"Lo nggak inget kita ciuman?"
Nathan ngerem mendadak. "Kita ciuman?" Tanya Nathan cepat.
Sabrina membuang wajahnya ke jendela, "nggak gue becanda.."
Nathan menghela nafas. "Nggak lucu Rin, hampir aja Lo bikin gue serangan jantung"
Sabrina membesarkan hatinya, bagi Nathan ciumannya malam itu hanya kesalahan. Dia bukan orang yang di inginkan Nathan lagi.
Keadaan mobil mendadak hening. Bahkan saat Nathan memasuki area parkir apartemen, Kedua mantan pasangan ini tetap diam.
"Kenapa Lo turun juga?" Tanya Sabrina yang heran melihat Nathan ikut turun bersamanya.
Nathan membantu Sabrina mengeluarkan barang belanjaan Sabrina.
"Nggak usah Nat, nggak usah dibantuin, gue bisa sendiri"
Nathan tidak mendengarkan Sabrina.
Sabrina hendak merebut barangnya dari Nathan. Tapi Nathan meninggikan tangannya hingga Sabrina tidak bisa menggapainya."LO MAU APA LAGI SIH!" Kata Sabrina kesal.
"Santai bos, gue cuma mau nganterin lo sampe apartemen" Nathan menjawab dengan santai.
"NGGAK! Lo tu nganggep gue apa? Mainan? Seenaknya bawa gue kemanapun Lo mau? Ganggu waktu me time gue? Masuk apart gue terus pergi gitu aja?" Jujur, Sabrina benar-benar kesal dan marah.
Nathan tertegun beberapa saat.
"Kalo Lo mau nunjukin Lo bahagia tanpa gue nggak gini caranya Nat!!!"
"Iya, iya.. maaf Rin, gue cuma mau nganterin Lo sampe apart doang. Setelah itu gue pulang"
"Nggak mau!" Kata Sabrina ngotot.
Nathan masih meninggikan barang belanjaan Sabrina. Sabrina menghela nafas kesal dan lalu berjalan dengan tangan kosong.
"Gue bisa belanja lain kali, ambil aja barang gue sana" kata Sabrina.
Nathan tertawa melihat Sabrina yang kesal, Sabrina sungguh manis pikirnya. Nathan membuntuti Sabrina sambil membawa barang Sabrina yang dibelikan Mamah. Tidak ada niat lain, Nathan hanya ingin membantu Sabrina.
Sabrina dan Nathan sudah masuk lift bersama. Sabrina berdiri di sebelah kanan, Nathan di sebelah kiri.
"Lo kenapa sih sensi banget sama kebaikan orang?" Kata Nathan.
Sabrina menoleh lalu berdecak sebal, "kebaikan orang Lo bilang?"
Nathan mengangguk, "harusnya bilang makasih, kasih senyuman, malah Lo jutekin begini"
"Pertama, gue nggak minta dibayarin sama Mamah Lo, terus Mamah Lo juga nggak mau ngambil uang dari gue tadi. Terus sekarang, gue nggak minta Lo bawain barang gue.. gue nggak mengharapkan kebaikan Lo Nat, jadi... Kenapa Lo masih baik sama gue?"
Lift terbuka. Sabrina menyambar barang yang dibawa Nathan, dan keluar dari lift secepat mungkin.
"SAMA-SAMA RIN" Teriak Nathan sengaja.
****
"Dua kata yang bisa gue bilang setelah denger cerita Lo Rin"
Hera mengangkat jari telunjuknya, "Lo"
Lalu Hera mengangkat jari keduanya "Gila"
Sabrina menyisir rambutnya ke belakang, "Gila kan? Gue nggak mikir sampe sana"
Hera mengangguk sambil meminum lemon tea nya, "bentar gue pikirin dulu solusinya"
Sabrina mengungkapkan semua yang terjadi antara dirinya dan Nathan selama seminggu ini, dari hari sebelum Nathan bertunangan sampai kemarin malam dia makan bersama dengan keluarga Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
FanficSabrina berpikir bahwa perpisahan adalah hal yang biasa untuk sepasang kekasih, mereka akan kembali bersama jika Sabrina terus mencintai kekasihnya yang dulu. Tapi, kenyataan yang ada membuat Sabrina menyesali keputusannya untuk berpisah dua tahun y...