Sudah 3 bulan lamanya Ken selalu membawakan hadiah untuk Sarang yang ia titipkan pada Seokjin. Namun sejak pertemuannya yang terakhir kali, setiap kali Ken memberikan hadiah untuk Sarang, Seokjin akan selalu pergi setelah menerima hadiah untuk putrinya. Seokjin sudah berjanji pada dirinya sendiri jika ia harus sebisa mungkin menghindar dari Ken, demi rumah tangganya bersama Jungkook dan calon anak anak mereka.
Hari ini, Seokjin kembali menerima hadiah dari Ken untuk Sarang. Saat Seokjin akan beranjak meninggalkan Ken untuk kembali ke dalam mobilnya, tangannya dicekal untuk tetap berada disana.
"Tolong lepaskan tanganku." pinta Seokjin.
"Ada apa denganmu? Kamu selalu menghindariku dan tidak pernah meluangkan waktu untuk bicara padaku walaupun hanya sejenak." tanya Ken meminta penjelasan pada Seokjin atas tindakannya 3 bulan ini.
"Aku hanya ingin menjaga rumah tanggaku saja, aku setuju jika kamu memberi hadiah untuk Sarang karena itu hakmu sebagai ayah kandungnya, tapi aku tidak ada keperluan lain denganmu selain menerima dan menyampaikan pemberian hadiahmu pada putriku."
"Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" Ken menggenggam erat tangan Seokjin dengan menatapnya lembut.
"Tolong jangan tanyakan itu lagi padaku. Aku sudah berumah tangga Ken dan sebentar lagi aku juga akan melahirkan, biarkan aku tenang menjalani kehamilanku dan rumah tanggaku." Seokjin menghindari tatapan mata Ken.
"Maafkan aku, aku hanya terlalu merindukanmu Jin. Aku tidak bisa lupa dengan kisah cinta kita yang belum selesai."
"Semuanya sudah selesai Ken, aku sudah memiliki kehidupan baru untuk kujalani."
"Tapi hanya kamu yang menyelesaikannya secara sepihak, aku bahkan tidak tahu sama sekali dengan kabarmu bertahun tahun. Aku selalu berusaha menghubungimu, tapi kamu menutup semua akses komunikasi denganku. Selama di luar negeri, aku selalu berdoa untukmu agar kamu selalu sehat dan selalu menantikan diriku."
"Maafkan aku Ken, maafkan aku. Tolong lupakan aku dan temukan kebahagiaanmu sendiri." Seokjin melepaskan tangannya dari genggaman Ken dan pergi meninggalkannya.
Ken pun hanya bisa menatap kepergian Seokjin dengan airmata yang menetes. "Kamu benar benar sudah melupakanku Jin."
.
.
Sementara itu di kantor Jungkook, Tzuyu tidak pernah berhenti untuk menarik perhatian Jungkook. Selama 3 bulan ini, ia selalu berusaha menarik perhatian Jungkook dengan berpakaian cukup terbuka.
Jungkook yang sadar akan tingkah Tzuyu pun, akhirnya memberinya teguran karena sudah membuat karyawan lain tidak fokus pada pekerjaannya.
"Nona Tzuyu, aku minta padamu untuk berpakaian yang lebih tertutup lagi saat di kantor. Saya tidak mau jika anda menarik perhatian karyawan lain dan membuat mereka tidak fokus dengan pekerjaannya."
"Apa itu berlaku juga untuk anda pak?" tanya Tzuyu dengan memainkan rambutnya dan menatapnya menggoda.
"Tolong jaga batasanmu! Kejadian waktu itu hanya sebuah kesalahan, tidak berarti apapun untukku. Berhenti bersikap seperti ini di depanku, atau aku bisa membuatmu keluar dari kantor ini.
Jika saja aku tidak menghargai appa karena anda sudah bekerja padanya cukup lama, aku tidak segan segan memecatmu waktu itu." Jungkook sedikit emosi dengan perkataan Tzuyu yang tidak bisa melupakan kesalahannya waktu itu.
"Bagaimana saya bisa melupakan kejadian itu pak, kalau saat ini saya sedang mengandung buah dari kesalahan waktu itu?" Tzuyu menitikkan air matanya saat mengatakan kebenarannya.
"Apa?!! Anda jangan keterlaluan kalau bercanda!"
"Percaya padaku, aku sedang mengandung buah cinta kita." Tzuyu tiba tiba saja menggenggam tangan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain In Our Relationship || KOOKJIN (Complete) ✔️
FanfictionDi depan orang tuaku dan semua orang, kami harus bersikap seolah pernikahan kami adalah pernikahan yang sangat bahagia dan menjadi idaman semua orang. Namun tak satupun dari mereka yang tahu betapa sakitnya hubungan kami dan dia yang sama sekali ta...