7. Berurusan Lagi

5 1 0
                                    

Hai apa kabar kalian?

Ay harap kalian baik-baik aja:)

Udah siap baca cerita Rembulan?

Eits jgn lupa voment dlu yaa hehe

Happy Reading🔥

Langit awalnya tenang-tenang saja mengendarai motornya, namun tiba-tiba dia harus mengerem mendadak karena seorang perempuan yang tiba-tiba menghadang jalannya.

Ckiit!

"Lo gila?!" bentak Langit pada perempuan di depannya, untung dia mengendarai motornya dengan pelan jadi masih bisa berhenti dengan benar.

Perempuan itu adalah Bulan, entah apa yang merasukinya sampai berani mengusik ketenangan Langit di pagi buta begini. Namun tidak ada pilihan lain, jika sedang tidak genting begini dia juga tidak akan mau seperti seorang perempuan yang haus tumpangan.

Bulan menggeleng-gelengkan kepalanya cepat hingga rambut yang dikuncir ekor kudanya ikut bergoyang mengikuti kepalanya, dengan peluh yang sudah membasahi wajah dan seragamnya akibat berlari.

"Gue ikut dong!" ucap Bulan dengan wajah memelas

"Minggir!" titah Langit dengan wajah datar, moodnya pagi ini harus rusak karena perempuan yang bukan siapa-siapa nya.

Heh itu babu lo!

"Gue ikut yayaya plis," mohon Bulan, sungguh itu bukan Bulan yang sebenarnya

"WOY MAU KEMANA LAGI LO HAH?!" kedua preman itu tinggal beberapa langkah lagi sampai di belakang Bulan.

Bulan menengok ke belakangnya dan bertambah panik.

"Lo boleh minta apa aja deh asal tolongin gue!" bujuk Bulan sambil terus memohon dengan wajah memelas

Langit mengernyitkan dahinya melihat dua preman yang ia duga sedang mengejar Bulan, dia berdecak malas dan mau tidak mau harus menolongnya.

"Naik!" titahnya

"Aaaaa makasi Langit," pekik Bulan senang dan segera naik ke motor Langit tanpa menggunakan helm.

Entah kenapa melihat wajah Bulan yang sedang kegirangan itu sedikit mengusik hatinya, namun segera dia tepis dan mencoba untuk tidak peduli.

Bulan menolehkan kepalanya ke belakang untuk memastikan dua preman itu tidak mengejarnya lagi setelah Langit melajukan motornya, dan benar dilihat dari wajah keduanya yang merah sudah pasti mereka sedang menahan kesal karena Bulan lolos begitu saja.

"Alhamdulillah" gumam Bulan, sekarang dia bisa kembali bernapas dengan normal

Langit memperhatikannya di kaca spion dan tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan Bulan apalagi saat sedang panik.

Suka gitu emang Langit, lain di mulut lain di hati!

•••••

Keduanya sudah sampai di depan gerbang SMABLAN tepat pada pukul 07.12 yang artinya masih ada waktu 3 menit sebelum bel berbunyi dan gerbang ditutup.

Anak-anak di SMABLAN biasanya sudah akan diam di kelas jika bel masuk kurang dari 5 menit lagi, maka dari itu tidak ada kehebohan yang terjadi karena kejadian ini.

Disiplin sekali bukan? Tidak seperti kita semua:)

Bulan turun dari motor Langit dan mulai merapihkan rambutnya yang acak-acakan akibat tidak memakai helm.

REMBULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang