KENANGAN LAMA

312 63 3
                                    

"Teh kasur belum di siapin, tidur di kamar adek dulu mau?" Tanya Mamah Sabrina.

Kepulangan Sabrina termasuk mendadak, karena Sabrina beralasan sedang lelah sekali bekerja dan memutuskan untuk mengambil cuti nya yang selama dia bekerja belum pernah di ambil. Sabrina mendapat satu bulan penuh dan Sabrina tentu saja senang dengan keputusannya ini, meskipun konsekuensinya dia tidak akan mendapat gaji bulan ini.

"Nggak apa-apa Mah" jawab Sabrina.

Jam Sebelas, Sabrina sampai di rumahnya setelah tiga jam perjalanan darat menggunakan kereta api dari Jakarta yang ia tempuh.
Kamar Sabrina di rumahnya benar-benar kosong. Dua tahun tidak ada yang menempati kamar tersebut. Adiknya (Salsa), punya kamar sendiri. Itulah kenapa Mamah memutuskan untuk menaruh barang-barang seperti panci dan alat dapur lainnya di kamar Sabrina.
Pagi tadi Mamah sudah mengosongkan Kamar Sabrina tetapi sampa Sabrina tiba, Kamar masih belum siap sebab Kasur yang Mamah pesan hari ini belum sampai.

Sabrina pergi ke kamar Salsa dan langsung berbaring lelah.
Saat sampai di rumah, Papah langsung memeluk Putri sulungnya dan beranjak pergi ke kolam ikan untuk memancing demi makan malam bersama Sabrina. Salsa langsung diteriaki Mamah untuk bersalaman dengan Tetehnya dan langsung di suruh ke dapur bersiap memasak.

"Teteh kan nggak pernah masak di rumah, suruh dia aja. Aku mau rebahan juga Mamah ih" kata Salsa tak terima mendadak jadi pembantu begitu Teteh nya pulang.

"Jangan kurang ajar kamu Salsa! Teteh jauh-jauh dari korea pulang mau kamu suruh dia masak, dimana rasa hormat kamu ke saudara yang lebih tua?" Kata Mamah.

Sabrina tersenyum mengingat percakapan Mamah dan Adiknya tadi saat ia sampai.

----

Di kolam ikan belakang rumah Sabrina.

Papah mengangkat tali pancing dan muncul lah ikan gurame yang sebesar dua telapak tangan Papah Sabrina.

Sabrina yang baru sampai di kolam ikan langsung berteriak heboh.

"WAAAAH PAPAH!!!! GEDE PISAN IH IKAN NYA YA ALLAH KENYANG DUA HARI INI MAH KALO DI MAKAN SENDIRI" Kata Sabrina heboh.

Papah tertawa mendengar anak sulungnya berbahagia.

"Sini Teh mancing bareng papah" kata Papah Sabrina.

"Teteh liat aja Pah, Teteh nggak suka mancing ikan.Teteh sukanya mancing emosi" it's a dark joke.

Lebih tepatnya lelucon ayah.

Dan Papah Sabrina tertawa terbahak. Sabrina ikut tertawa juga.

"Teteh ngegaring begitu, Papah masih aja ketawa. Heran sama bapak-bapak" kata Sabrina pelan.

Setelah mengamankan ikan gurame besar tadi, Papah Sabrina menghampiri anak sulungnya dan lalu beranjak pergi ke dapur untuk membantu Mamah dan Salsa masak.

"Teteh udah punya pacar?" Tanya Papah sambil mereka berjalan.

Sabrina langsung menggeleng.

"Kenapa belum? Cantik begini"

"Cantik aja nggak cukup Pah. Teteh nggak pinter bergaul sama orang"

"Kok gitu? Sama orang tuh harus ramah Teh, jangan sungkan"

"Nggak bisa Pah, takut"

"Takut? Apa yang bikin takut dari orang? Teteh di bully di sana yah?"

"ENGGAK PAH. YA ALLAH. Ya kali orang secantik Teteh di bully?"

"Iya juga yah Teh. Terus kenapa takut sama orang?" tanya Papah bingung.

"Teteh juga nggak tahu penyebabnya Apa? Tiba-tiba jadi nggak bisa akrab sama orang lagi kayak Teteh sekolah dulu"

Forget You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang