19

504 84 73
                                    

"Sayang anak-anak jangan lupaa" Jaehyun melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Untung saja istrinya itu mengingatkan. Hari ini anak-anaknya ada kegiatan di sekolahan mereka yaitu ulang tahun sekolahan sehingga dihari sabtu ini mereka masuk karena ada class meeting yang diadakan dengan beberapa perlombaan. Sambil menunggu kembar pulangan, Jaehyun menunggu sembari nge gym. Sedangkan Arsen ia titipkan ke mama mertuanya yang pagi-pagi tadi yang berkunjung ke rumah memgantarkan sarapan untuk ia dan anak-anaknya.

"Oh iyaa, kayanya aku berangkat sekarang aja deh takut macet. Kasian mereka nunggu lama. Jangan dimatikan, tetap gini sambil aku jalan" Ucap Jaehyun mencegah istrinya itu mematikan sambungan.

"Hm" Balas Lisa dari seberang sana.

"Kaya apa hari ini? Seneng gak?" Tanyanya. Bagaikan pasangan baru jadi, videocall tidak pernah terputus. Terputus jika Jaehyun mengemudi, memasak dan anak-anak berulah. Jangan tanyakan bagaimana muaknya mama mertua Lisa yang selalu mendengar bucin-bucinan anak muda. Bahkan yang bikin wanita yang melahirkan Jaehyun itu gedeg, makan siang saja anaknya itu menanyakan istrinya. Siapa yang tidak emosi? "Sayang aku makan apa ya? Gak mau kuah-kuah panas terus aku bosen makan ayam"

"Seneng, seneng banget! Aku belanja sama mama. Tapi sedih dikit, i wish you were here..." Balas Lisa, sebenarnya bahagia dan sedihnya fifty fifty. Senang tidak repot karena tidak ada krucils, sedih karena kepikiran krucils dan suaminya juga. Bagaimana tidak kepikiran, bapaknya saja ingin makan bingung tidak tahu makan apa. Bagaimana bisa ia mempercayai Jaehyun sepenuhnya?

"Nanti yaa kita rencanain liburan"

"Gausah janji deh yang kalau kamu sendiri gabisa nepatin, dari dulu janji ke Swiss keliling Europe taunya iki cimin bisi ki bili ya sayang nyenyenye..." Jaehyun terkikik mendengarnya. Bukannya sok sibuk atau apa. Justru diumur-umur muda yang masih sehat wal afiat menghadapi ratusan proposal dan laporan, Jaehyun memanfaatkannya dengan gila bekerja dimasa kini agar di masa tua ia bisa menghabiskan waktu bersama anak dan istrinya. Lisa ingin ke Hawai? Maldives? Sontorini? Pattaya? Siap Jaehyun temani kemanapun istrinya itu inginkan. Tapi sebentar, Jaehyun kerja dulu~

HAHAHA...

"Hahahah... Iyaaa deh iyaaa. Sayang ini anak-anak kamu sering ya main sama Al? Kok mereka kemaren minta izin boleh gak papa kuh sayang kakak sama abang main ke rumah Al" Tanya Jaehyun. Semalam kembar sangat excited meminta izin agar diperbolehlan playdate ke rumah Al. Bahkan mereka sudah menyiapkan tas masing-masing berisikan baju ganti dan beberapa mainan. Jaehyun tanyakan baju ganti untuk apa jawaban mereka kembali lagi menghina rumah Jaehyun kecil karena tidak ada kolam renangnya. Memang tuyul-tuyul kurang ajar, untung anaknya sendiri.

"Al?" Beo Lisa dari seberang sana.

"Iyaaa"

"Aku gapernah denger temen mereka Al, terus kamu izinin ga?" Tanya istrinya itu. Bagaimana Jaehyun tidak izinkan jika mereka meminta izin "Papa ku sayang, cinta mati kakak abang adek... satu-satunya superhero abang, kakak, adek... Yang ganteng sayangnya mamah, yang kerja mulu tapi rumahnya kecil... boleh gak abang sama kakak main ke rumah Al?" Orang gila mana yang tidak meraung-raung mendengarnya? Tidak tahu saja ia pontang-panting nimbun kekayaan untuk bayar SPP yang langsung setahun sekaligus, mana ada dua ekor.

Mereka menganggap rumahnya kecil karena mereka selalu bermain sepatu roda di dalam rumah. Sudah tau banyak dekorasi Lisa, hobi bermain di ruangan yang banyak barang? Belum lagi ide mereka mau memelihara anak gajah? Melihara tiga tuyul saja Jaehyun manggut-manggut kewalahan ditambah lagi anak gajah.

"Izinin"

"Sayang!" Lisa mengomel. Bukannya melarang anak-anaknya itu bersosialisasi. Lisa hanya khawatir jika anak-anaknya akan merepotkan tuan rumah. Makanya Lisa lebih senang jika teman-teman kembar yang bermain ke rumahnya.

(2) jj familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang