Nathan menghapus air mata Sabrina, pertemuan ini memang takdir yang Nathan dapatkan. Ia tidak sia-sia menunggu selama ini. Penantiannya terbayarkan. Sabrina akhirnya ada dipelukannya.
Sabrina menangis cukup keras. Untungnya Nathan dan Sabrina berada agak jauh dari keramaian.
"Aku udah lama nyari kamu" kata Nathan.
Entah apa yang ingin Sabrina katakan, namun suara dan semua kata-katanya tertahan.
Nathan mengangguk, berusaha mengerti dengan keadaan Sabrina. Karena keadaan mereka kali ini sama-sama haru."Aku mohon jangan pergi lagi Rin"
Akhirnya. Sapaan Rin kembali ia dengar. Dari orang terfavoritnya.
"Kenapa kamu bisa sampe sini?" Tanya Sabrina.
Sabrina sangat jarang berbicara bahasa Indonesia di luar rumah. Terbiasa bersapa hanya dengan Wahyu. Kali ini, Sabrina mungkin bisa kembali menggunakannya.
"Aku ada kerja sama dengan perusahaan tempat kamu kerja. Dan mereka bilang kamu ada di sini"
"Aku minta maaf Nat"
Nathan getir. Apa Sabrina sudah menikah?
"Kamu udah nikah?" Tanya nya takut.
Sabrina tertawa sambil menangis ((hayoloh kekmana itu)).
"Belum Nat. Aku minta maaf karena pergi ke sini"
Nathan legaa. Legaaa sekali. Lalu mulai tersenyum riang karena bisa di pastikan Sabrina akan menjadi miliknya. "Kenapa kamu nggak bilang ke aku? Harusnya kita kabur berdua"
"Nat. Kamu yang bikin aku kabur" jelas Sabrina.
"Aku salah apalagi?" Nada bicara Nathan sengaja di imutkan.
"Kamu nggak salah. Aku yang salah"
Nathan memeluk Sabrina lagi. Kalimat itu, tidak mau Nathan dengar. Biarlah menjadi rahasia semesta kenapa Sabrina pergi kali kedua itu. Yang terpenting sekarang Nathan akan bersama Sabrina.
"Nat. Aku harus ke sana. Sebentar lagi pengumuman lomba nyanyi" kata Sabrina.
"Aku ikut kamu"
"Hah?"
"Papah ngasih tiket pergi aja. Pulangnya enggak. Papah bilang aku harus nemuin beberapa investor dan calon konsumen yang sudah dia kontak. Jadi aku punya banyak waktu sama kamu"
Sabrina tersenyum. "Okeh. Kalo gitu ayo ke sana. Siapa tahu aku yang menang"
****
"SABINA!!!!!" Teriak MC di atas panggung.
"ég?" (Aku?) Kata Sabrina terkejut. Tidak percaya dia menang lomba nyanyi.
"Sabina.. wuhu.. þú ert svo frábær" (Sabina.. wuhu.. kamu hebat sekali)
"Hey.. hann er frá B5 flókinu" (Hey.. dia dari komplek B5)
"Sabinaaaaa... Hversu falleg við erum" (Sabinaaaaaa... Cantiknya kami)
"Systir Sabina" (Kakak Sabinaaa)
"Mereka bilang apa sayang?" Tanya Nathan bingung.
Sabrina tertegun di tenga keramaian yang meneriaki namanya. Tapi juga salting karena di panggil sayang oleh Nathan.
Sabrina menarik tangan Nathan ke bawah dan lalu mencium pipi Nathan. Tanpa penjelasan, Sabrina naik ke atas panggung. Meninggalkan Nathan yang membeku, dan mleyot abissss..
"Vá. Sabina er svo hugrökk" (Woah. Sabina berani sekali) ungkap Nara.
"ÉG GLÆÐI!!!!! Þökk sé eiginmanni mínum B5. Og takk fyrir þig" (IM HAPPY!!!!! Terimakasih untuk hubby ku B5. Dan Terimakasih untuk kamu) Sabrina tak berhenti tersenyum lebar di atas panggung. Tetangganya tahu, itu adalah senyum paling tulus yang dia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
FanfictionSabrina berpikir bahwa perpisahan adalah hal yang biasa untuk sepasang kekasih, mereka akan kembali bersama jika Sabrina terus mencintai kekasihnya yang dulu. Tapi, kenyataan yang ada membuat Sabrina menyesali keputusannya untuk berpisah dua tahun y...