10

1K 154 40
                                    

Lisa menelusuri lorong cemilan untuk membeli stok makanan dirumah. Saat ini ibu tiga anak itu sedang berbelanja bulanan, yang Lisa bahagiakan saat ini anak-anaknya tidak ikut karena sedang di kantor Lucas sehingga hari ini ia bisa bebas dari kerepotan anak tiga.

Awalnya ia ingin mengajak ketiga bocah-bocah itu ikut menemaninya belanja tetapi saat bersiap, Lucas datang mengajak ketiga bocil-bocil itu untuk menemaninya makan siang. Maka dengan senang hati Lisa mengizinkan untuk ikut dengan uncle mereka. Terkadang Lisa heran, apa Lucas sejomblo itu sampai makan siang pun ditemani keponakan-keponakannya? Sungguh, tidak pernah Lisa melihat Lucas membawa cewek kerumahnya. Apa jangan-jangan adiknya itu suka sesama jenis mengingat akhir-akhir ini Lucas sedang gencar-gencarnya ke gym. Bahkan juga berobsesi membentuk otot-otot ditubuhnya. Apa iya?

Setelah memastikan apa yang Lisa list telah terambil, terkahir ia mengambil buah-buahan. Anak-anaknya itu monster buah-buahan. Hingga buah cabai pun mereka makan entah apa yang ada didalam benak bocah-bocah itu. Saat menemani mertuanya medical check up rutin Jaehyun menelpon merengek untuk cepat menyusul. Jika sudah Jaehyun merengek sudah pasti ada kekacauan, setelah menemani mertuanya langsung saja Lisa menyusuli Jaehyun dan mendapati ketiga anaknya dengan mata sembab duduk dikursi luar. Tentu saja heran. Bahkan sempat-sempatnya tiga bocah itu memberinya sayur-sayuran hasil petikan mereka.

"Ini sayur buat mama biar mama pagi-pagi gak ke pasar lagi" begitu kata Harley yang selalu kelimpungan setiap minggu pagi jika ia pergi ke pasar. Padahal ada ayah mereka di rumah tapi entah kenapa semenit tidak melihat dirinya "Mama mana pah, mama mana"

"Lo ngikutin gue kan?" Lisa sadar, selama dia berbelanja ia merasa seperti diikuti orang. Hanya saja ia berpura-pura tidak menyadari keberadaan sosok itu dan mulai jengah saat sosok itu menampakkan dirinya dan berani berdiri didekatnya yang seolah-olah ikut mengantri menimbang buah-buahan.

Sosok itu menatap Lisa dengan tangannya yang mendorong troli pelan. Lisa yang masih sibuk menimbang belanjaan buahnya hanya mendenguskan nafas pelan. Axel itu manusia sinting atau setengah waras. Ia rasa ia harus berbicara dengan lelaki itu, mungkin setelah ini Lisa akan mengajak Axel untuk bicara empat mata dan meminta lelaki itu menjauhinya. Bukan tingkat kepedeannya yang melebihi batas, Axel itu selalu mengekori Lisa seperti penguntit jika Lisa belanja bulanan. Anehnya selalu menampakkan batang hidungnya apabila hanya ia seorang diri, tanpa suami maupun anak-anaknya. Sehingga Lisa merasa ada yang tidak beres dan berpikiran jika Axel menguntitnya. Masalahnya ini bukan pertama kalinya, sudah ketiga kalinya oh... ralat, keempat kalinya ia menangkap basah Axel di supermarket jika ia belanja seorang diri.

"Dad" Apa Axel hilang kewarasan? Tapi ia rasa Axel benar-benar belanja bulanan terbukti troli lelaki itu menggunung penuh belanjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dad" Apa Axel hilang kewarasan? Tapi ia rasa Axel benar-benar belanja bulanan terbukti troli lelaki itu menggunung penuh belanjaan. Bocah laki-laki yang sangat mirip dengan Axel itupun memeluk satu kaki Axel dan ikut menatap Lisa bingung karena orang yang bocah sebut 'dad' tadi menatap Lisa lekat.

"Apa kabar?" Bola mata Lisa berputar jengah. Apa barusan Axel menanyakan kabarnya? Ia rasa tidak ada salahnya sebagai teman untuk menanyakan kabar sehingga ia pun merespon walaupun ada rasa ganjal di hatinya.

(2) jj familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang