Karina keluar dengan setelan dress berwarna putih dicampur moca. Nathan yang duduk bersama Papahnya di teras rumah mereka sudah tidak kaget lagi melihat gadisnya yang selalu cantik dan cocok menggunakan setelan apapun.
Nathan tersenyum menyambut Karina.
"Ayo kak" kata Karina, Karina lalu memeluk Papah nya dan sedikit meminum kopi yang ada di meja diantara Papah dan Nathan.
"Kalo ketemu Nathan cantik banget yah, coba kalo janjian pergi sama Papah cuma pake piyama" kata Papah protes dengan ketidakadilan yang ia terima dari Anak perempuannya.
"Beda dong Pah, ketemu pacar harus spesial"
Nathan lalu bangkit dari duduknya dan akan berpamitan dengan Papah Karina.
Karina ingin memotong poni nya, jadi Nathan datang cukup pagi untuk menyesuaikan jadwal bertemu mereka seperti biasa. Jam 11 Pagi jadwal mereka menonton film, Nathan sudah memesan tiket untuknya dan Karina.
Nathan membuka kan pintu mobil untuk kekasihnya, manis sekali. Karina selalu berusaha menjadi yang tercantik untuk bertemu Nathan. Menurut Karina, dia harus membuat Nathan bersyukur memilikinya.
"Kenapa mau potong poni? Padahal begitu aja cantik" kata Nathan di dalam mobil.
Karina menyemprotkan parfum stroberi yang biasa ia pakai, "Aku mau tampil beda di acara tunangan kita nanti kak"
Ah iya, Nathan melupakan fakta tersebut. Setelah hari raya idul adha, Nathan dan Karina akan bertunangan.
"Kan masih cukup lama Sayang.." Nathan melajukan mobilnya. Tangan Karina diambil alih Nathan dan lalu di kecupnya, Nathan sangat suka parfum Karina.
"Masih lama gimana, lima belas hari lagi"
Karina menarik tangannya Lalu menunjuk ke depan dengan dagunya, Karina mengambil handphonenya. dia cukup sering memposting kehidupannya di media sosial.
"Sini Kak senyum... Cheeeesee" kata Karina sambil memegang pipi Nathan dan tersenyum bersamaan untuk ber-selfie.
****
"Nathan?" Yurin kaget bertemu Nathan di tempatnya biasa nyalon. Nathan duduk sendirian sambil memainkan handphone nya di lobi salon. Yurin yang baru saja keluar dari toilet melihat Nathan yang tampak familiar, saat semakin dekat ternyata memang Nathan.
"Yurin? Lo nyalon di sini?" tanya Nathan ramah.
"iyaa.. elo? elo nyalon juga Nat?"
Nathan tertawa, Yurin pasti berpikir tentang dirinya yang aneh-aneh. "Astagaa enggak lah.. gue nemenin cewek gue"
Sabrina yang baru keluar dari toilet sangat tepat sekali mendengar jawaban Nathan. Sabrina sedikit terenyuh. Yurin langsung mengerjapkan mata gagap melihat reaksi Sabrina. Tiba-tiba saja Yurin menyesal mengajak kedua temannya nyalon hari ini. Hera yang berada di samping Sabrina langsung menggandeng Sabrina mencoba menguatkan temannya tersebut.
Nathan menoleh ke arah pandang yang Yurin lihat, ternyata ada Sabrina. Nathan langsung tersenyum cerah melihat mantannya tersebut.
"Rin, kamu di sini juga?" tanya Nathan sama ramahnya saat dia menegur Yurin tadi.
Saabrina mencoba menatap mata Nathan, lalu Sabrina mengangguk. Mencoba menghentikan percakapan ini.
"Kamu nggak pulang ke rumah?" tanya Nathan lagi.
"Aku lagi ada urusan di Jakarta" jawab Sabrina.
Hera menghembuskan nafas kesal. "ayo Rin" lalu Sabrina ditarik masuk ke ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
FanfictionSabrina berpikir bahwa perpisahan adalah hal yang biasa untuk sepasang kekasih, mereka akan kembali bersama jika Sabrina terus mencintai kekasihnya yang dulu. Tapi, kenyataan yang ada membuat Sabrina menyesali keputusannya untuk berpisah dua tahun y...