New memasuki sebuah ruangan. Tay menyuruhnya untuk beristirahat di kamar. Dan beruntung New mengingat setiap sudut rumah ini. Jadi dia dengan mudah menemukan letak kamarnya. New baru menyadari kalau ingatannya tidak mengalami gangguan apapun hanya saja terdapat sedikit masalah pada memori segala hal mengenai Tay.
New termenung, kenapa dari segala hal harus Tay yang dia tidak ingat? Kenapa? Dan bagaimana tentang memori yang menghilang itu? Dia benar-benar ingin tahu. New mulai menjelajahi tiap jengkal kamarnya. Mungkin saja dia bisa mendapatkan hal-hal yang bisa membantunya untuk mengingat Tay. New berjalan menuju meja yang ada disana. Ia menatap laci itu dengan cukup lama dan kemudian membukanya. Untuk beberapa saat New terdiam. Ketika ia melihat sebuah bingkai foto disana dengan perlahan ia mengeluarkan foto itu darisana lalu memandanginya lembut. Matanya membaca sebuah tulisan yang ada di bagian bawah foto itu. "Juara pertama lomba kuliner?" Bacanya. New tercenung. Dia ingat dia pernah mengikuti lomba semacam ini saat SMA dan ternyata itu bersama Tay.
New tersenyum lembut masih memandangi foto itu. Disana nampak dirinya yang sedang memegang tropi dan Tay merangkul lehernya mesra. Tanpa New sadari matanya sudah berkaca-kaca. Kenapa dia merasa sedih melihat foto ini? Tay dan dirinya di foto ini terlihat bahagia. New kembali mengeluarkan sebuah album dari dalam laci dan membukanya. Album itu berisi foto dirinya bersama Tay. Melihat foto-foto ini New sudah bisa menebak kalau dia sudah mengenal Tay begitu lama. Foto ketika kelulusan SMA, foto ketika ujian masuk perguruan tinggi. Bahkan ketika foto kelulusan dari perguruan tinggi. Dia sudah mengenal Tay begitu lama. Tapi kenapa dia tidak bisa mengingat apapun tentang pemuda itu? Seberapa banyak yang ia lupakan?
New menatap satu foto yang ada disana dan membaca tulisan yang ada disana. "Festival musik?" Disana terlihat Tay tengah memegang tropi dengan New yang berada di sampingnya. Jadi Tay menyukai musik? New masih begitu serius memperhatikan tiap foto-foto yang ada di dalam album itu. Pemuda manis itu tidak menyadari kalau sedari tadi Tay sudah berdiri di dekat pintu dan memperhatikan apa yang tengah New lihat. Setelah kejadian pada tahun 2019 itu, baru kali ini Tay mengeluarkan album foto itu kembali. Entah kenapa ia rasa New perlu melihatnya.
Tay mengetuk pintu kamar dan membuat New menoleh. Pemuda Tampan itu berjalan menghampiri New yang masih berdiri sembari memegang album foto. "Sedang apa?" tanya Tay belaga tidak tahu. New mengangkat sedikit tangannya yang tengah memegang album foto untuk menunjukkan apa yang tengah ia lakukan. "Album itu sudah lama sekali. Kau tidak mengingat apapun kan tentang foto-foto ini?" New mengangguk mengiyakan ucapan Tay. Tay melirik New yang nampak terus mencoba untuk menyembunyikan wajahnya. Ada apa dengan orang ini? Sedangkan itu, New dengan sebisa mungkin menahan airmatanya.
New mengusap matanya yang basah. Ia begitu penasaran mengenai sesuatu jadi dia pikir dia harus menanyakannya langsung pada Tay. "Melihat salah satu foto disini. Aku rasa kau begitu menyukai musik. Seberapa suka?" Ekspresi Tay langsung berubah mendengar pertanyaan New. Namun dengan cepat pemuda itu mengatur ekspresinya. "Thamai? Kalau aku mengatakan aku lebih menyukai musik daripada kau. Apa kau akan marah?"
"Ha?" New spontan menekuk wajahnya. Dan itu membuat Tay terkekeh. "Bercanda. Tentu saja aku lebih memilihmu." New kembali merasa wajahnya memanas. "Dulu aku juga pernah mengatakan apabila disuruh memilih antara musik dan kau tentu saja aku akan memilih musik. Tapi berhubung waktu sudah begitu lama berlalu. Jadinya itu sudah berubah." Tay mengelus rambut New dan kemudian mengacak-acaknya gemas. "Jadi. Teruslah berusaha untuk mengingat."
.
.
.
Tay mondar-mandir di depan sebuah pintu. Sesekali ia berhenti dan melirik benda yang terbuat dari kayu itu dan menghela nafas lalu kembali mondar-mandir. Tay merasa dirinya benar-benar seperti orang bodoh. Sebenarnya apa yang sedang ingin ia lakukan? "Ini terlalu sulit." Gumamnya. Tay mundur dari posisinya dan berbalik menuju ruang kerjanya kemudian meninggalkan pintu kamar yang sudah menjadi 'temannya' selama lebih kurang 15 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET ME NOT
Short StoryNew Thitipoom terbangun dari komanya setelah mengalami kecelakaan, seingatnya Tay Tawan hanyalah teman SMA, tapi... kenapa Tay mengatakan jika mereka sudah menikah? Amnesia New membawanya pada masa depan yang penuh kejutan, sementara masa lalunya ya...