabrina langsung tersenyum cerah.

"Halllloooo semuanyaa....." Sabrina menyapa.

Semua orang di ruangan tersebut menoleh, dan lalu kembali ricuh.

"SABRINA EUY!!"

"NENG TOYIB KEMANA AJA SIH!!"

"SABRINAAAAAAA...."

"SABRINAAAA, TUMBEN BANGET LO DATENG ARGHHTTTTT"

Sabrina dicintai teman sekelasnya, Sabrina juga mencintai teman-temannya.

"Arghhtttt, kangen!" Yurin langsung memeluk Sabrina yang masih berdiri menyapa teman-temannya.

"Kita baru ketemu tadi malam yah dodol!" Kata Sabrina mendorong Yurin.

"Yurin emang tambah hari makin lebay Rin," kata Hera yang juga menghampiri Sabrina.

--

Indonesia bukan negara yang legal alcohol, dan Sabrina agak tertekan, terbiasa minum alcohol saat bersama rekan kerjanya, agak sedikit hampa saat di meja reuni mereka hanya ada soda.

Hera bilang, teman-teman sekelas mereka selalu merindukan Sabrina. Yurin juga benar-benar rindu sampai tadi malam saat Sabrina pulang ke Indonesia, Yurin langsung menghampiri Sabrina di hotel tempatnya menginap.
Teman-teman yang lain sudah sibuk mengobrol dengan circle nya masing-masing.

Sabrina, Hera dan Yurin adalah tiga lobang hitam yang selalu menjadi pusat perhatian di kelas mereka dulu. Dan mereka sudah dua tahun tidak berkumpul secara lengkap.

"Kita ke apart gue aja yok, acara juga udah hampir selesai" kata Hera mulai bosan.

"Eits, jangan dulu, acara reuni kayak gini nggak bakal lengkap kalo belum ketemu sama pemeran utama di kelas ini" kata Yurin.

"Lah bukannya gue pemeran utamanya yah?" Tanya Sabrina percaya diri.

Hera langsung menoyor kepala Sabrina.

"Sakit gilaa!! Ini aset gua, jangan sembarangan di toyor!"

"Abisnyaaa, elo pede gila banget!" Kata Hera sebal.

"Yaaah elo pemeran utamanya juga sih Rin, tapi masa pemeran utama nggak punya pasangan sih?" Yurin kembali meneruskan ucapannya.

"Orang yang terakhir datang ini nih pasangan elo si pemeran utama" Lanjut Yurin.

"Hadeeh..." Hera muak dengan sikap Yura yang lebay.

"Siapa?" Tanya Sabrina.

"Nathan" kata Hera dan Yurin bersamaan.

Ternyata bukan cuma Hera dan Yurin yang mebyebutkan nama Nathan, hampir seluruh teman sekelas mereka juga menyebutkan nama lelaki yang menghantui Sabrina dua tahun ini.

Yurin melambaikan tangannya ke arah kiri, tepatnya di pintu utama Cafee Teritorial.
Sabrina ikut menoleh. Dan benar saja. That's Boy. Nathan.

Nathan langsung melihat ke arah Sabrina. Lalu tersenyum tanpa canggung seperti Sabrina.

"Kamu datang reuni juga?" Nathan langsung menghanpiri Sabrina.

***

Dadakan. Dan ide lagi menggebu-gebu banget.
Cerita ini terinspirasi dari kak Tika (@bherrychan).

Jadi tadi nggak sengaja lihat video reels nya kak Tika dan aku lagi pengen banget baca wattpad romance sad gitu. Hadeeeeh. Semoga suka deh :*

Enjoy reading yah

Forget You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang