⚫Otw⚫

92 20 2
                                    

Memang perusahaan pusat di ambil alih oleh Abri, tapi bukan berarti Bara tak bekerja. Ia akan sesekali memeriksa perusahaan. Namun, sekarang ia memilih menghabiskan waktu dengan orang yang selalu ia rindukan bila jauh dari rumah. Usia sudah menginjak 53 namun bukan berarti tak bisa romantis bukan.

Umur saja 53 tapi kalian pasti akan tertipu dengan wajahnya juga Randi yang masih seperti anak SMA.

Karena sama sama libur kerja, Randi memutuskan untuk membereskan rumah agar selalu rapi. Ia paling risih bila melihat kekacauan di rumah atau tempat yang ia tinggali. "Randi"

"apa?" sahut Randi berjalan menghampiri Bara. "kamu gak mikirin gitu soal pernikahan, Abri udah mateng lo kalo mau melangkah ke jenjang selanjutnya"

"kalo udah mateng ya diangkat, gosong entar" sahut Randi memasukan kentang goreng yang ia buat barusan. "seriusan ih!"

"tergantung Abri nya gimana lah, ada calon belom. Aku gak mau memaksakan kehendak, nanti dia gak mau malah ribut nanti. Pokoknya jangan ada pikiran buat ngejodohin anak kita" sahut Randi.

"bukannya mau ngejodohin, aku cuma mau bilang kalo Abri itu udah sepantasnya menikah sayang. Kamu gak mau nanyain sama Abri, aku gak mau ya dia terlalu sibuk sama balap" papar Bara. Entahlah, ia rada tak suka dengan dunia balap.

"entar juga dia ngasih tau kalo ada yang dia suka" sahut Randi acuh. Toh itu hidup anaknya kenapa ia ikut campur, dia cuma mandor yang mengarahkan kemana jalan yang benar. "ehh! bentar, kemaren itu Abri nanyain boleh apa enggaknya milih sekertaris sendiri trus pas aku asal bilang soal pendekatan dia diem langsung lho"

"masa"

"iya, tapi aku belom tau siapa yang dipilih"

"yaudah lah, nanti juga dia bakal bilang kalo udah jadi" Bara mengangguk setuju.

__

Setelah berkemas dan mengunci rumah. Randi sekeluarga akan pergi ke Bali. Selain dengan tujuan berlibur, Abri ada urusan pekerjaan disana dan Abiel akan turnamen taekwondo.

"kamu tanding bakal sampe berapa hari dek?" tanya Randi saat di perjalanan menuju bandara.

"kalo lulus sampe final sih 4 hari, kalo nggak ya 3 hari" sahut Abiel malas tanpa melihat Mamanya.

"kita disana 1 minggu sekalian liburan" sahut Bara dengan seulas senyum hangat. "ok" balas Abiel singkat.

"tumben nada bicara kamu kek gitu, El. Kenapa kamu?" tanya Bara menatap Abiel penuh tanya.

"lagi males Pa" sahut Abiel memasukan hp-nya ke tas.

Sampai di bandara mereka langsung di giring pengawal untuk diarahkan ke pesawat pribadi milik Bara. Abri tak sepesawat dengan mereka, karena dia sudah berangkat duluan semalam.
Dari pada menunggu lama perjalanan dengan berdiam diri, mereka memilih tidur.

Lanjut ya? Atau author ghosting nih?

Wahai sider musnah kau dari lapak ku🙅

Yang lain keep reading, jan lupa follow przl__

Bad Mama [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang