Lisa merangkul kuat ketiga anaknya, begitupun ketiga bocah-bocah ini yang juga memeluki mama mereka kencang. Semakin kencang suara gedoran pintu diluar sana semakin membuat empat manusia itu saling berpelukan erat. Bahkan terkadang suara ketukan kaca jendela dengan benda yang Lisa tidak ketahui semakin membuatnya ketakutan.
"Ma itu siapa ma" Tanya sulung yang berusaha biasa saja padahal sebenarnya ia juga sangat takut. Ia hanya berusaha menguatkan dan menjadi contoh untuk adik-adiknya. Karena jika ia menangis maka kedua adik-adiknya akan ikutan menangis. Dan jika mereka menangis maka mamanya akan semakin kewalahan.
"Mama juga gak tau" Ucap Lisa pelan sembari membenarkan posisinya. Saat ini Lisa berada di balik pintu dengan pintu yang ia kunci dari dalam. Anak-anak yang memeluki kedua kakinya erat, bahkan Arsen yang merengek minta digendong di handle oleh si Harvey yang menggenggam tangan adiknya dan memberikan penjelasan jika mamanya saat ini tidak bisa menggendong. Iya sibuk menghubungi suaminya yang sialannya tidak dijawab-jawab.
Awalnya ibu dan tiga anak laki-lakinya itu asyik menonton, menonton serial disneyland kesukaan anak-anaknya. Hingga suara gedoran dari beberapa pintu rumah membuat Lisa seketika panik dan was-was mematikan televisi, menutupi gorden, dan mengecek kembali pintunya apakah benar-benar telah terkunci.
Yang Lisa herankan, rumahnya ini tergolong tertutup bahkan gerbang garasi Jaehyun buat otomatis sehingga jika Jaehyun atau Lisa datang ingin memarkirkan mobil di garasi hanya tinggal memencet remote dari dalam mobil. Sedangkan untuk tamu bisa memencet bel yang ada di intercom. Anehnya sedaritadi saat Lisa dan anak-anaknya berkumpul di ruang keluarga tidak ada satupun bunyi bel yang tiba-tiba saja seluruh pintunya digedor bak orang kesetanan. Lisa sempat berpikiran jika Lucas sedang mengerjainya tetapi ternyata saat mencoba membuka CCTV dari handphone nya beberapa pria berpakaian serba hitam yang menggedor pintunya. Sontak saja Lisa membawa anak-anaknya bersembunyi di kamar tamu yang agak tersembunyi letaknya.
"Ma... Alley takut ma" Lirih anaknya itu. Yang Lisa bisa lakukan hanya semakin mengeratkan dekapannya pada anak-anaknya. Entah panggilan keberapa kalinya Jaehyun tetap tidak menjawab, hingga anak sulung Lisa dan Jaehyun itu berinisiatif mengambil iPad nya yang Lisa lihat juga mencoba menghubungi Agas.
BUGH BUGH BUGH
"KELUAR!! GUE TAU ADA ORANG DIDALAM!!" Teriak orang-orang yang menggedori rumahnya itu. Lisa berusaha meyakinkan anak-anaknya jika mereka akan baik-baik saja dan meminta anak-anaknya itu tidak membuat suara apapun yang akan dicurigai nantinya.
Suara deringan handphone Lisa membuat keempat nya menoleh ke sumber suara yang ternyata panggilan masuk dari Lucas "Haloo... Lo dimana..." Tanya Lisa dengan suara bergetar setelah menerima panggilan tersebut.
Lucas yang memang berniatan ingin mengunjungi rumah kakaknya sekaligus menginap disana terkejut saat melihat rumah kakaknya yang seolah seperti ada pengeroyokan oleh empat lelaki berpakaian serba hitam. Setelah memarkirkan mobilnya, kebetulan juga nomor iPad Harvey menelponnya yang meminta untuk agar cepat kerumahnya. Suara bergetar bocah itu bahkan masih terngiang-ngiang dikepala Lucas.
"Gue diluar, bukain aja gue pintu. Gapapa... tenang... gue didepan" Ucap Lucas lembit berusaha menenangkan kala mengetahui kakak dan keponakannya itu ketakutan.
Dengan saling bergelayutan dikedua tungkai kaki Lisa, ibu-ibu itu memutar kunci pintu kamar dan berjalan pelan penuh dengan kewas-wasan walaupun dalam hatinya masih ragu jika Lucas benar-benar ada di depan. Tapi ia meyakini jika adiknya itu memang ada diluar terbukti pria-pria yang menggedori pintu rumahnya hingga ke jendela-jendela tadi telah berhenti.
KLEK
"APA GUE BILANG! DARITADI DIA DI DALAM" Bentak salah satu pria berkepala plontos yang membuat ketiga bocah kecil memeluknya, mencekram kaos yang Lisa kenakan.