DUA PULUH

2.1K 132 80
                                    

"Kita bertemu lagi Tn. Jeon."

"Apa aku tidak salah lihat? Seorang superstar datang ke rumahku?" kata Jungkook tidak percaya.

"Anda tidak salah Tn. Jeon, saya datang kemari karena ada 2 orang yang ingin saya jemput."

Jungkook sangat bingung dengan perkataan penyanyi terkenal yang ada di hadapannya.

Di halaman belakang, Seokjin yang merasa Jungkook tidak kunjung kembali pun ikut penasaran, siapa sebenarnya tamu Jungkook itu?

Seokjin mengatakan pada Sarang untuk tetap disana karena ia harus menjemput appanya. Ia meninggalkan Sarang dengan sang pengasuh untuk menemaninya bermain sebentar.

Seokjin berjalan menuju pintu depan, betapa terkejutnya dia ketika melihat Ken berada di depan pintu rumahnya dan sedang berbincang dengan Jungkook.

"Hai sayang, aku kemari untuk menjemputmu dan putri kita." kata Ken santai sambil tersenyum ketika melihat Seokjin di belakang Jungkook.

Jungkook mengikuti arah pandangan Ken yang ada di belakangnya, ia hanya melihat Seokjin yang sedang berdiri tidak jauh darinya.

"Maafkan aku Tn. Lee, mungkin anda salah alamat." tanya Jungkook dengan tenang dan masih bisa mengontrol emosinya.

"Saya tidak salah alamat dan saya kemari ingin menjemput Seokjinku dan putriku, Sarang. Bisa kita masuk dulu? Kita bicarakan di dalam."

Jungkook mempersilahkannya masuk dan Seokjin masih mematung di tempatnya berdiri.

3 bulan lamanya kehidupan rumah tangga Seokjin dan Jungkook sedang bahagia dan tenang karena kehadiran kedua calon anak mereka, namun hari ini kebahagiaan dan ketenangan itu akan segera pergi dengan kehadiran seseorang yang ingin dilupakan oleh Seokjin.

"Jadi, apa maksudmu dengan mengatakan jika Sarang adalah anak anda Tn. Lee?"

Ken tanpa menunggu lama lagi menyerahkan sebuah amplop yang dibawanya kepada Jungkook. Jungkook menerimanya dan membuka isi dari amplop tersebut, ia membacanya dengan seksama. Seokjin duduk di sebelah Jungkook dan ikut melihat isi dari amplop tersebut.

"Apa ini?!" tanya Jungkook dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Seperti yang kalian lihat, itu adalah hasil tes DNA dari Sarang dan disana dinyatakan bahwa Sarang adalah darah dagingku bersama Seokjin."

Jungkook menatap Seokjin dengan tajam di sebelahnya. "Bisa kamu menjelaskan ini semua Jin?!"

"Ak..aku..aku bisa jelaskan semuanya Jungkook."

"Jelaskan kalau begitu!" bentak Jungkook.

Seokjin yang mendengar bentakan Jungkook untuk pertama kalinya menjadi terkejut dan menangis tanpa sadar. Hatinya begitu sakit mendengar Jungkook membentak dirinya, tapi Seokjin tidak bisa menyalahkan kemarahan Jungkook dengan keadaan ini.

"Jangan bentak Seokjinku Tn. Jeon!" Ken tidak terima dengan sikap Jungkook pada Seokjin, apalagi saat ini Seokjin sedang mengandung dan itu akan berdampak pada calon anak yang ada di dalam kandungan Seokjin.

"Jangan ikut campur urusan keluargaku, anda bisa keluar dari rumahku saat ini!"

"Tapi aku kesini ingin menjemput mereka!"

"Mereka masih menjadi tanggung jawabku sepenuhnya, anda adalah orang lain dan anda tidak berhak mengatur apa yang akan saya perbuat pada keluargaku! Saya minta dengan hormat anda keluar dari rumahku, atau aku akan meminta pihak yang berwajib untuk menangkap anda karena perbuatan anda yang telah mengganggu kenyamanan keluargaku!" ancam Jungkook.

The Pain In Our Relationship || KOOKJIN (Complete) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang