Warning!!
Akan banyak ketidak jelasan disini.
Harap dimaklum!!!
•
•
•••Sinar matahari mulai memasuki ruangan. Ruangan yang semula gelap menjadi sedikit lebih terang karena cahaya matahari. Shena merenggangkan tubuhnya sebelum membuka matanya. Namun sebuah benda berat menahan perut ramping miliknya. Ia mulai membuka matanya dan tersadar bahwa dirinya saat ini bukan berada di kamar dorm ataupun kamar rumahnya. Ia melihat benda apa yang menahannya. Disana ia melihat tangan kekar yang benar-benar berada di atas perutnya, bukan lagi di atas baju melainkan langsung menyentuh kulitnya.
Ia baru teringat bahwa saat ini ia berada di apartemen milik Sehun. Ia mencoba untuk bangkit dan menyingkirkan tangan Sehun dari perutnya, namun nihil. Sehun malah makin mempererat pelukannya dan malah membalikkan Shena ke arahnya. Wajah mereka berhadapan saat ini. Tidak ada jarak dan tidak ada halangan. Shena mulai terpesona melihat wajah Sehun dari dekat. Ia baru sadar ternyata kekasihnya ini memiliki wajah yang sangat tampan.
"Aku rasa ada yang terpesona melihat wajahku" ujar Sehun dengan suara khas bangun tidur membuat Shena terkejut.
"Kau terlalu percaya diri oppa. " ujar Shena mencoba menutupi rasa malunya yang tertangkap sedang menatapi kekasihnya itu.
Sehun mulai membuka matanya dan memandangi Shena dalam diam, membuat Shena menjadi salah tingkah sendiri.
"Kenapa melihatku seperti itu? Apa aku terlihat jelek tanpa make-up?" ujar Shena yang sedikit khawatir.
Sehun menggeleng dengan cepat. "Tidak, justru aku lebih suka wajah polosmu itu. Kau sangat cantik. Pantas saja jika banyak lelaki yang menginginkanmu"
"Kau juga tampan, pantas saja banyak wanita yang terpesona olehmu" ujar Shena kemudian langsung bangkit menuju kamar mandi meninggalkan Sehun yang terkejut dengan ucapan Shena. Sehun tersenyum beberapa detik kemudian.
**
Setelah mencuci wajah dan menggosok gigi Shena keluar dari kamar mandi. Didapatinya Sehun tengah memainkan handphonenya.
"Sehun-ie apa kau sedang diet?" Tanya Shena pada Sehun, namun Sehun malah menatap Shena dengan tatapan tidak suka.
"Apa yang kau bilang tadi?"
"Oppa tidak mendengarnya? Aku bertanya apakah oppa sedang diet?"
"Kau memanggilku Sehun-ie? Yak!!! Kim Miso-shi bahkan kau lebih muda dariku. Aku lebih suka kau memanggilku oppa"
"Hehehe, maafkan aku. Aku ingin makan nasi goreng kimchi. Apakah kau mau? Atau kau sedang diet?" Shena langsung mengganti pembicaraan, takut Sehun memarahinya. Terkadang Shena masih canggung memanggil lelaki yang lebih tua dengan panggilan oppa. Walaupun dia mempunyai oppa, hanya saja itu terdengar aneh jika ia memanggil orang lain dengan sebutan oppa kecuali oppanya sendiri.
Sehun bangkit dari tidurnya dan melangkah mendekati Shena yang berdiri di dekat pintu kamar. Shena fikir Sehun mendekat untuk memarahinya, ia sudah mulai memejamkan matanya.
"Oppa maaafkan aku, aku tidak akan memanngilmu Sehun-ie lagi. Aku janji. Kemudian aku hanya bertanya apa kau sedang diet atau tidak. Kau bisa menjawabnya dari sana. Tidak perlu kesini. Kalau kau mengomel, kau juga bisa mengomeliku dari sana" ujar Shena membuat Sehun tertawa dan malah berangsur memeluk Shena.
Sehun benar bukan, Shena adalah wanita yang manis dan lucu. Dengan suara sexynya ia malah bertingkah seperti anak kecil. Bukankah itu menggemaskan, bagaimana Sehun bisa untuk tidak jatuh hati padanya.
Shena terkejut saat Sehun malah memeluknya dan tertawa.
"Kau lucu. Siapa juga yang ingin memarahimu" ujar Sehun kemudian mencium pipi Shena. Shena membulatkan matanya yang membuatnya terlihat menjadi seperti boneka.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE IDOL
FanfictionCERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA!!! BILA ADA CERITA YANG TIDAK SESUAI KENYATAAN HARAP DIMAKLUM, KARENA INI HANYA FIKSI!! :) 🙌 Rashena Kim atau wanita yang juga memiliki nama Korea Kim Miso. Dia adalah salah satu anggota Red Velvet yang ikut debut be...