RE-SO-NA-NCE

235 48 21
                                    

Sabrina menarik kopernya keluar dari KAI Pos 3. Tadi, Wahyu menawarkan diri untuk menjemputnya. Dan Sabrina dengan senang hati menerima tawaran tersebut.

Wahyu
Kabarin aja

Sabrina
Lo udah sampe?

Wahyu
Udah. Di parkiran deket pohon. Nissan B 7659 QE

Sabrina
Hahahah lo kayak go-car

Wahyu
Sudah sampai tujuan mbak, saya tunggu yah

Sabrina menutup ponselnya dan lalu melanjutkan pergi untuk bertemu Wahyu.
Selama Sabrina di Bandung, Wahyu dan dirinya selalu berkabar melalui WhatsApp.
Sabrina tidak keberatan, Wahyu mirip dengan dirinya.. dan nasib mereka yang hampir sama menjadi media untuk mereka berdua lebih dekat.

Sabrina melihat mobil Wahyu di parkiran. Lalu mengetuk jendela mobil nya. Wahyu menurunkan kaca lalu menampilkan wajah datarnya.
"Atas nama Sabrina?" Tanya Wahyu.

Sabrina tertawa. "Gue bawa koper, buka bagasi lo yah"

Sabrina pergi ke bagasi mobil Wahyu. Saat bagasi terbuka, dan Sabrina akan mengangkat Koper juga barang besar lainnya. Wahyu turun dari mobil dan langsung menaikan semua barang Sabrina.

Sabrina tersenyum senang. "Padahal gue bisa sendiri kali!"

"Yah itung itung beramal sama orang yang ter-dzalimi" kata Wahyu.

"Gue ter-dzalimi kenapa?" Tanya Sabrina.

Wahyu membuka pintu untuk Sabrina masuk, "kan mau di tinggal mantan nikah??!"

"Anjir!!"

****

"Nathan!" Mamah masuk kamar Nathan tanpa permisi. Padahal kamarnya terkunci.

Nathan yang sedang menonton Netflix di ranjangnya langsung melepaskan headset karena Mamah masuk tiba-tiba.

"Kenapa kamu mau batalin pertunangan sama Karina?"

Nathan menghela nafasnya. Meskipun dia tidak mengadu, cerita itu akan tetap sampai karena dari pihak sana tentu saja akan bertanya.

"Kalian ada masalah apa sampai harus batal?"

"Mamah udah denger cerita dari mereka kan?" Kata Nathan malas. Dia benar-benar tidak mau membahas masalah ini.

"Mamah mau dengar alasan kamu"

"Alasan abang sama"

"Apa?"

Nathan lalu bungkam, tidak mau membahasnya lebih lanjut.

"Nathan?"

Nathan masih enggan menjawabnya.

"Karina anak yang baik dan sopan, kalau kamu nggak cinta sama dia, kenapa dari awal kamu setuju untuk pertunangan ini?"

"Kalau cuma baik dan sopan, Abang bisa menikah sama penjaga lobi aja Mah!"

"NATHAN!"
"Mamah nggak pernah ngajarin kamu kayak gitu!"

"Abang nggak bisa terus pura-pura cinta sama Karina. Selama ini aku belum pernah berusaha apapun untuk dia Mah, Karina tahu itu, tapi dia tetap setuju. Karina tetap suka sama aku"

"Terus kenapa kamu nggak berusaha juga buat dia? Apa kurangnya Karina untuk kamu Bang?"

Nathan memandang Mamah dengan penuh emosi. Lalu menghela nafas membuang amarahnya.

"Aku suka dia karena sebuah alasan yang masih belum aku sadari Mah. Karina orang baik, dia bisa dapat orang yang tulus untuk dia. Dan itu bukan aku"

Mamah terdiam.

Forget You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang