"Menurut pemeriksaan yang telah dilakukan. Hal ini bisa saja terjadi. Kecelakaan yang dialami New sangatlah hebat dan juga membutuhkan berhari-hari untuknya agar sadar dari koma."
Singto memegang lembaran kertas hasil pemeriksaan milik New yang baru saja ia dapatkan 1 jam yang lalu. Dengan Tay yang berada di hadapannya saat ini. Ia dengan serius menjelaskan kondisi New Thitipoom yang sebenarnya.
"Mengingat ia masih dengan baik mengingat hal-hal lainnya dan hanya melupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan anda. Ini masih tergolong amnesia ringan. Anda bisa tenang untuk ini. Biasanya hal satu-satunya yang dilupakan pasien adalah hal yang sedang memenuhi kepalanya ketika terjadinya benturan. Menurut pengalaman lainnya. Ingatan pasien akan kembali dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Jadi ini bukan tergolong amnesia berat."
Tay dengan serius mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh Singto selaku Dokternya New. Sejujurnya saja. Dia hampir tidak bisa menahan kedua kakinya untuk tetap berdiri ketika New menanyakan keberadaannya ketika di ruangan beberapa saat yang lalu. Rasanya lututnya melemas seketika. Hampir sama seperti yang dia rasakan ketika tahun 2019 lalu. Ketika untuk pertama kalinya New tak mengenalinya di saat semuanya sedang kacau.
"Apa ini tidak akan berdampak buruk? New juga pernah mengalami amnesia sebelumnya." Jelas Tay.
Singto membenarkan letak kacamata miliknya dan menatap Tay lebih lama. "Kapan tepatnya hal itu terjadi?" Tanyanya.
" 2019. Sekitar 1 tahun yang lalu." jawab Tay. Singto mengangguk dan dengan segera menuliskan beberapa kata pada kertas yang berada di hadapannya. "Anda bisa tenang. Ini tidak akan berdampak buruk. Malah sebaliknya."
Tay mengerutkan dahinya saat mendengar ucapan Singto. "Maksud anda?" Singto melempar senyum hangatnya kearah Tay.
"Seperti yang saya katakan barusan. Mungkin dalam kurun waktu 1 bulan ingatan New akan segera kembali. Dan mendengar apa yang baru saja Tay katakan bahwa sebelumnya New juga pernah mengalami amnesia 1 tahun yang lalu. Kemungkinan ketika suatu saat ingatan New kembali. Maka bisa dikatakan semua memori yang terlupakan baik dari amnesia pada tahun 2019 silam dan sekarang pun akan kembali lagi."
Tay terdiam dan mematung di atas kursinya dan masih menatap Singto dengan pandangan yang sulit diartikan. "Pada tahun 2019 pasien pernah mengalami amnesia akibat benturan. Dan sekarang pun pasien kembali mengalami benturan. Benturan yang terjadi baru-baru inilah yang membuatnya pulih kembali. Hanya saja pasien tidak langsung sembuh dan masih memerlukan waktu untuk mengembalikan ingatannya secara total. Dan saya rasa ingatan yang masih belum New temukan itu adalah semua ingatan tentang anda."
Benar. Beberapa jam yang lalu saat Dokter Singto sedang melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada New melalui info dari Tay. New hampir bisa mengingat kejadian-kejadian yang dia lupakan akibat amnesia 1 tahun silam. Pemuda manis itu mengingat masa-masa sekolahnya. Mengingat tanggal kelulusan SMA dan sebagainya. Namun hanya kejadian yang bersangkutan dengan Tay lah yang tidak bisa New ingat.
"Jadi dia akan mengingat semuanya suatu saat nanti Dok?" Tanya Tay dan langsung dibalas oleh anggukan dari Singto. "Ya. Dan anda perlu bersabar untuk itu."
Tay mengerutkan dahinya mendengar jawaban dari Singto. Ada kesedihan tersendiri saat mengetahui bahwa New lagi-lagi melupakannya. Namun mendengar bahwa New akan kembali mendapatkan ingatannya secara total membuat Tay meringis membayangkannya. Kejadian itu terlalu buruk untuk kembali diingat dan dia tidak ingin New mengingatnya. Mengingat kejadian besar yang terjadi di tahun yang sama dengan kecelakaan New pada 2019. Kejadian yang memulai segalanya.
.
.
.
New hanya bisa menatap langit-langit kamar ruangan tempat dia dirawat. Sudah berjam-jam ia hanya terus berbaring di kasur tanpa melakukan hal yang berarti. Berulang kali juga terus-terusan menghembuskan nafas bosan. Dia mengingat kenapa dia bisa berada di rumah sakit ini. Gambaran dia yang sedang menyetir mobil dengan kecepatan di atas rata-rata dan sambil menangis juga muncul dalam ingatannya. Tapi dia tidak bisa menemukan jawaban lainnya. Kenapa dia menangis? Dan mau kemana dirinya hingga harus mengendarai mobil secepat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET ME NOT
Short StoryNew Thitipoom terbangun dari komanya setelah mengalami kecelakaan, seingatnya Tay Tawan hanyalah teman SMA, tapi... kenapa Tay mengatakan jika mereka sudah menikah? Amnesia New membawanya pada masa depan yang penuh kejutan, sementara masa lalunya ya...