Pagi ini Lisa dibuat pusing tujuh keliling. Sudah tidak salah lagi, ya jelas karena ulah tiga tuyul ini. Bagaimana Lisa tidak repot jika si abang yang sulit dibanguni dan kakak yang memiliki 1001 alasan untuk tidak sekolah "Mah kayanya Alley demam, ini panas banget badan Alley" dan saat Lisa menempelkan punggung tangannya pada jidat anaknya itu ternyata bohong! Tidak ada panas-panasnya, justru suhu tubuh anaknya itu dingin. Sudah ketahuan bohong, anak Jaehyun itu semakin mengelak dengan berpura-pura lesu dan tidak nafsu makan. Bahkan bocah kecil itu sengaja memilin tisu dan memasukkannya ke dalam hidung kemudian diputar-putar agar bersin. Seolah menambah kesan sakitnya. Memang anaknya Jaehyun ini tidak pernah kehabisan akal.
Awalnya Lisa sudah menyerah menghadapi kelakuan anak-anak Jaehyun ini. Baru saja ingin ke kamar untuk mengambil handphone nya, untuk mengadukan kelakuan anak-anaknya ke induknya langsung. Suara Jaehyun menggelegar dari CCTV.
"Arvey Alley, papa liat kalian. Gak nurut sama mama, gak ada lagi yang namanya iPad iPad an" Bagaikan petir di siang bolong. Yang mulanya keduanya makan sarapan sembari memainkan iPad masing-masing sehingga membuat gerakan mereka slow motion, seketika langsung duduk tegak dan menghabiskan sarapannya bak tentara kedatangan komandannya. Kehadiran seorang ayah sangat-sangat penting ternyata. Selain mampu mengontrol anak-anak juga mampu menyelamatkan kewarasan Lisa.
"Simpan iPadnya, taroh piring di wastafel terus pasang kaos kakinya sendiri" Kembar berdiri melakukan apa instruksi ayah mereka bagaikan robot. Lisa yang merasa lega, memasukkan bekal anak-anaknya itu ke dalam tas mereka masing-masing.
"Sisir rambut sendiri terus gendong tasnya masing-masing. Nggak bawa iPad ke mobil, cium mama terus langsung ke mobil" Lisa tersenyum lebar kala kedua anaknya itu datang padanya untuk melakukan ritual cium mencium sebelum pergi. Terkadang Lisa heran bagaimana bisa jika kadang Jaehyun menjadi sasaran empuk kembar tetapi kembar juga nunduk dengan Jaehyun.
"Galak banget, gak seru" Celetuk Harley pelan yang sangat jelas terdengar oleh Lisa.
"Tau tuh" timpal si sulung yang membuat Lisa terkekeh.
"Jangan nakal-nakal ya boys, dengerin kata mrs. nya jangan berantem atau nyoret-nyoret baju lagi ya Alley Alvey. Nanti yang jemput Pak Agas lagi ok?" Lisa mencium anaknya satu persatu.
"Bye mama bye Alcen. Paaahh kita sekolah dulu ya"
"Jangan nakal-nakal" Ucap Jaehyun melalui CCTV. Lisa rasa ia harus menimbang-nimbang kembali tawaran suaminya untuk hire nanny. Untuk urusan masak memasak atau bebenah rumah Lisa masih menyanggupinya, tetapi jika sudah tiga siluman anak monyet ini mereog rasa-rasanya Lisa ingin menghanyutkan dirinya di sungai saja.
Akan tetapi jika dipikir-pikir sampai sejauh ini Lisa membesarkan anak-anaknya tanpa ada bantuan nanny. Ia sangat-sangat mengapresiasi dirinya. Tentunya juga akan mengapresiasi dan banyak-banyak berterima kasih kepada Jaehyun karena mau bekerjasama membesarkan anak-anak. Juga Lucas yang terkadang, ralat, yang selalu ia repotkan hahaha...
Tetapi Lisa akui Jaehyun memang laki-laki bertanggung jawab yang telah siap menjadi suami dan ayah. Walaupun memang Jaehyun tidak sesempurna itu tetapi yang namanya manusia tidak ada yang sempurna bukan? Lisa juga mengakui jika dirinya jauh dari kata sempurna. Berumah tangga itu saling melengkapi dan belajar saling menerima kekurangan masing-masing. Lisa juga harus mensyukuri jika suaminya itu tidak banyak menuntut pada dirinya yang urak-urakan dan susah diatur ini. Hanya disini Lisa selalu memuji ke gentle an suaminya. Karena prinsip Lisa memuji suaminya didepan manusia akan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Tidak semuanya senang dengan kebahagiaan yang ia rasakan bukan?
"Siap paduka"
"Bye cintaku" Ucap Harley sebelum benar-benar keluar rumah yang membuat Lisa terkekeh. Hanya anak-anaknya yang mampu membuatnya naik pitam mumet tujuh keliling tetapi sedetik kemudian mereka juga yang bisa membuat Lisa tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2) jj family
Fanfiction[sequel] teruntuk papa jj, berhenti buat mama marah-marah