Regisela :-) 15

732 55 6
                                    

Please vote n komen

»»»

langkah kakinya tampak berjalan tergesa-gesa dengan aura tak mengenakan yang mengelilingi tubuh nya.

Rahang nya tampak mengeras dengan sorot tajam menatap sekitarnya, Langkah nya terhenti kala objek yang ia cari-cari sudah didepan mata.

Tanpa ba bi bu dia berlari kecil kearah nya kedua tangan besar nya memeluk pinggang sempit itu. Mengecup leher sang tersangka dengan sensual.

"Astaga!"

Wigela terlonjak kaget saat tiba-tiba ada lengan kekar yang memeluknya erat, " Aku merindukan mu querido" suara husky itu terdengar sangat berat ditelinga Wigela.

Membuat nya merinding seketika, Regis kembali menciumi leher sang adik menghirup banyak-banyak aroma yang selalu membuatnya candu dan mabuk kepayang.

Wigela terdiam, apa yang harus ia lakukan sekarang?

Perlahan Wigela memutarkan tubuhnya menghadap sang kembaran lalu menatap nya dengan teduh. Tangan lentik nya mengelus pipi Regis, Sedangkan Regis tampak menikmati setiap sentuhan jari jemari Wigela.

" Regis"

Suara lembut itu tampak mengalun indah di pendengaran Regis, kedua kelopak matanya terbuka menatap Wigela dengan sayu " ada apa?"

Pandangan Wigela tampak menelusuri setiap ruangan takut-takut ada yang melihat mereka, "  Bisakah kamu melepaskan pelukan ini dulu?"

Tampak Regis menggelengkan kepalanya sambil bergumam, "emm"
Wigela menghela nafas lalu tersenyum, " Ada apa kenapa kamu disini? Nanti jika ada yang melihat bagaimana?"

Regis tampak acuh lalu dia mencium pipi Wigela dengan gemas," aku tak peduli"
Wigela mendorong dada Regis pelan agar menjauh sedikit darinya, bukan tanpa sebab dia melakukan ini hanya saja disini banyak sekali orang bagaimana jika ada yang melihat lalu mengadukannya pada Nathan?

Yah dilihat dari raut wajah nya dia tampak tak peduli tapi bagaimana dengan keluarganya? Apalagi nenek nya itu. Astaga tidak bisa dia bayangkan.

" Regis kamu ini kenapa?!"

Regis hendak mencium bibir Wigela namun terhalang terlebih dahulu oleh tamgan Wigela. Kepala nya tampak menggeleng," No!"

" kamu berani menolak ku?!"

"T..tidak, h..hanya saj- hmppttt--"

Dengan cepat Regis melumat bibir tipis itu,melumat nya pelan tanpa menuntut kedua tangannya semakin erat memeluk pinggang sempit itu.
"Re...gisttt lep-..assshh"

Dalam ciuman nya Wigela tampak memberontak namun bukan Regis namanya jika belum menaklukan Adik nya sendiri.
Regis memeggang tenguk Wigela menahan nya, ciumanya ia perdalam hingga lidah keduanya saling terbelit bertukar saliva.

Saliva dari kedua nya tampak terus menetes dari bibir Wigela, Sudah lebih dari 3 menit Regis mencumbu Wigela.
Dirasa sudah cukup Regis melepaskan penautan bibir nya, menatap kedua manik hazel itu dengan lembut ibu jarinya tampak mengelus lembut pipi halus wanita itu.

My Love My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang