Tersisalah Sehun dan Shena berdua dikamar itu. Sunyi, tidak ada suara dari keduanya. Shena dan Sehun saling diam tidak tahu harus berkata apa.
"Menangislah jika itu yang membuatmu tenang." Sehun membuka suaranya dan berhasil membuat pertahanan Shena hancur. Shena menangis menahan sakit pipi dan sakit hatinya.
Ia bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia tidak mengerti akan posisinya saat ini. Orang itu jelas-jelas mengetahui hubungan antara Sehun dan Shena.
"Inikah yang membuatmu menjadi lebih pendiam? Kau takut dengannya?" Shena menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Jangan tutupi wajahmu." Sehun menarik tangan Shena dengan lembut kemudian mengenggamnya.
"Aku benar-benar ingin menjadi tempatmu menuangkan keluh kesahmu Shena. Tidak bisakah kau mengerti akan hal itu?"
"KAU TIDAK MENGERTI!" Sambil terisak Shena menaikan nada bicaranya.
Sehun terkejut mendengar nada bicara Shena. Ini pertama kalinya ia mendengar Shena berteriak padanya.
"Tentu saja aku tidak mengerti, kau tidak menceritakan apa-apa padaku. Bagaimana aku bisa mengerti!" Sebenarnya Sehun sedikit emosi mendengar Shena bicara padanya seperti itu. Tapi ia tahu emosi Shena tidak stabil saat itu.
"AKU TIDAK BISA! TIDAK BISA!" teriak Shena lagi. sungguh Sehun sangat menyesal karena ia tidak bisa menahan emosinya.
"APA YANG KAU TIDAK BISA? KAU TIDAK BISA PERCAYA PADAKU? LALU UNTUK APA AKU JADI KEKASIHMU?!" Harusnya Sehun mengerti kalau mereka berdua sama-sama keras kepala, dan menyelesaikan masalah seperti ini bukanlah jalannya. Apalagi Shena sedang tergoncang.
Kelelahan dan faktor minimnya waktu yang mereka berdua miliki memang sering membuat cekcok antara mereka berdua. Namun Shena selalu mengalah dan Sehun sadar akan hal itu. Sehun sadar dialah yang sering egois dan Shena yang selalu memaafkannya, hal itulah yang membuatnya tidak bisa kehilangan Shena.
"KENAPA OPPA MENERIAKI AKU?!" teriak Shena sambil terisak. Air matanya mengalir tak terkontrol. Emosinya naik dan benar-benar membuatnya marah. Begitu pula Sehun, dadanya naik turun menahan marah dan napasnya berderu cepat karena emosi.
sehun mengusap wajahnya kasar dan menjambak rambutnya. Ia benar-benar bingung menghadapi Shena. Emosi mereka berdua tidak terkontrol. Hingga akhirnya suara Irene dan Suho masuk ke telinga mereka berdua.
Irene masuk ke kamar Shena dengan kartu cadangan yang diberikan oleh manager mereka. Suho ikut bersama Irene karena ikut khawatir dengan keadaan wanita yang sudah dianggap seperti adik olehnya.
Mereka disambut oleh teriakan dua adik kesayangan mereka. Sepertinya suara keributan, dan benar saja. Shena yang sedang menangis dan Sehun yang tengah berdiri sambil menjambak rambutnya menjadi sebuah penyambutan untuk kedua leader itu.
"Mwoya?" teriak Irene melihat kekacauan dihadapannya.
"Unnie!!" Sambil terisak, Shena berdiri dan langsung memeluk unnie-nya itu.
"Aku benci dia!" Ujar Shena membuat Sehun membelalakan matanya.
"Woah!! Dia yang meneriaki aku terlebih dahulu, dan sekarang dia berlagak seperti aku yang memakinya." Dengan nada arogannya seperti biasa, Sehun bicara pada hyungnya.
"Oh Sehun!" Tegur Suho mengingatkan agar sang adik tidak berlebihan dan menyebabkan penyesalan.
"Mwo?! Hyung, kau akan menyalahkan aku juga? Kau juga noona?" ujarnya. Shena masih terisak dipelukan Irene.
"Bukankah harusnya kau menenangkannya?!" Ketus Irene melihat tingkah Sehun.
"Dia sendiri yang memulai! Woah jinjja!" Sehun menendang meja yang ada didekatnya kemudian berjalan keluar kamar.
"Oh Sehun!" teriak Irene dan Suho bersamaan. Suho keluar mengejar Sehun, sedangkan Irene menenangkan Shena agar mereka tidak ketinggalan jadwal rehearseal nanti.
"Tidak apa-apa. Unnie akan bicara padanya nanti." ujar Irene sambil memeluk Shena.
🍽
Shena mengganti bajunya sesuai perintah Irene. Mereka akan menuju tempat konser dan melakukan rehearseal.
"Kau yakin baik-baik saja?" Titah Irene yang diangguki oleh Shena.
"Ayo!" ajak Irene setelah Shena siap. Shena menggunakan kacamata untuk menutupi matanya yang memerah akibat tangis.
Setelah menempuh perjalanan, mereka sampai di tempat konser. Lagi-lagi Sehun dan Shena bertemu. Urutan tampil mereka berdampingan. Setelah Red Velvet tampil, exo lah penampil selanjutnya.
Dubai sangat amat panas, hampir semua berkata seperti itu. Jadi bukan karena Shena lebay. Setelah rehearseal mereka mempunyai waktu bebas sampai malam. Dan Red Velvet mempunyai janji untuk mengunjungi salah satu mall disana.
Red Velvet memulai rehearseal mereka dan ketika turun panggung, Sehun memberikan Shena sebotol susu dan roti. Sehun tahu Shena belum makan siang dan ia menyiapkan hal itu untuk Shena.
Tanpa ada pembicaraan sedikitpun, Sehun langsung naik ke panggung setelah memberikan itu pada Shena. Begitu pula Shena yang tidak juga membuka mulutnya, membuat member mereka menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka.
Ps: Foto Shena yang diambil Irene ketika mereka pulang dari rehearseal dan mengunjungi salah satu tempat makan disana.
🐰🐰
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE IDOL
FanfictionCERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA!!! BILA ADA CERITA YANG TIDAK SESUAI KENYATAAN HARAP DIMAKLUM, KARENA INI HANYA FIKSI!! :) 🙌 Rashena Kim atau wanita yang juga memiliki nama Korea Kim Miso. Dia adalah salah satu anggota Red Velvet yang ikut debut be...