After it, Nathan

202 55 19
                                    

Dengan cerita yang sama, Nathan ditinggalkan dua kali oleh orang yang dia cintai. Harusnya, kali ini dia bisa menghadapinya sendiri. Tetapi, Nathan sama sakitnya seperti dulu. Dia merasa hampa dan tidak bisa berbuat apapun.
Sabrina dan Surat sialannya.
Sabrina dan rasa sakitnya.
Nathan akan membenci Sabrina sepanjang tahun ini. Dan mungkin saja. Selamanya..

Aktifitasnya kali ini kembali seperti dulu, seperti tahun 2019 yang suram dan menyakitkan.
Kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa Nathan tidak menyusul Sabrina.

He lost.

Saat mendapat surat tiga hari yang lalu, Nathan juga menyusul Sabrina ke Seoul.

****

Tiga hari yang lalu, Nathan kembali ke rumah dengan hati dan fisik yang berantakan. Mamah dan Papah Nathan khawatir melihat keadaan Nathan yang hancur, sangat mirip seperti tahun ia ditinggalkan Sabrina.

Saat mendengar tangis Nathan di pundak Mamahnya.. saat itu juga Mamah dan Papah sadar, Nathan mengulangi cerita yang sama.

Sabrina yang beberapa waktu lalu pulang dan makan bersama kelurga Nathan sudah meninggalkan Nathan. Lagi.

Orang tua Nathan tidak pernah ikut campur masalah pergaulan dan hubungan percintaan Nathan. Tetapi jika Nathan membuat malu atau membuat keadaannya tidak sehat seperti ini, rasanya setiap orang tua pasti akan ikut emosional.

Dengan koneksi yang dimiliki Papah, Nathan akhirnya bisa pergi ke Korea esok harinya.

Alamat yang Nathan dapat dari Yurin dan Hera, tentang Flat Sabrina. Uang korea yang sangat tiba-tiba di tukar sampai perlengkapan musim dingin yang tiba-tiba di beli untuk menyusul Sabrina cepat. Nathan tidak mau kehilangan lagi.

Sampai di alamat yang Nathan tahu adalah Flat Sabrina. Ia Tidak menemukan tanda kehidupan. Flat nya kosong dan Nathan putus asa.

Berbincang dengan tetangga Sabrina, mereka juga tidak tahu. Nathan harus rela membenci Sabrina selamanya kali ini. Mungkin awalnya sulit, tetapi seiring berjalannya waktu. Nathan mungkin bisa melupakannya.

****

.
.

"Yakin? Lo sama sekali nggak dikasih tahu Sabrina?" Tanya Hera.

Wahyu, Hera dan Yurin sedang duduk berhadapan di ruang tamu rumah Hera. Mereka sengaja bertemu karena dari informasi yang jelas. Wahyu adalah orang terakhir yang bertemu Sabrina.

Wahyu mengangguk. "Gue juga di tipu Ra.. Sabrina cuma bilang dia bakal balik. Gue nggak tahu urusan dia kabur kemana"

"Kalo lo tahu, dan lo nggak ngasih tahu gue. Lo habis Yu"

"Gue beneran nggak tahu!"

Yurin terlihat sedih. Sabrina memang sahabat favoritnya Yurin.

"Lo nggak tahu alasannya pergi?" Tanya Hera lagi.

Wahyu menghela nafas. "Gue emang bantuin dia packing. Tapi gue nggak ngerti kenapa dia mau pergi"

"Dia bilang apa ke elo?"

"Dia biang, di sini dia nggak diharapkan oleh siapapun. Sumpah Ra.. gue udah bantu bilang kalo temen-temennya perlu dia di sini. Dia nggak perlu dengerin orang yang nggak suka sama dia"

"Masa gara-gara Nathan sih? Gue curiga" tebak Hera.

"Kalo Nathan itu mantannya.. dia bilang enggak. Dia nggak pergi karena Mantan"

"Gue lemes sih.. dapet suratnya Sabrina. Dia seakan-akan mau pergi selamanya" ujar Yurin.

"Sabrina kenapa sih heran gue!?" Ujar Hera. Dia dalam waktu dekat akan menikah, dan kenapa sahabatnya itu harus kabur? Bagaimana ia di pernikahannya nanti.

Forget You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang