⚫Kutu Buku⚫

102 19 1
                                    

Masih di Bali, hari terakhir di Bali tepatnya. Soal pertandingan Abiel menang tempat pertama.

"Mama!"

"apa?"

"kenapa matahari tenggalam?" tanya Abiel menatap polos Randi.

"karena gak bisa berenang" jawab Randi santai. "mana bisa gitu lah, matahari kan di angkasa masa tenggelam di laut" sahut Abiel tak percaya. Percayalah, tampilan saja badgirl namun dia masih polos.

"Dek!" Abiel menoleh pada Abri, "apa?"

"kenapa anak babi kalo jalan di belakang induknya dia nunduk?" tanya Abri.

"karena nyari duit di bawah" Abei menggeleng, "itu mah babi ngepet, ini babi asli. Real animal"

"trus apa?" tanya Abiel penasaran.

"kenapa dia nunduk, karena dia malu kalo ibunya babi" Abri tak kuasa menahan tawa, ia menjawab sambil tergelak.

"hahaha, sape yang buat tu tebak tebakan. Bisa gitu yak," Alarice ikut tertawa menanggapi tebak tebakan receh yang Abri lontarkan. "kalo ini apa? Kenapa anak kancil lompat lompat pas jalan di belakang induknya?" sahut Randi ikut bertanya.

"kenapa tuh?" sahut Abri antusias.

"karena dia seneng, induknya bukan babi"

Yah, tawa mereka bersatu padu di pendengaran. Abiel bahkan sampai terguling dari posisi duduknya karena terbahak.

.

.

.

.

Hari yang sibuk kembali di mulai. Dimana Randi duduk di sofa, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah karena pekerjaan rumah. Tak ada pembantu karena ia masih sanggup mengurusnya sendiri. Di umur yang bisa dibilang tak muda meski wajahnya tak menua, ia merasakan lelah yang lumayan. Selain rumah, ia juga memantau kedua anaknya secara rahasia.

Dimana ia mendapatkan informasi pasti kebenarannya. Pernah dengar bila Randi membual pasal ia jika bertemu hantu akan ia ajak mabar atau selfie? Itu bukan sekedar omong besar karena ia pemberani. Ia memiliki indra keenam yang bisa ia gunakan sesuai keinginannya. Bukan indigo, hanya saja ia bisa semaunya saat ingin melihat hantu atau tidak. Mudah baginya untuk mengetahui kebenaran, tinggal jernihkan pikiran lalu renungkan. Setelahnya ia akan mengetahui semua yang ia ingin dengan melihat kejadian lampau.

Kata guru ngajinya dulu, indra keenam miliknya bisa aktif semaunya. Namun karena malas, ia hampir tak pernah menggunakannya. Mungkin sesekali jika hal itu penting saja.

Disisi lain, ada Abiel yang tengah mengobrol dengan Anan. Most wanted? Ya, bisa dibilang begitu. Hanya saja Anan itu kutu buku, irit bicara dan cuek jika baru kenal. "huh, gua jadi kasian sama yang jadi lawan lo kemaren" ujar Anan dengan ekspresi yang menurut Abiel itu menyebalkan. Anan tau bagaimana Abiel jika sedang bertanding, tak segan segan membantai lawan meskipun yang jadi lawan berakhir masuk rumah sakit. Paling aman nih ya, paling ringan dari efek serangan Abiel itu patah tulang aja. Kalo sampe gak sadarkan diri! Beuh~alamat masuk UGD. Anan saja ngeri meski hanya sekedar khayalan.

"namanya juga pertandingan, Nan. Apalagi taekwondo, lembek auto tepar. Ada sih beladiri yang lembut. Moatai keknya, tapi sadis juga" ujar Abiel menanggapi ucapan Anan.

"ngomong ngomong soal lembek, gua ke inget empe empe. Makan dulu yok" ucap Anan nyeleweng dari topik. Abiel tepuk jidat dibuatnya.

"dasar kutu buku! Selain otak yang doyan makan, lambungnya gak mau kalah!" dengus Abiel mengikuti Anan yang sudah pergi menuju kantin. "gak masalah gitu kalo otaknya donyan makan ilmu, tapi nih ya. Itu lambung kenapa gak mau kalah, hm!" dumelnya kesal. Bahkan tangannya ikut bergerak kala mengomel.

"otak penuh ilmu! Lambung pun harus penuh sama nutrisi. Otak makan ilmu hasilnya pinter, lha coba tu lambung. Dia kerja sama buat menuhin isi tangki hasilnya tai" mereka yang melihat Abiel seperti itu pun hanya bisa menatap cengo.

"otak ngomsumsi duluan, pinternya entah kapan. Lah lambung! Udah di isi belakangan... Hasilnya yang keluar duluan" sambungnya masih setia ngedumel. Sampai pada akhirnya ia sampai di kantin, mendapati Anan yang tengah makan dan dihadapannya ada 3 buah mangkuk makanan dengan beda hidangan. Selain hobi belajar, Anan juga hobi makan.

"ya salam, anaknya mak Kahyang" decak Abiel menggeleng pelan. Abiel jadi tau, tak hanya orang yang bisa bersaing. Lihatlah Anan, otak dan lambung bersaing untuk di sisi.

Soon...

Sorry, author telat up.

Keknya author juga bakal istirahat beberapa hari, paling lama 1 minggu. Ada beberapa hal yang harus author urus dan perbaiki. Salah satunya, author lagi gak enak badan.

Mohon di pahami ya😊

See you💞👋

Bad Mama [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang