Sepanjang perjalanan pulang dari konser, Jungkook hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun, membuat Seokjin khawatir jika Jungkook pada akhirnya akan curiga dengan rahasia yang sudah bertahun tahun disembunyikannya.
Seokjin terus melirik ke arah suaminya tersebut, ia bisa melihat raut wajah Jungkook yang tengah berpikir dan bingung dengan keadaan tadi.
Tak lama, mereka pun sampai di rumah. Jungkook langsung menggendong Sarang keluar dari mobil, karena putri semata wayangnya itu sedang tertidur setelah pulang dari menonton konser tadi.
Jungkook menidurkan Sarang di tempat tidurnya dengan perlahan, tidak lupa untuk menyelimuti dan memberi kecupan sayang di keningnya.
"Kamu putri appa." bisiknya dengan menyibakkan poni Sarang.
Jungkook keluar dari kamar Sarang lalu menuju ke kamarnya. Disana ia melihat Seokjin tengah duduk di tepi ranjang, seperti menantikan kehadirannya.
"Kamu belum tidur?" tanya Jungkook cukup dingin.
"Aku menunggu dirimu, mau kusiapkan air hangat untukmu?" tawar Seokjin.
"Tidak perlu, aku langsung mandi saja." kata Jungkook sembari berlalu menuju kamar mandi setelah sebelumnya ia mengambil pakaian ganti untuknya.
Inilah yang ditakutkan Seokjin, Jungkook akan bersikap berbeda jika tahu yang sebenarnya. Dirinya pun tidak sanggup membayangkan akan bagaimana reaksi Jungkook jika tahu putri yang selama ini dicintainya, ternyata bukan darah dagingnya sendiri.
"Maafkan aku Jungkook." Seokjin menitikkan air mata sembari meremat ujung bajunya.
.
.
Ken terus memikirkan kata kata dari wanita yang bersama Seokjin tadi. Ia terus berpikir apakah gadis kecil yang bersama Seokjin dan suaminya itu adalah putrinya dengan Seokjin.
Jungkook saat bertemu dengan Ken tadi sempat memperkenalkan Seokjin sebagai suaminya dan Sarang adalah putrinya. Ken terkejut sekaligus kecewa dengan kenyataan, jika Seokjin tidak bisa menepati janjinya ketika mereka hendak berpisah dulu.
Ken terus memikirkan kata kata itu sampai ia pun mempunyai pikiran untuk mencari tahu tentang Seokjin dan keluarganya. Ia meminta tolong pada sahabat sekaligus orang yang dipercayainya selama ini untuk mencari tahu tentang kehidupan Seokjin selama 5 tahun ini.
"Jika memang itu putriku, aku akan memperjuangkan hak ku sebagai ayah kandung dari putriku itu. Aku akan meminta penjelasan Jin mengenai ini semua, semoga saja dia memang putriku." gumam Ken dengan terus melihat pemandangan kota Seoul dari balkon apartmentnya.
.
.
Sudah satu minggu lamanya Jungkook bersikap dingin pada Seokjin. Yang sebelumnya Jungkook tidak pernah melakukan hal itu padanya, kini ia merasakan sikap Jungkook tersebut.
Setiap malam Jungkook selalu tidur terlebih dahulu dan tidur dengan posisi memunggunginya. Seokjin ingin menanyakan apa yang terjadi pada Jungkook sampai bersikap seperti itu padanya, tapi ia mengurungkan niatnya karena penyebab Jungkook seperti ini adalah karena dirinya sendiri yang tidak jujur pada suaminya itu perihal kehamilannya waktu itu.
Hari ini, Jungkook berencana untuk bertemu dengan Hoseok dan menceritakan semua masalah yang mengganjal di pikirannya selama satu minggu ini.
Jungkook dan Hoseok sudah berjanji untuk bertemu di tempat langganan mereka, yang waktu itu untuk pertama kalinya Jungkook mengenalkan Seokjin pada Hoseok.
Jungkook datang lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan. Ia meninggalkan kantornya lebih awal dan menitipkan pekerjaannya pada sang sekretaris, karena selama satu minggu ini ia tidak bisa berkonsentrasi sama sekali dengan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain In Our Relationship || KOOKJIN (Complete) ✔️
FanfictionDi depan orang tuaku dan semua orang, kami harus bersikap seolah pernikahan kami adalah pernikahan yang sangat bahagia dan menjadi idaman semua orang. Namun tak satupun dari mereka yang tahu betapa sakitnya hubungan kami dan dia yang sama sekali ta...