EKSTRA PART II

44.4K 4.1K 400
                                    

•••🌼•••

Saat ini keluarga kecil Rafa sedang berpiknik di taman dekat mansion mereka.

Kebetulan hari ini weekend dan Alea dan Rafa memutuskan untuk pergi ke taman membawa kesayangan mereka.

"Mama, mam lagi!" ucap Axel dengan membuka mulut lebar-lebar.

Alea yang melihat tingkah sang anak hanya terkekeh geli, begitupun dengan Rafa.

Saat ini mereka sedang duduk di atas karpet, mereka juga tidak mengajak orang tua Alea maupun orang tua Rafa. Mereka hanya ingin menghabiskan waktunya bertiga.

"Sayang aku juga mau!" dan jangan lupa bayi gede Alea ini juga ingin dimanja.

"Nggak inget umur." cibir Alea, walaupun begitu tetapi ia masih menyuapi Rafa dengan camilan.

Rafa terlihat tidak peduli, pria itu tidak menghiraukan omongan Alea. Sedangkan Axel hanya melihat kedua orang tuanya dengan tatapan polos.

Oh iya, Axel sekarang sudah berumur 6 tahun dan ia juga sudah sekolah TK, dan bocah itu juga mewakili sifat kedua orang tuanya.

Dingin, irit bicara, dan datar itulah sifat Axel saat diluar rumah atau jika dengan orang luar, sedangkan jika bersama kedua orang tuanya atau yang ia sayang ia akan bersikap hangat dan manja.

"Ma, itu kenapa?" tanya Axel bingung. Ia terus memandangi bocah cilik yang sedang menangis itu.

Alea mengenyit lalu ia mengikuti arah pandang anak nya itu, ia juga bingung melihat seorang anak perempuan sedang menangis sambil jongkok dan menenggelamkan kepalanya di tangan mungilnya.

"Mama nggak tau sayang, coba kamu tanya in." balas Alea.

"Halus ya ma?" tanya Axel dengan memiringkan kepalanya.

"Iya, kamu nggak kasihan lihat dia nangis terus, hm?"

Axel yang mendengar balasan sang mama pun langsung menghampiri bocah itu dengan berlari kecil dan membawa es crim.

"Kamu kenapa? kok nangis?" tanya Axel kepada bocah itu.

Perlahan lahan bocah itu mendongak dan kini terlihat pipi chubby dan hidung nya merah jangan lupakan bibir kecilnya mengerucut lucu.

"Aku pengen es clim, hiks tapi bunda nggak ada." jawab gadis mungil itu dengan sesegukan.

"Hah, bunda kamu hilang?" tanya Axel bingung.

"BUKAN!!" jerit dan gadis itu kesal.

"Tadi Aya lali lali di sini sama bunda tapi bunda ke toilet, tlus Aya bandel nggak dengerin bunda pas disuluh tunggu bunda dali toilet. Tlus Aya telsesat." lanjut gadis itu dengan mata memerah.

Sedangkan Axel ia mencoba mengerti yang gadis itu ucapkan, ya gadis itu tidak bisa mengucapkan huruf 'r', lalu setelah paham ia mengangguk nganggukan kepalanya.

"Nggak usah sedih, mau es clim?" tanya Axel .

"Mau mau." balas gadis itu antusias.

Lalu gadis itu memakan es crim nya dengan lahap, dan tanpa sadar Axel tersenyum kecil melihat gadis itu makan.

Ia sendiri juga bingung kenapa ia bisa se peduli ini dengan gadis itu, bahkan ia tidak mengenal gadis itu.

"Sekalang kamu milik aku!!" ucap Axel mutlak tanpa dibantah.

Dengan polos nya bocah itu hanya menganggukkan kepadanya, padahal ia masih bingung.

Tanpa basa basi Axel segera memeluk bocah itu erat ia, menyembunyikan kepala gadis itu didada nya.

Alana Or Alea | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang