Sabrina terbangun dari tidurnya dan hal pertama yang dia ingat adalah kebodohannya tadi malam karena mau saja membawa satu-satunya mantannya ke dalam apartemen.
"ARGHTTHH" Sabrina menjambak rambutnya.
****
~~
Nathan menjeda ciumannya, mengambil nafas setelah pertemuan bibir mereka yang panjang. Saat Nathan akan melanjutkan, Nathan ambruk di bahu Sabrina.
Sabrina canggung pada suasana ini, urusan mereka belum selesai, dan Nathan?"Nathan!" Sabrina menepuk pundak Nathan yang sudah ambruk pada pelukannya.
"Shit!" Kata Sabrina begitu tahu Nathan sudah tertidur dalam mabuknya.
Sabrina mendorong Nathan sampai terjatuh di sopanya. Lalu Sabrina memandangi Nathan kesal. Dia benar-benar merasa terhina.
Seakan gue beneran masih berharap sama lo, padahal selama ini lo terus yang datang ke arah gue!
Sabrina akhirnya meninggalkan Nathan di sopa dengan marah.
Sabrina segera membasuh muka nya, menyadarkan diri dari pengaruh alkohol yang hampir saja membuat dirinya dan Nathan melakukan hal bodoh.
Berkali-kali Sabrina mengusap bibirnya. Dia benci kenyataan bahwa ciuman Nathan masih sama,. Masih menjadi hal terindah yang ia bayangkan.
~~Saat Sabrina terbangun dengan penuh penyesalan. Nathan bangun sangat pagi dan merasakan kepalanya yang sangat pusing. Nathan mencoba mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam bersama Sabrina. Dan ingatan Nathan berhenti pada Dirinya yang mengoceh marah menuntut pertanyaan 'kenapa Sabrina harus kembali muncul di hidupnya'.
Dan Nathan merasa malu. Bagaiman dia harus menampakan dirinya di depan Sabrina nanti. Nathan menyesali keputusannya pergi ke Apartemen Sabrina.
Nathan bangkit dari tidurnya, menyingkirkan selimut tebal yang menghangatkan dirinya sepagi ini. Sabrina tidak terlihat pada pandangannya, pasti sudah tertidur di kamarnya.
Nathan membereskan selimut dan bantal yang ia gunakan. Lalu keluar dari apartemen Sabrina sebelum orang lain melihatnya.Nathan melupakan kejadian penting di saat mereka mabuk semalam.
.
.****
Menghindar, adalah satu-satunya jalan terbaik untuk Sabrina melupakan Nathan. Dia mulai menyesali semua keputusannya pulang. Pulang semakin membuat hatinya rumit. Kabar Nathan yang sudah bertunangan, datangnya Nathan malam itu, Sabrina sungguh harus berpegang teguh pada imannya, bahwa dia tidak bisa menganggap ini baik-baik saja.
Nathan berbahaya.Tiga Minggu di Indonesia dan Sabrina selalu bertemu Nathan. Sial memang, tapi di lubuk hati Sabrina juga tidak bisa berbohong kalau dia begitu senang bisa melihat Nathan lagi.
Sabrina mengalihkan pikirannya setelah kemarin melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan bersama Nathan, tunangan orang. Sabrina akan sangat menyibukkan diri dengan membersihkan apartemen dan mempelajari aplikasi SIA di kantornya.Mungkinkah berhasil?
.
.
Sistem keuangan kantor cabang di Indonesia benar-benar kacau, banyak SPJ(surat pertanggung jawaban) yang fiktif, hari ini Sabrina baru bertanya kepada pengelola keuangan, jawaban mereka membuat Sabrina menghela nafas lelah."Fiktif?" Kata Sabrina. Membuat dua manajer keuangan bagian penerimaan dan bagian belanja tercengang.
"Kalau ada SPJ tetapi tidak ada barang namanya fiktif kan?" Ulang Sabrina sekali lagi.
Manajer penerimaan sudah akan marah,
"Saya bertanya Pak," potong Sabrina cepat.
"Jangan asal nuduh, kamu di sini untuk memperbaiki sistemnya, kamu bukan Auditor yang bisa menuduh orang sembarangan!" Kata Manajer penerimaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
FanficSabrina berpikir bahwa perpisahan adalah hal yang biasa untuk sepasang kekasih, mereka akan kembali bersama jika Sabrina terus mencintai kekasihnya yang dulu. Tapi, kenyataan yang ada membuat Sabrina menyesali keputusannya untuk berpisah dua tahun y...