13. Kantin (2)

3 1 0
                                    

Hallo all!
Apa kabar kalian semua?
Udah siap baca Rembulan part 13 nih?
Ydh sebelum lanjut baca jangan lupa voment dulu yaa!

Happy Reading🔥

Suasana kantin menjadi ricuh akibat Bulan yang hanya diam saja, banyak dari mereka yang mencibir Bulan dan merasa kasihan terhadap Rasi.

"Harusnya kamu tuh sadar diri gak akan ada yang mau temenan sama kamu!" ucap Shine yang membuat Rasi tambah ingin menangis

"Udah lah Shine lo apa-apaan si!" Bara angkat bicara karena memang merasa muak dengan tingkah Shine yang makin menjadi-jadi.

"Kalian gak ada kerjaan banget buset," timpal Dimas malas

"Tuh lo liat bukan temen lo itu yang belain lo malah mereka berdua yang jelas-jelas bukan siapa-siapa lo!" Luna kembali berucap untuk memanas-manasi Rasi dan membuat dia malu

Sudah cukup!

Bulan berdiri dari duduknya dan langsung berhadapan dengan Shine, dia tidak menampilkan wajah emosi sedikit pun malahan terlihat tenang-tenang saja.

Semua yang melihat wajah tenang Bulan mengira bahwa memang benar Bulan hanya memanfaatkan Rasi.

Berbeda dengan Langit dan kelima sahabatnya, mereka hanya diam memperhatikan apa yang selanjutnya akan terjadi. Menurut yang mereka lihat Bulan bukan tipe orang yang suka memanfaatkan orang lain, terbukti saat dia membantu mereka kemarin.

"Wah kayaknya ada yang mau ngebelain temennya nih," Nana berucap dengan nada mengejek

"Dia bukan temen gue!" ucap Bulan santai namun penuh penekanan

Deg!

Runtuh sudah harapan Rasi tentang Bulan, sekarang dia benar-benar malu dan berniat dalam hati kalau dia tidak akan pernah mau berteman dengan siapapun lagi.

Ucapan Bulan membuat Shine dkk tersenyum puas, sedangkan Langit dkk menatap tidak percaya ke arah Bulan.

"Tapi dia sahabat gue!" lanjut Bulan kali ini dengan nada lebih tegas

Rasi yang awalnya menundukkan kepalanya refleks langsung mengangkat kepalanya dan menatap Bulan tidak percaya.

Apa gue salah denger? Batin Rasi kaget

Shine dkk yang awalnya tersenyum puas sekarang menampilkan raut wajah kesal dan Langit dkk menghela napas lega.

"Masa sih kok gue gak percaya, coba buktiin!" tantang Luna dengan tersenyum miring

"Perlu bukti apa?" tanya Bulan malas

Tiba-tiba Luna mengambil es teh manis Bulan yang tersisa setengah lagi dan menyiramkannya ke seragam Rasi, yang kebetulan sekali Rasi sedang tidak memakai almamater nya alhasil seragam putihnya basah dan mencetak tubuh bagian depannya.

Bulan membulatkan matanya tak percaya dan langsung menatap tajam Luna yang malah dibalas tatapan meremehkan olehnya.

Bulan bisa melihat kalau Rasi sangat malu dan menahan diri agar tidak menangis.

REMBULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang