20 (Punishment)

301 23 1
                                    

Shena sampai didorm dengan diantar oleh Sehun. "Sampai!" ujar Sehun. 

"Hm.. Aku pergi dulu!" ujar Shena. Sebelum ia benar-benar keluar dari mobil Sehun, Sehun mencium keningnya. 

"Aku menyayangimu." ujar Sehun membuat Shena terkekeh. 

"Nado! Aku akan menghubungimu nanti. Gumawoyo!" Shena keluar dari mobil setelah Sehun memberinya senyuman manis. 

Shena langsung berlari menuju dorm RV. Ia tahu bahwa saat ini ia sudah sangat terlambat. Saat sampai didepan pintu dorm, Shena mengambil nafas terlebih dahulu. Tak sampai semenit ia membuka pintu dan mendapati manager nya tengah menatapnya kesal. 

"Mian." Shena berucap bukan pada managernya melainkan pada leader sekaligus unnie tercintanya. Karena ia tahu pasti unnie-nya ini sudah kena marah oleh managernya karena Shena tidak ada didorm.

"Unnie, Mian!" Shena menyatukan telapak tangannya didepan dada.

"Gwenchana! Ganti bajumu cepat!" ujar Irene tetap dengan senyumnya.

Shena mengganti bajunya dengan cepat kemudian ia menyusul member yang sudah ada di parkiran mobil. Ia memasuki van secepat kilat. Van mereka langsung berjalan ketika Shena sudah duduk ditempatnya.

"Kau darimana?" tanya sang manager.

"Hanya keluar sebentar." Sahut Shena sambil menunduk karena ia merasa bersalah.

"Peraturan tetap berlaku Shena! Tidak hanya untuk Shena, tapi juga untuk kalian semua. Tidak ada yang boleh keluar malam tanpa sepengetahuan Irene ataupun saya."

"Mulai besok tidak ada yang boleh keluar setelah jam 11 malam."

"Mwoya!" Yeri mulai protes karena seharusnya RV sudah terbebas dari yang namanya peraturan malam. 

"Tidak ada yang boleh keluar tanpa ditemani manager ataupun member." ujar manager oppa lagi membuat semua menghela napas. 

Shena menoleh ke member lain dengan tatapan merasa bersalah. Ia juga mengucapkan 'Mianhae' tanpa suara. Wendy seperti biasa mengusap punggung Shena menenangkan. Joy menatap Shena dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

***

Setelah selesai shooting, mereka langsung kembali ke dorm. Mereka menjalani hukuman yang diberikan manager mereka karena kesalahan Shena. Shena sendiri tidak tahu kalau kesalahan kecil karena ia terlambat akan menjadi hal besar seperti ini. Sejak tadi Shena tidak menggunakan handphonenya. Ia masih merasa bersalah kepada member. 

Irene datang ke kamarnya untuk menanyakan mengenai hal yang membuat mereka terkurung didorm hari ini.

"Rashena, Kim Miso!" sapanya dengan nada lucunya membuat Shena tersenyum.

Irene duduk ditepi kasur Shena, ia menyisir rambut Shena dengan jari-jarinya yang mungil. "Uri Yeppeun Shena!" ujarnya lagi-lagi membuat Shena tersenyum.

"Tidak ada yang ingin kau ceritakan pada unnie-mu ini?" Shena membuang napas.

"Aku hanya kerumah Sehun." Irene mengangguk sambil tersenyum.

"Biasanya kau akan tetap tepat waktu jika bermalam ditempatnya."

"Aku mabuk." ujar Shena pelan sambil menunduk.

"Kau? Wae? Uri Shena tidak akan mabuk tanpa sebab. Apakah karena masalah kemarin? kau masih memikirkan pembenci-mu?"

"Apakah aku punya salah pada mereka?" gumam Shena terdengar sangat sakit untuk didengar oleh Irene.

"Kita hanya manusia Shena. Pasti ada yang menyukai dan membenci. Kau tidak perlu memikirkan satu orang yang membencimu, karena ada 10 orang yang menyayangimu."

"Aku dapat pastikan, mereka hanya iri padamu. Kau cantik, pintar, banyak yang mencintaimu, kau bersinar bagai bintang Shena." Entah kenapa ucapan sang unnie membuatnya menangis. Irene memeluknya dan mengelus pundahknya untuk menenangkannya. 

"Mian! Mianhae!" ujar Shena sambil menangis tersedu-sedu dipelukan sang leader.

"Tidak perlu meminta maaf padaku. Kau tidak salah, ini hanya kesalahan kecil, kita manusia wajar melakukan kesalahan." 

***
Tbc

WE ARE IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang