Wigethan;-) 35

134 11 12
                                        

Desta tampak mengerutkan wajahnya garang, apa yang baru saja dia lihat? Suaminya? Tengah mencium wanita lain didepan matanya? "NATHAN APA YANG KAMU LAKUKAN HA?!"

"Sayang kalian berdua main yang jauh dulu ya?" Ucap nya dengan mata memelas, Agatha yang paham langsung mengajak Aska pergi menjauhi ketiga orang dewasa itu.

Desta tampak melihat Wigela dengan penuh emosi, "KAU!" bentaknya sambil menunjuk Wigela.

Semua orang yang di taman tampak menatap mereka, bukan lebih tepatnya Desta yang tengah marah-marah. "Aku kenapa?"
Desta sedikit mendekat pada Wigela "apa ini jalang murahan yang membuatmu selalu abai padaku Nath?!"

PLAK!!

"Tutup mulutmu, siapa dirimu yang berani menghinaku? Aku tidak pernah dan bahkan tidak tertarik sama sekali pada suami mu, suami mu lah yang menghampiriku! Aku hanya sedang mengadakan piknik dengan teman anak ku!" Desta memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Wigela.

"Kau adalah wanita yang aku temui tempo hari, aku tidak percaya pada ucapanmu!! Mana ada maling yang mau ngaku!!"

Wigela menghela nafasnya dengan kasar, "apa kau pikir aku mudah tertarik dengan pria yang sudah beristri?"

Wigela menatap Natahan yang tampak diam dan menatap mereka datar namun tanganya tampak mengepal kencang. "Aku bahkan tidak kenal dengan suami mu, jadi tolong bilang pada suami mu agar tidak mengusik ku dan putriku!" Final Wigela.

Dia mengemasi barang nya lalu meninggalkan kedua nya dan menghampiri Agatha. "Nath apa yang dibilang wanita itu benar? Kamu yang menghampirinya? Kamu yang menggodanya? Nath apa kamu tau?! Kita sudah berkeluarga bahkan kita memiliki Aska! Ap--"

"Cukup!"

"Aku muak mendengar omong kosong mu!"

Nathan pergi meninggalkan Desta begitu saja di tengahnya keramain taman, dia melihat punggung suaminya yang kian lama kian menjauh i nya. Dia tampak melihat sekelilingnya yang melihatnya dengan memelas, "APA? JANGAN MELIHATKU LAYAKNYA AKU PERLU DIKASIHANI!"
Dia buru-buru menuju mobilnya dan menangis dengan kencang disana, dia memegang erat stir mobilnya.

"SIAL! SIAL! KENAPA HARUS AKU YANG DIPERMALUKAN?!"

Dengan penuh emosi dia menelfon asisten nya, "cari tau apa yang dilakukan Nathan belakangan ini, semuanya sedetail mungkin!"
Kemudian dia mematikan ponselnya, "siapa wanita itu?! Jangan harap kau lolos dari ku!"

~~

"Mami.. " Agatha memegang tangan Wigela dengan lembut, "mami!" Panggilnya agak keras.
"Ah ya sayang kenapa?" Dia menatap putri kecilnya yang tampak khawatir pada nya.

"Mami apa mami memikirkan sesuatu? Apa perlu Aghata membantu mami? Mami tampak gusar"

Wigela tersenyum, dia mengelus kepala putrinya, "mami baik-baik saja sayang, ayo kita pulang maaf ya piknik kita hanya sebentar lain kali mami akan mengajak Atha untuk piknik hanya berdua ya? Mau kan?" Agatha mengangguk dengan senang. Wigela tersenyum, lalu dia menjalankan mobilnya menuju kediamanya.

Sedangkan Nathan, "antar Aska pulang!" Ucapnya pada sang sekertaris yang kemudian menurut dan mengantarkan tuan mudanya untuk kembali ke mansion.
Dia paham pasti tuan nya untuk sekarang tidak ingin kembali ke mansion dan berujung menetap dikantornya.

"Baik tuan"

Nathan melonggarkan dasinya dengan frustasi, dia menatap langit yang semakin lama semakin gelap. "Sial! Gela kenapa kamu mengatakan hal yang sangat menyakitkan! Apa kamu lupa bahwa kita adalah satu keluarga?aku merindukanmu! Teramat merindukanmu hingga rindu ini rasanya membunuhku secara perlahan!"

Nathan terkekeh pelan, mengingat dulu dirinya yang sangat bodoh dan kurang tegas saat melihat Istrinya meninggalkan rumah dengan kedua kaki nya sendiri.
"Sial! Sial! Sial!"

Dia berjalan menuju mobil nya dan mengendarainya menuju bar biasanya.
Saat memasuki bar itu terdengar musik yang begitu kencang yang memekikan telinganya, namun pikiranya saat ini kosong dia tidak bisa memikirkan hal lain selain istrinya Wigela.
Dia duduk dan langsung memesan minuman kesukaanya, setelah beberapa kali tegukan dia tampak lemas bukanya tidak kuat dengan alkohol namun untuk sekarang pikiranya tengah kalut jadi memudahkan alkohol merasukinya.

"Tuan?" Tampak elusan lembut di bahunya, wangi vanila yang menyeruak di hidungnya membuatnya tambah pening, dia menepis tangan wanita yang hendak mengelus wajahnya.

"Tuan ayolah, disini tempatnya bersenang-senang jangan jual mahal seperti itu" Ucapnya sambil mencium dasi yang Nathan kenakan.

Tubuh Nathan tampak bergidik tegang, tiba-tiba saja di depan nya dia melihat Wigela. "Gela.. "

Wanita itu tersenyum, "iya, aku adalah Gela, Gela mu!" Nathan menarik pinggang wanita yang dia kira Adalah Wigela.

Dia membenamkan wajahnya di dada wanita itu, tangan lentiknya tampak menikami rambut halus pria dihadapanya.

"Gela maafkan aku" Ucapnya parau.

"Aku sungguh menyesal maafkan aku, ayo kita kembali aku mohon padamu akan aku perlakukan kamu lebih baik lagi aku mohon"

Wanita itu tersenyum, "ak-"

SRETT

tanpa aba-aba wanita itu jatuh kebelakang, Desta menatap murka pada wanita jalang itu, "KAU! BERANINYAKAU MENGGODA SUAMIKU! "

setelah mendengar kabar dari asistenya bahwa Nathan mendatangi bar tanpa pikir panajng dia mengikuti Nathan menuju bar itu, cukup memakan waktu pasalnya tempat nya dari bar itu cukup jauh hingga menempuh 1 jam lebih, setelah sampai disana dia langsung memasuki bar itu dan menemukan suaminya Nathan tengah berpelukan dengan wanita murahan dan seperti tengah meracau, dan yang dia tangkap dari ucapan Nathan "aku menyesal aku mohon kembali lah Gela"

Seketika emosi Desta meluap-luap jadi itu wnita masa lalu nya yang membuat Nathan bersikap dingin pada nya selama ini?

Desta memapah Nathan keluar bar membawanya pulang, diperjalanan Nathan terus saja meracau dan menyebutkan nama "Gela Gela Gela"

Desta meremas stir mobilnya dia sangat muak mendengar ocehan Nathan, selama dirinya hidup bersama Nathan baru kali ini Desta melihat suaminya yang begitu frustasi.
"Seberapa hebat Gela itu hingga membuatmu seperti ini Nath?" Matanya menatap Nathan dengan parau.

Hatinya begitu sakit ketika mengetahui ternyata Nathan menyimpan wanita lain dihatnya, dia kira selama ini Nathan bersikao dingin acuh tak acuh padanya karena dia memang tidak suka berdekatan dengan wanita manapun makanya Desta mencoba sabar degan sikap Nathan.

Namun faktanya? Ternyata dia salah, rasa cemburu dan sakit hati lebih mendominasi dirinya.
Namun dia harus fokus pada jalanan hingga sampai di mansion mereka, "akan aku hancurkan hidup wanita itu sayang, dia sudah membuatmu frustasi dan membuatmu mengabaikan ku!" Dia mencium kening Nathan.

~~

Hi pembaca setia cerita chan?
Chan balik lagi, sorry banget g up up hampir 2 thn?
Gimana kabar kalian, sehat kan?
Chan usahakan bakal up secepatnya meninggalakan beberapa chapter yabg gak chan up up.
Terimakasi banyak sudah mau menunggu kisah natahan dan gela..
Happy read💐💐🙆‍♀️

My Love My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang