Waktu berlalu begitu cepat, hari minggu sudah berlalu digantikan dengan hari senin. Dimana semua orang kembali sibuk dengan pekerjaannya, begitu pun dengan Bulan yang harus kembali melakukan kewajibannya sebagai anak sekolah.
Pagi ini dia sudah sampai di sekolah 45 menit sebelum bel masuk berbunyi, tentunya sendirian tanpa ditemani Lintang. Bukan tanpa alasan Bulan datang sepagi ini, bahkan sekolah masih sangat sepi mungkin hanya ada satpam sekolah dan tukang bersih-bersih.
Satpam sekolah—Pak Rudi—sempat bertanya kenapa dia datang pagi sekali, dan dengan polosnya Bulan menjawab hanya untuk merasakan bagaimana suasana pagi buta di sekolah. Pak Rudi hanya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan seorang murid pindahan itu.
Bulan melangkahkan kakinya menuju ke gedung yang ada di sebelah sekolahnya, dengan earphone yang terpasang dikedua telinganya, dia terus melangkah dan berhenti tepat di depan sebuah ruangan berpintu coklat yang terdapat tulisan 'Ruang Kepala Sekolah'.
Gadis cantik itu mendongakkan kepalanya lalu mengambil sesuatu dari saku blazzer sekolahnya, terlihat sebuah laser kecil yang biasa digunakannya saat sedang menjalankan misi. Dia mengarahkan laser tersebut pada CCTV yang berada di atas pintu dan langsung membuat CCTV tersebut error selama 10 menit. Setelah itu dia mengambil dua buah bobby pin di rambut yang dikuncir kudanya, salah satunya dia bentuk huruf V dan satunya lagi dia bentuk lurus.
Dengan teliti dia memasukkan keduanya secara bertahap dan mencari pin pintu tersebut, sudah beberapa kali terdengar suara 'klik' dan akhirnya usahanya berhasil. Pintu coklat tersebut sudah terbuka!
"Rencana pertama selesai," ucapnya yang tertuju pada orang yang sedang bekomunikasi dengannya, earphone yang terpasang dikedua telinganya bukan digunakan untuk mendengarkan sebuah lagu melainkan untuk berkomunikasi dengan seseorang.
"Oke, gue udah sambungin kameranya nya sama ponsel lo juga." balas orang di seberang sana, yang merupakan seorang laki-laki.
Bulan tidak membalas dan segera masuk ke dalam, tanpa membuang waktu dia segera mengarahkan lasernya pada CCTV yang berada di pojok atas ruangan dan setelah itu segera memasang kameranya dengan bentuk yang sangat kecil itu, dia memasangnya di atap bagian pojok dengan sedikit melubangi atap tersebut menggunakan pisau cutter dan memastikan tempatnya tepat, juga tidak terlihat oleh siapapun.
Kalian ingin tahu bagaimana cara Bulan memasangnya? Tentu saja dengan menaiki meja yang ditumpuk dua kursi, beruntung karena atapnya tidak terlalu tinggi.
"Mission complete." gumamnya tersenyum puas, dia melihat jam yang ada di pergelangan tangan kanannya yang menunjukkan pukul 06.52.
Murid-murid pasti sudah banyak yang berdatangan dan waktu yang tersisa untuk membuat error CCTV yang berada di luar tinggal 2 menit lagi. Bulan merasa beruntung, karena ruangan ini berada jauh dari keramaian.
"Good job queen." puji orang yang sedang berkomunikasi dengannya—Kainandra—merasa bangga.
Ya, orang yang membantu Bulan menjalankan rencananya adalah Kai. Pria itu menawarkan bantuannya yang memang ahli dalam meretas CCTV, dan dengan senang hati Bulan menerimanya.
Fyi Kai adalah mantan ketua Rose Black sebelum Bulan, dan Malvin juga merupakan mantan ketua Pygen sebelum Alvian.
"Thank bang Kai, love you babay." setelah mengucapkan itu Bulan segera memutus panggilannya dan melangkah keluar dari ruangan tersebut.
Dia tidak sadar bahwa dia telah melupakan sesuatu.
•••••
Warbah sangat ramai pagi ini, ah setiap hari sepertinya. Banyak anggota Gei'z yang mampir dulu ke sana sebelum masuk ke sekolah, termasuk Langit dan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN
Teen Fiction*Hak cipta dilindungi undang-undang, yang plagiat awas loh dicatet juga sama malaikat!* "Mulai sekarang lo jadi babu gue!" ucapan perintah dengan nada yang tak ingin di bantah itu bak kaset rusak yang terus berputar di otak gadis bar-bar yang penuh...