MBS 20

5.4K 482 36
                                    

Happy Reading




















Lisa terbangun di tempat yang sangat asing dan aneh baginya. Tempat itu begitu luas seperti tidak ada ujung.

Lisa berjalan kesana kemari mencari seseorang yang bisa ia tanyai.

"Lili?"

Lisa menoleh kebelakang dengan cepat. Ia terkejut bukan main saat meliat siapa yang memanggilnya.

"Ayah?"

Lisa langsung berlari memeluk sang ayah. Jiyong dengan sigap mengangkat tubuh putri kecilnya ke dalam gendongannya.

"Ayah, Lisa rindu hiks...." ujar Lisa tepat di depan wajah Jiyong.

"Ayah juga merindukanmu sayang" jawab Jiyong, tangan kanannya bergerak mengusap air mata putri kecilnya lalu mencium ke dua pipinya.

Lisa memeluk Jiyong dengan erat untuk melepas rindu. "Ayah jangan tinggalin Lisa hikss" ujar Lisa dengan terisak. Jiyong mengelus kepala putri kecilnya dengan sayang.

Lisa baru sadar jika di samping ayahnya ada seorang wanita. Ia menatap wajah wanita itu. Matanya berkaca-kaca dan jantungnya berdetak kencang.

Wanita itu tersenyum menatap Lisa, ke dua tangannya ia ulurkan untuk mengambil alih Lisa dari gendongan sang ayah. Lisa segera menerimanya lalu menangis tersedu-sedu di pelukan wanita itu.

"Ibu.....hiks Lisa rindu" ucap Lisa kemudian. Wajahnya ia benamkan di leher ibunya.

"Ibu juga merindukanmu Lili, sangat sangat merindukanmu. Maafkan ibu tidak bisa bersama Lili selama ini" wajah Chaerin juga berlinang air mata, rasa haru dan bahagia tercampur aduk dalam hati nya. Akhirnya ia bisa memeluk putri kecilnya yang selama ini belum pernah ia peluk dan sayangi.

Lisa menggelengkan kepalanya, lalu menatap wajah cantik ibunya. "Seharusnya Lisa yang minta maaf sudah membuat ibu pergi. Karena menyelamatkan LIli ibu jadi pergi hiksss.... Maaf" ujar Lisa penuh penyesalan.

"Tidak sayang itu bukan salahmu, Lili berhak untuk lahir didunia. Itu bukan salah Lisa, itu semua sudah kehendak Tuhan. Lili mengerti kan?" Bocah itu mengangguk lucu. Chearin mengecup ke dua pipi Lisa dengan sayang.

"Lili ingin bersama ibu hiks" ujar Lisa kemudian. Kedua tangannya memeluk leher ibunya seakan takut untuk kehilangannya. Chaerin mengelus punggung Lisa dengan lembut.

"Lili kenapa ada di tempat ini hmm?" tanya Chaerin.

"Lili tidak tau, tiba-tiba Lili terbangun di sini" jawab Lisa.

Jiyong menatap Lisa dan mengelus kepala putrinya. "Kamu tidak boleh ada disini sayang, ini bukan tempatmu. Lili harus kembali" ujar Jiyong. Chaerin mengangguk membenarkan.

Bocah itu menatap Ayah dan Ibunya bergantian kemudia mencembikkan bibirnya ingin menangis lagi. "Hiks... Lili ingin bersama Ayah dan Ibu, Lili tidak ingin kembali hiks jangan suruh Lili pergi hiks, Lili ingin bersama kalian" tangis Lisa pecah, sungguh ia ingin tinggal bersama ke dua orang tuanya saja.

"Lili tidak ingin kembali?" tanya Chaerin. Lisa mengangguk mantap.

"Lili tidak ingin kembali dengan kakak?" tanya Chaerin lagi. Kali ini Lisa tidak menjawabnya. "Lili tidak sayang kakak ya?" tebak Chaerin. Lisa malah semakin menangis di gendongan Chaerin.

My Beloved Sister (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang