08

2K 215 26
                                    


Setelah memotret anaknya yang terlelap keenakan dipijit karena anaknya itu ikutan dipijit, untuk dikirim ke papanya diletakannya balik benda pipih tersebut dan meregangkan otot-otot yang baru saja dipijit. Sejak pagi pinggangnya terasa nyeri, mulai dari kembar membuat ulah pagi-pagi dilanjutkan berbenah rumah. Mungkin akan ia pertimbangkan lagi penawaran Jaehyun untuk memakai jasa asisten rumah tangga. Lama-lama bisa mati berdiri ia.

Hari ini kembar ada di mode tidak jinaknya, bahkan sudah berapa kali ia menelpon Jaehyun melaporkan kembar yang malas mengikuti kelas daring. Kepalanya saja masih nyut-nyutan. Dalam mendidik anak-anaknya ia sangat berusaha keras tidak memakai kekerasan walaupun kelakuan anak-anaknya itu meminta kekerasan. Jadinya ia hanya bisa sabar, sabar dan sabar.

"Udah tidurnya pak" ujarnya melihat Harvey yang baru bangun setelah dipijit. Setelah melakukan pembayaran atas jasa home service yang ia panggil dan mengantar karyawan spa tersebut pulang ia merapikan kamar yang tadi digunakan.

"Capek banget kayanya pak" guraunya ke anak pertamanya itu, Arley dan Arsen sedang main didepan TV. Langsung saja ia melihat keadaan dua ekor anaknya itu, karena jika anak-anaknya main tanpa ada suara pasti sedang melakukan kekacauan tanpa sepengetahuannya. 

"Alley Alsen ngapainnn" ujarnya berjalan menghampiri keduanya yang anehnya senyap-senyap saja.

"ITU KAN TAS MAMAAHHHH" ucapnya setengah histeris, demi apapun tas yang anak-anaknya itu lukis baru dipakai beberapa kali olehnya.

Apa yang ia katakan?

Baru saja ditinggal sebentar salah satu tasnya menjadi percobaan dua anaknya ini? Sebelum menghampiri melihat nasib tasnya ia menarik dan membuang nafas terlebih dahulu. Sabar... sabar... sabar...

Bukan pertama kakinya tasnya dicoret-coret, ini sudah kedua kalinya. Kenapa anak kecilnya ini selalu senang menguji kesabarannya?

"Bagus kan mah" kata Arsen dengan polosnya tersenyum kearahnya.

"Coba mama tanya ini tas siapa" tanya Lisa berusaha menekankan emosinya, mau ngamuk tetapi anak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba mama tanya ini tas siapa" tanya Lisa berusaha menekankan emosinya, mau ngamuk tetapi anak kecil. Memang salahya yang meletakkan sembarangan sehingga bisa dijangkau anak-anaknya. Biasanya Lisa selalu meletakkan tas-tas yang tidak ia pakai kedalam wardrobe khusus tas yang tidak bisa anak-anaknya buka karena dikunci. Tas itu ia pakai kemarin waktu komite sekolah kembar dan Lisa lupa mengembalikannya kedalam wardrobe sehingga terbitlah karya anak-anaknya.

"Mama" jawab Arsen polos.

"Kenapa dicoret-coret?"

"Biar bagus" jawab polos Arley yang membuatnya geleng-geleng.

"Kenapa nggak tanya mama dulu"

"Adek duluan yang coret, terus Alley ikutan" rupanya anak keduanya itu sedikit takut, terbukti saat ini ia menundukkan kepalanya.

"Mama marah" kata Lisa. Tidak benar-benar marah, hanya memberikan pelajaran ke bocil-bocil itu agar tidak mengulangi lagi.

"Cowwyyy" ucap keduanya Arsen dan Arley.

(2) jj familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang