JANGAN LUPA VOMENT HEHE!
Happy Reading🔥
Bulan menghela napas berat saat tidak ada celah sedikit pun untuk bisa melihat ke dalam ruangan tersebut. Dia berjalan ke samping ruangan dan melihat ada jendela yang kaca nya tidak tertutup gorden, dengan senyum merekah dia berjalan pelan-pelan takut menyenggol bunga-bunga yang memang disimpan di sana sebagai hiasan.
Ruangan kepala sekolah di sini ternyata tidak seperti di sekolahnya, jika di sekolahnya ruangan itu berada di tengah-tengah dan bersisian dengan ruang guru juga ruang kesiswaan. Namun di sini ruangan itu berdiri sendiri dan juga jauh dari ruang guru dan ruangan lainnya, jadi itu memudahkan Bulan untuk menjalankan misinya jika di sini.
Senyuman Bulan pudar karena tinggi badannya tidak sampai untuk bisa melihat ke dalam melalui jendela itu, padahal tinggal beberapa senti lagi matanya bisa mencapai kaca.
"Nasib punya badan pendek gini amat kampret!" keluh Bulan pelan sambil menghela napas ksar
Dia melihat-lihat sekitarnya untuk mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat untuk dia naiki, dan dewi fortuna berpihak padanya. Dia melihat ember kecil namun bisa lah untuk dia gunakan sebentar lagian badannya juga tidak berat-berat banget.
Setelah menaiki ember tersebut Bulan bisa melihat apa yang ada di dalam sana, terlihat kepala sekolah sedang mengobrol bersama dengan 3 orang pria berbadan besar seperti preman. Bulan juga melihat ada beberapa bungkus kardus yang tertata rapi, tapi ada satu yang belum ditutup rapat.
Bulan tersenyum miring melihat isi kardus itu yang ternyata sesuai dugaannya, narkoba. Narkoba jenis Morfin, LSD (Lysergic Acid), dan Opium (Opiat). Morfin adalah alkaloid analgesik kuat yang ditemukan pada tanaman opium, jenis narkoba ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat, sebagai penghilang rasa sakit. LSD (Lysergic Acid) adalah jenis narkoba yang tergolong halusinogen , biasanya berbentuk lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil. Opium (Opiat) adalah jenis narkoba yang berbentuk bubuk, kandungan morfin dalam bubuk ini biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Saat Bulan akan mengambil ponsel di saku nya ember yang dia naiki pecah sehingga menyebabkan dia kehilangan keseimbangan dan menyenggol pot bunga hingga menimbulkan bunyi yang sangat keras, membuat semua yang ada di dalam ruangan itu tersentak kaget dan waspada.
"Siapa disana?" teriak seseorang dari dalam ruangan
Dengan segera Bulan berlari ke belakang dan mencari tempat sembunyi, dia mendengar suara orang berlarian yang lumayan jauh di belakangnya. Matanya berbinar melihat pohon mangga besar dekat tembok pembatas, dengan jurus monyet yang sudah melekat sejak kecil dalam dirinya dia langsung naik dengan cekatan.
"Kemana dia, tadi kayaknya gue denger suara lari ke arah sini," ucap salah satu pria yang tadi dilihat Bulan
"Udahlah ayo balik mungkin tadi cuman kucing," sahut pria yang lainnya tanpa mau pusing mencari tahu yang sebenarnya
Bulan bernapas lega melihat mereka berdua sudah pergi, dia tidak sadar bahwa pohon mangga yang dinaikinya mengarah langsung ke warbah. Dan sekarang posisinya berada tepat di atas laki-laki yang beberapa hari ini menjadi majikannya.
"Anjir tinggi juga gue naiknya," gumam nya saat sadar kalau dia naik terlalu tinggi
"Bodoamat lah, haus banget gue pengen permen karet," keluhnya sambil mengelap keringat yang ada di wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN
Teen Fiction*Hak cipta dilindungi undang-undang, yang plagiat awas loh dicatet juga sama malaikat!* "Mulai sekarang lo jadi babu gue!" ucapan perintah dengan nada yang tak ingin di bantah itu bak kaset rusak yang terus berputar di otak gadis bar-bar yang penuh...