Happy Reading🔥Langit membawa Bulan ke kantin sekolahnya dan juga membawanya duduk di meja yang berada dipojok kantin, dan sepertinya sudah diklaim milik Langit dan para sahabatnya.
Bulan hanya bisa pasrah dan menundukkan kepalanya karena sekarang dia menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin yang bisa ditebak merupakan fans dari Langit.
"Gausah peduliin mereka!" titah Langit yang seolah tahu apa yang Bulan pikirkan
"Iya," jawab Bulan singkat
Bulan hanya berdiri di sebelah Langit yang juga berdiri, dia menunggu Langit untuk menyuruhnya memesan makanan agar dia cepat kembali ke sekolahnya.
Tak lama kelima sahabat Langit pun datang dan segera duduk di tempat mereka biasa tempati, Dimas, Bara dan Genta duduk di kursi yang sama karena kursi nya juga memang menggunakan kursi panjang. Sedangkan sisanya duduk di hadapan mereka, ya bertiga-bertiga.
"Neng cantik kenalan dulu atuh," ucap Dimas genit
"Rembulan, panggil aja Bulan" balas Bulan ramah, dia mencoba untuk bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan barunya ini.
"Gue Dimas biasa dipanggil sayang," ucap Dimas sambil mengedipkan sebelah matanya
Bulan hanya tersenyum tipis dan berpikir bahwa berbicara dengan mereka tidaklah buruk.
"Gue Sambara, panggil aja Bara" ujar Bara dengan menampilkan senyum terbaiknya
"Gue Genta, yang paling ganteng" lanjut Genta yang memperkenalkan diri dengan senyum manisnya
"Gue Brian," oke singkat padat dan sangat jelas, tidak menye-menye
"Fajar." lebih singkat dan sungguh jelas sekali
"Mereka berdua emang begitu kaga punya semangat hidup," bisik Dimas pada Bulan yang memang posisi dia dekat dengannya
Bulan hanya terkekeh kecil dan menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ya Allah ketawanya bikin adem," celetuk Bara dramatis
Langit berdecak "Lo pada mau pesen apa?"
"Sejak kapan lo mau mesenin kita makanan," heran Bara, pasalnya Langit itu paling malas memesan makanan karena harus mengantri lama
"Bukan gue yang pesen," balas Langit
"Terus?" kali ini Dimas yang bertanya
"Gue," bukan Langit yang menjawab melainkan Bulan
"Neng moon serius?" kaget Dimas
"Iya cepetan ntar keburu masuk kelas!" balas Bulan kali ini lebih santai dan tidak kaku
"Gue nasi goreng sama es teh manis aja Lan," ucap Bara
"Samain aja," sahut Brian sebelum Dimas membuka mulutnya
"Okey," baru satu langkah berjalan, namun suara berat yang khas membuatnya berhenti dan kembali pada posisinya semula.
"Lo gak tanya gue?" tanya Langit dengan nada yang kesal
"Emang pesenan lo beda?" tanya balik Bulan
Langit bergumam sebelum berucap.
"Gue pesen nasi goreng-" ucapannya terpotong oleh Bulan
"Sama aja elah," potong Bulan cepat
"Dengerin dulu!" ucap Langit kesal
"Nasi gorengnya dua sama es teh manis nya juga dua!" lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN
Teen Fiction*Hak cipta dilindungi undang-undang, yang plagiat awas loh dicatet juga sama malaikat!* "Mulai sekarang lo jadi babu gue!" ucapan perintah dengan nada yang tak ingin di bantah itu bak kaset rusak yang terus berputar di otak gadis bar-bar yang penuh...