2020
Dan disinilah mereka sekarang. Duduk bertiga satu meja di sebuah restoran bergaya eropa dengan Tay dan New yang duduk tepat di depan Off. Ketiga orang itu sama-sama memegang buku menu di tangan mereka. New yang menjadi pihak awam mengenai makanan eropa pun merasa bingung harus memesan apa. Dan itu ditangkap oleh Tay yang duduk di sampingnya.
"Bingung?" Tanyanya. New menoleh kearah Tay dan Off menoleh kearah New. "Hm. Aku tidak tahu harus pesan apa. Bisa tidak aku pesan makanan dan minuman yang sama denganmu saja Tay?"
Off menunduk dan pura-pura melihat buku menunya lagi. Sedangkan itu Tay mengambil buku menu New dan menutupnya. Ia menjentikkan tangannya untuk memanggil pelayan. "Iya Tuan?" seorang pelayan pun mendekat. "Seperti biasa. Kau sudah tahu kan?"
"Baiklah Tuan. Dan untuk anda Tuan?" pelayan itu beralih pada Off.
"Ah itu..." Off bergantian menatap Tay dan New. "Sama. Samakan saja dengan pesanan mereka." ucapnya akhirnya.
Pelayan itu membungkuk hormat dan pergi. New menoleh kearah Tay. Ada yang mengganjal pikirannya.
"Kau bilang tadi pesan yang seperti biasanya pada pelayan itu. Memangnya kau sudah sering kesini ya?"
Tay melirik New sejenak. "Bukan aku. Tapi kita."
"Kita? Maksudmu, Pesanan kita selalu sama?"
"Hmm..."
New tersenyum lucu. Ternyata sebelum dia amnesiapun dia sudah sering memesan makanan yang sama dengan Tay. "Newwie?"
New mendongak dan menatap Off. "Apa?"
"Pinjam ponselmu sebentar."
New mengeluarkan ponselnya dan segera memberikannya pada Off. "Kau mau apa dengan ponselku?" Tanya New.
"Mau memasukkan nomorku di ponselmu. Dan menyimpan nomormu di ponselku."
New hanya ber-oh ria mendengar ucapan Off. Dan tidak lama dari itu pesanan mereka akhirnya datang juga. New langsung dengan semangatnya melahap makanannya. "Pelan-pelan, Newwie." Suara Off terdengar.
Sementara itu Tay hanya mengamati tingkah laku Off dengan diam. Tay masih tenang melahap makan malamnya tanpa terusik.
Hingga sesuatu terjadi dan benar-benar mengganggunya. Off nampak mengelap sudut bibir New yang terkena saus dengan ibu jarinya. Tay sudah mau melempar garpunya pada Off saat itu juga kalau saja New tidak langsung berdiri dari kursinya.
"Aku mau ke toilet sebentar." Ucap New.
"Apa perlu kutemani?" Tawar Off.
"Hahh?" Respon New dengan wajah kagetnya.
"Off Jumpol." Tay memanggil nama Off dengan nada yang sedikit lebih tinggi. Membuat Off menoleh kearah Tay. "Aku bercanda." Ucapnya membalas tatapan Tay dengan tajam.
New tak peduli dengan dua orang itu. Ia pun langsung meninggalkan meja dan pergi. Sementara itu Off masih menatap Tay. Namun Tay nampak acuh tak acuh dan terus melahap makanannya.
"Kau.. Kenapa kau masih mempertahankannya?" Off bertanya pada Tay. Lelaki bermata sipit itu menatap lawan bicaranya dengan serius. Tatapannya nampak tegas tertuju pada Tay.
Tay mengangkat wajahnya dan ikut membalas tatapan Off padanya. Pemuda berkulit lebih gelap itu seketika menyunggingkan senyum tipis di sudut bibirnya.
"Dan kenapa juga aku harus melepaskannya?" Ucap Tay balik bertanya.
.
.
.
2010
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET ME NOT
Short StoryNew Thitipoom terbangun dari komanya setelah mengalami kecelakaan, seingatnya Tay Tawan hanyalah teman SMA, tapi... kenapa Tay mengatakan jika mereka sudah menikah? Amnesia New membawanya pada masa depan yang penuh kejutan, sementara masa lalunya ya...