HUG ME, akhir dari semuanya

264 62 17
                                    

"ég?" (Aku?) Tanya Sabrina meyakinkan.

Festival ini terjadi setiap ulangtahun desa. Dan Sabrina bertugas menjadi pemeran utama. Tahun lalu, Sabrina belum resmi menjadi bagian desa ini. Tapi tahun ini, semua tetangganya kompak menunjuk Sabrina menjadi pemeran utama yang akan mengikuti lomba menyanyi pada Festival ulang tahun desa sebagai perwakilan komplek B5.

"ég get syngur ekki" (aku nggak bisa nyanyi) Sabrina masih membela dirinya.

"nara hefur heyrt um rödd systur og hún er mjög góð" (Nara pernah dengar suara kakak, dan itu bagus banget)

Nara. Anak berusia lima tahun yang tinggal tepat di belakang rumah Sabrina. Sabrina rasanya ingin mencubit pipi Nara. Kesal bukan main.

"allt í lagi við höfum ákveðið, syngur Sabina. klappa!!!" (oke sudah kita tentukan, Sabina yang menyanyi. tepuk tangan). Ucap kepala daerah. Sabrina pasrah deh.

Sabrina merelakan waktu luangnya untuk menjadi penyanyi esok hari.

Rapat selesai dengan iringan tepuk tangan untuk Sabrina.

"gangi þér vel systir sabina" (selamat kak Sabina). Ucap Nara.

****

Sabrina menyiapkan keperluan untuk lomba besok. Baju olahraga untuk lomba di lapangan. Dan baju yang sudah disiapkan oleh warga blok B5 untuk dipanggung nanti. Sabrina sudah menyiapkan lagu yang sudah disetujui oleh warga. Dan mereka suka.
Di Islandia, malam hari tetap terang seperti keadaan siang. Dan kebanyakan warga penduduk asli sini tidur dengan jam yang konsisten. Yaitu tengah malam. Karena pada saat itulah matahari sedikit tertutup oleh awan dan langit sedikit gelap.
Sabrina mulai menyukai semua hal di Islandia. Meski awalnya sulit berkomunikasi, karena Islandia tidak menggunakan bahasa inggris. Seiring berjalannya waktu, Sabrina mulai bisa beradaptasi.

Dan lomba besok, tentu saja membuat Sabrina bersemangat tapi juga gugup. Sabrina berulang kali berlatih lagu yang akan ia nyanyikan besok.

*****

Nathan tiba dengan segar di Islandia. Bisa dibilang, sepanjang perjalanan Nathan hanya tidur, makan dan ke toilet. Hanya itu. Nathan tidak menonton film atau membaca buku selama di Pesawat.

Nathan mendorong kedua kopernya. Ia berniat cukup lama tinggal di Islandia. Sekedar untuk melihat wisata, mencari makanan unik dan tentu saja.. bekerja.

Tidak ada yang menyambut Nathan di bandara. Hanya ada beberapa taksi yang mencoba menggaet Nathan menjadi penumpangnya.
Ia memutuskan berjalan ke gerbang utama terlebih dahulu. Ingin mencari air minum ataupun mencari beberapa snack.

Sudah jam 8 Malam, tetapi Islandia tetap terang. Negeri yang tidak pernah ditinggalkan Matahari, Islandia adalah salah satunya. Nathan membaca sedikit fakta tentang Islandia, biaya hidup di sini sangat mahal, sebulan mungkin akan menghabiskan uang 100 juta rupiah. Tetapi dibalik itu semua, Islandia menjadi negara teraman dan terdamai. Islandia tidak punya nyamuk, serangga dan ular. hanya ada sedikit laba-laba. Islandia benar-benar menakjubkan untuk orang yang perfeksionis.

Sabrina pasti suka tinggal di sini

----

Setelah mendapatkan taksi dan berhasil masuk ke hotel. Nathan mengaktifkan handphone-nya. Lalu mengabari keluarganya.

"Abang udah sampe jam 8 tadi Mah. Baru nelpon karena baru sampe ke hotel. Niatnya baru mau mesen makan ini"

"Hati-hati, pesen makan yang udah pasti halal aja. Disana kan nggak banyak penduduk muslim, jadi susah nyari makan yang halal"

Forget You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang